Konten dari Pengguna

Startup Agtech dari Israel Mendapatkan Pendanaan 15 Juta Dolar pada Pendanaan Seri B

Jejak Tekno
Merekam jejak-jejak teknologi yang semakin sulit dilepaskan dari aspek kehidupan manusia dan lingkungannya.
26 Juli 2017 12:04 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Jejak Tekno tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Startup Agtech dari Israel Mendapatkan Pendanaan 15 Juta Dolar pada Pendanaan Seri B
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Pertanian (foto : pexels)
ADVERTISEMENT
Startup dari Tel-Aviv, Prospera telah mendapatkan pendanaan seri B untuk melebarkan cakupan teknologi mereka, yang memanfaatkan kecerdasan buatan dan daya lihat komputer untuk membantu petani menganalisis data yang diambil dari lahan mereka. Pendanaan ini dipimpin oleh Qualcomm Ventures, yang mengikutsertakan Cisco Investments, ICV, dan Bessemer Venture Partners, yang menempatkan total pendanaan bagi Prospera di angka 22 juta dolar.
Modal baru startup ini akan digunakan untuk masuk ke pasar global, merekrut pegawai untuk tim pengiriman dan hubungan dengan pelanggan serta memperlebar layanan mereka untuk menangani lebih banyak jenis bibit, “ termasuk juga membuat perubahan penting dari pertanian dalam ruangan ke pertanian luar ruangan, yang memiliki implikasi besar sebab 40 persen tanah di Amerika Serikat merupakan lahan pertanian,” uja CEO mereka Daniel Koppel.
Startup Agtech dari Israel Mendapatkan Pendanaan 15 Juta Dolar pada Pendanaan Seri B (1)
zoom-in-whitePerbesar
Prospera (foto : Bessemer Venture)
ADVERTISEMENT
Sejak pendanaan seri A mereka, Prospera berhasil menambah pelanggan baru yang tersebar di Eropa, Meksiko, Amerika Serikat dan sekarang mengklaim pengguna mereka mencapai ribuan termasuk di dalamnya Walmart, Tesco, Sainbury’s dan Aldi.
Teknologi mereka telah berevolusi dari yang sebelumnya fokus pada pendeteksian hama dan penyakit secara otomatis, menjadi “setiap aspek dari produksi pertanian,” kata Koppel. Ini meliputi agronomi, pengoperasian dan pengelolaan tenaga kerja pertanian untuk meningkatkan hasil panen.
Beberapa perusahaan terkenal yang mengincar sektor agtech antara lain pembuat drone DJI dan Agribotix (menariknya investor baru Prospera, Quallcom dan Cisco sama-sama menggarap teknologi untuk mendukung pengembangan dan pembuatan drone)
Koppel tidak melihat perusahaan-perushaan tersebut sebagai pesaing, namun lebih sebagai mitra potensial. “Drone akan menyediakan aliran data penting lainnya untuk analisis kami, memperkaya database kami dan berpotensi membantu kami memberikan lebih banyak nilai tambah kepada klien kami,” tutupnya.
ADVERTISEMENT