Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.3
19 Ramadhan 1446 HRabu, 19 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna
Rusia Bakal Terapkan Database Biometrik Mulai 2018
27 Desember 2017 0:15 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:13 WIB
Tulisan dari Jejak Tekno tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Ilustrasi data biometrik (Foto: ERPST)
Rusia akan buat database biometrik nasional untuk jasa keuangan mulai musim panas tahun depan, sebut bank sentralnya yang dikutip Bloomberg (26/12).
ADVERTISEMENT
Sistem ini akan ekspansi akses ke perbankan dengan izinkan orang-orang membuka rekening tanpa harus mendatangi kantor cabang sebuah bank, yang juga merupakan langkah penting mendigitalisasi jasa keuangan, terang bank sentral Rusia.
Regulator menyatakan hanya akan menyimpan data jika diperkenankan oleh individu yang bersangkutan. Undang-undang yang mengaturnya telah disahkan bulan ini.
BUMN Rostelecom PJSC telah dipilih untuk mengelola database ini, yang akan mengumpulkan data pribadi berupa foto wajah, sampel suara, dan kelak sidik jari dan retina.
Teknologi pengenalan wajah telah mulai diterima penduduk berbagai negara di dunia, berkat pemanfaatan teknologi ini oleh iPhone model terbaru untuk membuka pengunci gawainya. Di Rusia, pihak berwenang dan perusahaan yang dekat dengan pemerintah jadi penggerak terdepan.
ADVERTISEMENT
Moskow klaim miliki jejaring pengawasan tersentralisasi paling besar di dunia, dan menggunakan teknologi pengenalan wajah untuk membantu kepolisian. Sberbank PJSC, BUMN pemberi pinjaman yang memegang hampir separuh deposito di Rusia, bulan lalu akuisisi 25 persen kepemilikan VisionLabs sebagai langkah pertama pembuatan platform untuk identifikasi penduduk lewat teknologi pengenalan wajah, suara, dan retina.
Pimpinan dewan komisaris Rostelecom adalah Sergei Ivanov, mantan agen KGB yang sampai tahun lalu merupakan kepala staf presiden Vladimir Putin dan termasuk salah satu yang disanksi Amerika akibat pendudukan Rusia di wilayah Ukraina tahun 2014.
Undang-undang ini akan berlaku efektif enam bulan sejak pertama kali diterbitkan. Database yang dibuat akan bisa dipakai oleh lembaga keuangan mikro dan dinas pemerintah.
ADVERTISEMENT