Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Menggaungkan Anti Korupsi Mulai dari Diri Sendiri
13 Oktober 2024 14:33 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Jemirda Sundari Y tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Ke kanan dan ke kiri bola mata ini membaca begitu cepat laman di layar laptop. Tampak sangat banyak gaungan anti korupsi dalam bentuk dan gaya bahasa yang beragam. Tujuannya tetap sama yaitu ikut serta dalam membangun negara anti korupsi.
ADVERTISEMENT
Setiap sudut pekerjaan sedang mendemonstrasikan tema anti korupsi. Sungguh bagus, bukan? Ya tentu saja. Selain bagus, hal ini juga butuh perjuangan dan semangat yang konsisten dalam menerapkannya.
Dari laman pembelajaran anti korupsi, menuliskan bahwa korupsi berasal dari Bahasa Latin corruptio atau corruptus. Corruptio memiliki arti beragam yakni tindakan merusak atau menghancurkan. Corruptio juga diartikan kebusukan, keburukan, kebejatan, ketidakjujuran, dapat disuap, tidak bermoral, penyimpangan dari kesucian, kata-kata atau ucapan yang menghina atau memfitnah.
Pengelompokan korupsi berdasarkan Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 juncto Undang-Undang Nomor 20 tahun 2001, terdiri dari: kerugian negara, suap menyuap, penggelapan dalam jabatan, perbuatan pemerasan, perbuatan curang, benturan kepentingan dalam pengadaan, dan gratifikasi.
Dari pengertian korupsi ini, bisa kita pelajari satu kata yang menjadi akar dalam menegakkan gaungan anti korupsi di dalam diri kita sendiri. Kata tersebut adalah jujur. Semakin maraknya dunia pekerjaan dengan kemantapan teknologi, semakin sulit menilai kejujuran diri ini. Banyak pekerjaan yang bisa dilakukan dengan sistem daring. Pekerjaan ini bisa dikomunikasikan antara pengirim dan penerima pesan dengan jarak jauh. Tanpa harus melihat ekspresi wajah, bahasa tubuh, dan gerakan non verbal lainnya secara spontan, pekerjaan ini tetap berjalan. Pekerjaan dengan teknologi ini tetap terlaksana.
ADVERTISEMENT
Penulis pernah menemukan adanya penyalahgunaan dalam hal teknologi. Teknologi yang dibuat untuk mempermudah pekerjaan kita mulai dari pengumpulan data hingga pemaparan hasil kegiatan ini tetap bisa disalahgunakan. Penyalahgunaan akun individu dalam pemilihan pegawai teladan. Sederhana, bukan? Iya, hal ini terlihat sangat sederhana. Akan tetapi, hal sederhana ini bisa menunjukkan rusaknya moral pelaku. Inilah pentingnya penanaman kejujuran di diri kita sendiri. Yakinlah, hal yang dibuat dengan landasan kejujuran tidak akan pernah menenggelamkan kita. Begitu juga sebaliknya. Ketidakjujuran akan menyeret kita dalam rentetan tindakan yang bisa menghancurkan diri sendiri.
Setelah menanamkan kejujuran sebagai modal diri kita sendiri, mari kita melangkah untuk berhenti menormalisasikan hal yang terlihat wajar dan tampak biasa saja. Hal yang tampak wajar belum tentu itu benar. Hal yang tampak sederhana belum tentu itu tidak merugikan orang lain. Hal yang terlihat banyak ketidakpedulian orang disana, bukan berarti itu menjadi kesempatan untuk kita melakukan perbuatan curang. Berawal dari menormalisasikan hal yang tampak biasa ini bisa menjerumuskan kita kepada tindakan korupsi.
ADVERTISEMENT
Dunia pekerjaan saat ini semakin kelimpungan dalam hal meningkatkan diri dari kompetensi dan meningkatkan nilai diri sendiri. Saat ini lebih sering terlihat pekerja yang menonjolkan kemampuan diri dengan cara flexing tanpa adanya bukti pencapaian kinerja yang bagus.
Belajarlah untuk mengembangkan potensi diri. Pahami, kenali potensi diri kita, dan teruslah diasah hingga kita merasa adanya energi positif dalam pencapaian pengembangan potensi yang dimiliki. Dengan energi positif ini kita juga bisa menebarkan ke lingkungan sekitar kita sehingga lebih terasa bermanfaatnya kita bagi orang lain. Hal ini sangat berdampak pada peningkatan value diri kita sendiri. Jangan terbawa dengan lamunan mengomentari negeri ini tanpa ikut terjun mendidik diri sendiri untuk terus membesarkan negeri ini.
ADVERTISEMENT