Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.95.0
Konten dari Pengguna
Waspada Malware yang Menggunakan Ponsel Android Saat Pemiliknya Lengah
29 Agustus 2017 19:54 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:15 WIB
Tulisan dari Jejak Tekno tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Malware Android (Foto : Wccftech)
Wallpaper lucu bergambar kucing di ponsel Android atau aplikasi edit foto gratisan yang anda unduh bisa jadi menggunakan gawai anda tanpa permisi dan menonton video dengan berpura-pura sebagai pemilik gawai, berdasarkan laporan perusahaan pemasaran daring eZanga yang diberitakan oleh CNBC.
ADVERTISEMENT
eZanga menggunakan perangkat lunak pendeteksi penipuan Anura buatannya untuk melihat modul dari sebuah software development kit (SDK) yang bersembunyi di aplikasi, kemudian menjalankan iklan dan memutar video saat pemilik gawai tidak memegang ponsel.
Saat pemilik ponsel tidur, malware tersebut memakan bandwidth dan menyedot baterai.
Laporan ini memperkirakan aplikasi teratas yang menggunakan modul SDK tersebut, yang diunduh hingga 1 juta kali di Play Store, dapat merugikan pengiklan antara USD 2 juta hingga USD 10 juta perharinya akibat traffic iklan tipuan.
Tanggal 7 Juni, mereka menemukan 312 aplikasi dengan modul SDK yang 53 di antaranya ada di Play Store. Seminggu setelahnya modul SDK ditemukan di 750 aplikasi, dengan 300 ada di Play Store.
ADVERTISEMENT
Dua hari kemudian, melambung lagi ke 1330 aplikasi dengan 317 tersedia di Play Store.
Mayoritas aplikasi ini adalah wallpaper bergerak, atau latar belakang gratis untuk ponsel Android yang menyajikan kucing lucu, pemandangan alam, atau efek keren lainnya.
Jenis lainnya adalah versi gratis dari aplikasi populer seperti File Explorer atau aplikasi edit foto.
Apple secara formal menyaring setiap aplikasi di App Store, namun lain halnya dengan program di Android yang dapat langsung diunggah ke Play Store dan segera dapat diunduh oleh masyarakat, jelas CEO eZanga, Rich Khan.
Seorang humas Google menyatakan semua aplikasi yang masuk ke Google Play secara otomatis dipindai untuk kode-kode yang berpotensi mengganggu atau akun programer yang sering mengirim spam, sebelum dipublikasikan.
ADVERTISEMENT
Google juga mengatakan mereka baru-baru ini membuat proses peninjauan aplikasi yang proaktif, misalnya Google Play Protect, yang memindai gawai Android untuk memberitahu pengguna seandainya mereka sedang mengunduh aplikasi jahat.
Ada juga Verify Apps, yang memperingatkan atau memblokir aplikasi yang berpotensi berbahaya.
Google Play telah mencopot semua aplikasi yang disebutkan eZanga dalam penelitiannya, kata Khan.
Namun demikian, ketika mereka mencari modul yang sama pada awal Agustus, ditemukan ada lebih dari 6000 aplikasi di dunia maya (tidak harus di Play Store) yang menjadi inang versi modifikasi malware tersebut.
Programernya terus mengulik malware ini supaya lebih sulit dideteksi, jelas Khan.
Di samping itu, jumlah malware yang sangat banyak membuatnya sulit untuk ditangani.
Untuk melindungi diri sendiri dan ponsel anda, Kahn menyarankan untuk selalu memperbarui Android di ponsel. Google sering mengirimkan ‘sinyal’ untuk melumpuhkan modul-modul SDK, dan dia dapat melindungi ponsel kita.
ADVERTISEMENT
Dan jangan lupa bahwa aplikasi gratis tidak lantas berarti anda membayar sesuatu lewat cara lain, tutupnya.