Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 Β© PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Konten dari Pengguna
2th Bekerja Di Negeri Beton Makan Angin!
8 Mei 2018 13:54 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:09 WIB
Tulisan dari Jelita Kecil tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pada tahun 2010,tepat nya pada Tgl 10 maret, saya(sebut saja nama saya Rika) terbang ke negara Hong Kong dengan tekad ingin mengadu nasib di negeri beton untuk membantu memperbaiki kehidupan ekonomi keluarga dan masa depan yang lebih baik lagi.
ADVERTISEMENT
Pada waktu itu usia saya masih 19th, dan saya baru pertama kali nya pergi ke negeri Hong Kong untuk bekerja menjadi TKW, saya mendapat kan job menjaga 2 anak(1 laki-laki umur 4th,1 perempuan umur 2th) dan mendapat kan libur 1bulan 4x (setiap hari minggu) & public holiday.
Singkat cerita selama 3 bulan ke depan saya tidak mendapat kan libur, karena itu sudah peraturan dari agency dan potongan gajih selama 6 bulan, setiap hari rutinitas saya adalah mengantar jemput anak sekolah bersama nenek(nenek dari bos perempuan), dengan berjalan nya waktu tanpa terasa 3 bulan sudah saya lewati...
Pada suatu hari ketika saya menjemput anak di sekolahan, sayah berkenalan dengan seorang tenaga kerja yang sama-sama berasal dari indonesia dia bernama "Dewi" yang di mana anak asuh nya bersekolah di sekolahan yang sama, hampir setiap hari kita bertemu di sekolahan ketika menjemput anak.
ADVERTISEMENT
Kami pun bertukaran nomer hp, komunikasi terus berjalan hampir setiap pagi Dewi menyapa dan mangucap kan kata-kata mutiara nya melalui pesan singkat, dari situlah saya mulai merasa nyaman berteman dengan Dewi karena menurut saya dia orang yang baik.
Hari libur pun telah tiba dan Dewi pun menelpon saya untuk mengajak libur bareng bersama dia, tanpa basa basi saya pun langsung bilang iya(karena saya masih anak baru jadi belum punya teman), Dewi mengajak saya ke sebuah gedung yang bertempat di "Wan Chai", dengan wajah polos saya yang belum tahu apa-apa, saya langsung bertanya sma Dewi...
Saya: Mbak, ini tempat apa yah???
ADVERTISEMENT
Dewi: Ini tempat kita belajar, udah kamu
ayo ikut ajah masuk belajar bareng
entar aku terangin...
Saya:Iya mbak ( Dengan hati yang dag dig
dug bercampur bingung π,mengikuti
Dewi masuk ke dalam ruangan).
Setelah sampai di dalam ruangan, saya melihat banyak sebagian dari mereka hampir semuanya para TKW (sama seperti saya), jam belajar pun di mulai dengan sambutan-sambutan, penerangan tentang berbisnis dan yang saya lakukan hanya duduk manis menyimak sampai jam belajar selesai.
ADVERTISEMENT
Malam pun tiba, Dewi mengajak saya untuk makan malam bersama di "Mc Donald " sambil makan Dewi menerangkan tentang bisnis yang dia jalanai selama ini kepada saya...
Dewi: kalau kamu mau ikut bisnis sama
aku, kamu bisa jadi orang yang
sukses...
Saya: Caranya gimana mbak???(saking
polos nya saya π)
Dewi: Kamu harus ikut joint jadi member di
bisnis kita dengan cara membeli
salah satu product dari bisnis kita
(yang harga nya ribuan dollars HK
/pcs product nya π±π±)
ADVERTISEMENT
Saya:Tapi saya enggak punya uang
sebanyak itu untuk bisa membeli
salah satu product yang harga nya
wowww!!!( karena saya masih masa
potongan gajih kurang 1 bulan pada
waktu itu)
Dewi: kalau begitu aku bisa ngasih kamu
solusi, bagaimana kalau kamu
pinjem uang ajah di" BANK", biar aku
entar yang jadi saksi kamu...
ADVERTISEMENT
Saya: Iya dech mbak kalau begitu aku mau..
(tanpa mikir panjang ke depan dan
tanpa rundingan dulu sama keluarga
di indonesi , betapa oneng & polos
nya saya waktu ituππ, karena .
dalam otak saya berfikir kalau aku
ikut bisnis ini aku bisa sukses punya
penghasilan sampingan).
ADVERTISEMENT
Setelah beberapa hari kemudian dan Dewi pun sudah menjelas kan semua tentang persyaratan-persyaratan apa saja yang di butuh kan agar saya bisa meminjam uang di "BANK" saya pun langsung datang ke Bank "PUBLIC BANK" yg bertempat di "NORTH POINT " dengan membawa KTP, PASPOR & KONTRAK KERJA.
pada waktu itu saya hanya bisa meminjam uang maximal HKD 20.000, karena saya baru pertama kali nya meminjam uang di BANK dengan angsuran selama 1th, setelah uang ada di tangan saya langsung ke agency untuk melunasi potongan gajih yang tinggal satu bulan lagi, kemudian di lanjut kan menemui mbak Dewi untuk joint mendaftar kan diri menjadi member dan membeli tiga product sekaligus( saya men joint kan nama ibu & bapak saya pada waktu itu, jadi semua nya tiga π).
ADVERTISEMENT
Sisa uang pinjaman dari BANK saya belikan ke hp, uang pinjaman dari BANK pun habis seketika seperti angin yg hanya lewat sajah(buuuzzzzhhhh π), bulan demi bulan sudah saya lewati tapi hasil dari berbisnis pun tak kunjung saya dapat kan( karena untuk mencari orang yg mau d ajak berbisnis itu tidak segampang membalik kan telapak tangan), akhir nya saya memutus kan untuk berhenti dan keluar dari bisnis itu, saya pun memutus kan tali pertemanan dengan mbak Dewi se olah -olah seperti di telan bumi, saya langsung menghilang begitu sajah.
Dari kejadian itu saya baru sadar dan berfikir bahwa tujuan utama saya ke negeri beton ini bukan untuk berbisnis yang tidak jelas(mungkin bisa di katakan ilegal) dan hanya merugikan diri sendiri, selama 2th saya tidak pernah mengirim kan uang untuk keluarga di indonesia, karena saya mempunyai tanggungan BANK, nasi sudah menjadi bubur & penyesalan itu selalu datang belakangan.
ADVERTISEMENT