Perusahaan Listrik di Eropa Lirik Drone untuk Bantu Pantau Jaringan

Jejak Tekno
Merekam jejak-jejak teknologi yang semakin sulit dilepaskan dari aspek kehidupan manusia dan lingkungannya.
Konten dari Pengguna
19 Juli 2018 1:48 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Jejak Tekno tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Perusahaan Listrik di Eropa Lirik Drone untuk Bantu Pantau Jaringan
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Drone (Foto : Reuters)
Robot yang bisa terbang berkilo-kilometer tanpa berhenti diramalkan bakal menjadi ‘mainan’ baru perusahaan listrik.
ADVERTISEMENT
Perusahaan listrik di Eropa diberitakan Reuters melirik pesawat nirawak jarak jauh untuk menyisir kerusakan dan kebocoran di jalur miliknya untuk menghindari padamnya jaringan yang bisa merugikan milyaran dolar dalam setahun.
Namun demikian teknologi menghadapi hambatan serius untuk masalah keamanan dan regulasi untuk bisa melaju di masa depan.
Snam dan anak perusahaan RTE, EDF telah menguji prototype dari pesawat nirawak jarah jauh yang terbang rendah di dekat jalur pipa dan jalur listrik.
Snam yang berasal dari Italia adalah perusahaan gas terbesar Eropa mengatakan kepada Reuters mereka sedang menguji salah satu mesin yang dikenal sebagai pesawat nirawak BVLOS- karena mereka terbang ‘di luar jarak pandang visual’ operator-, di lembah Apennine di wilayah Genoa.
ADVERTISEMENT
Mereka berharap dapat segera menyisir jalur pipa sepanjang 20 kilometer.
RTE dari Perancis juga menguji pesawat nirawak jarak jauh yang terbang sejauh 50 kilometer menginspeksi jalur transmisi dan mengirimkan balik data yang memungkinkan teknisi untuk secara virtual memodelkan bagian dari jalur bersangkutan. RTE berinvestasi 5,6 juta dolar AS untuk teknologi pesawat nirawak dalam dua tahun ke depan.
Saat ini, perusahaan listrik kebanyakan menggunakan helikopter yang dilengkapi kamera untuk memeriksa jaringannya. Sebagian di antaranya telah mencoba menggunakan pesawat nirawak dasar yang masih berada di jarak pandang pengendali dan hanya berjarak tempuh 500 meter.
Namun demikian peralihan industri ke arah energi terbarukan dan kebutuhan untuk mengawasi banyaknya koneksi ekstra yang diperlukan untuk menghubungkan kebun surya dan angin ke jalurnya, memaksa perusahaan untuk mencoba teknologi yang lebih mapan.
ADVERTISEMENT