Toyota Ingin Tambah Investasi ke Teknologi Mobil Otonom Israel

Toyota (Foto : Reuters)

Toyota Motor ingin berinvestasi lebih banyak di sektor robotika dan teknologi kendaraan di Israel setelah lengan venturanya menyuntikkan USD 14 juta ke Intuition Robotics pada bulan Juli.

Startup tersebut yang membuat robot untuk lansia adalah investasi Israel pertama Toyota AI Ventures, yang merupakan dana investasi USD 100 juta pada bidang kecerdasan buatan, robotika, mobil otonom, serta cloud computing.

“Kami ingin melibatkan Toyota lebih banyak lagi di Israel di masa depan,” kata Jim Adler direktur Toyota AI Ventures yang berkantor di California, yang merupakan bagian dari Toyota Research Institute.

“Masih banyak yang bisa digali,” ujarnya kepada Reuters (5/11) saat berkunjung ke Israel, dan menyebut teknologi yang berkaitan dengan persepsi dan prediksi serta perencanaan menjadi perhatian khusus dari Toyota.

Teknologi persepsi memungkinkan memungkinkan mobil-mobil otonom memahami dunia sekitarnya, sedangkan prediksi dan perencanaan dapat menolong mobil menafsirkan situasi tertentu misalnya apakah seorang bocah di persimpangan akan mencoba menyeberang saat lampu merah atau tidak.

“Terdapat begitu banyak inovasi berlangsung di Israel terkait mobil yang diproduksi berdasarkan data-data yang ada,” jelas Adler yang mewakili Toyota untuk menemui perusahaan-perusahaan yang menarik minat mereka.

Israel merupakan pusat teknologi otomotif yang sedang tumbuh. Awal tahun ini Intel Corp membeli perusahaan mobil otonom MobilEye, yang merupakan salah satu perusahaan teknologi terbesar Israel, dengan nilai USD 15,3 milyar.

Pada hari Jumat, Continental AG dari Jerman mengatakan telah mengakuisisi Argus Cyber Security dari Israel yang teknologi buatannya melindungi mobil-mobil dari peretasan.

Toyota AI Ventures telah membuat lima investasi dan ingin menginvestasikan dana mereka ke sedikitnya 20 perusahaan lain di dunia.

Terkait investasinya ke Intuition Robotics, yang berencana melakukan uji coba robot untuk lansianya pada awal tahun depan, Adler mengatakan terdapat banyak fitur yang serupa antara robotika dan mobil otonom yang dia sebut sebagai “robot besar beroda”.

Populasi penduduk Jepang mengalami penuaan dengan 40 persen di antaranya akan berusia lebih dari 65 dalam 20 tahun ke depan, dan akan terdapat permintaan untuk teknologi yang menolong para lansia tersebut supaya tetap berada di rumah, ketimbang harus pindah ke panti jompo.

“Kami pikir Toyota akan punya peran di sana,” tutupnya.