Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
10 Bahaya Makanan Manis yang Penting untuk Diketahui untuk Kesehatan Tubuh
16 Maret 2024 10:41 WIB
·
waktu baca 7 menitTulisan dari Jendela Dunia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Makanan manis menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan. Dari minuman manis hingga makanan penutup yang manis selalu membuat tergiur untuk mencicipinya. Tahukah akan bahaya makanan manis bagi kesehatan tubuh?
ADVERTISEMENT
Makanan manis memang enak dan mengenyangkan, tetapi kandungan gula rafinasi didalamnya sangat banyak jika dikonsumsi secara berlebihan. Kandungan tersebut tidak memberi nutrisi pada tubuh dan mengakibatkan berbagai masalah kesehatan.
Mengutip dari laman kemkes.go.id, gula merupakan karbohidrat sederhana, sehingga tubuh lebih cepat menyerap dan dapat menyebabkan tubuh cepat mengantuk. Konsumsi makanan manis secara berlebihan dikaitkan dengan munculnya beragam penyakit.
10 Bahaya Makanan Manis
Adapun deretan bahaya makanan manis yang penting untuk diketahui bagi kesehatan tubuh adalah sebagai berikut.
1. Obesitas
Makanan manis memiliki kalori yang tinggi dan nutrisi yang rendah, sehingga dapat menyebabkan penimbunan pada lemak di tubuh. Peningkatan berat badan yang berlebih dapat meningkatkan risiko obesitas, diabetes tipe 2, dan masalah kesehatan lainnya.
ADVERTISEMENT
Terjadinya obesitas ketika jumlah kalori yang masuk lebih besar daripada jumlah kalori yang dibakar saat beraktivitas. Makanan manis tidak membuat kenyang, sehingga tubuh akan mengkonsumsi dalam jumlah banyak meskipun sudah mendapatkan banyak kalori dari makanan manis.
Makanan manis memiliki kandungan gula yang akan menumpuk menjadi lemak perut. Bahayanya lemak ini karena akan selalu membuat perut lapar, sehingga lemak yang bertimbun di bagian perut makin banyak. Lemak perut menjadi faktor berbagai masalah kesehatan.
Di Indonesia, sudah banyak ditemui kasus obesitas dan sudah mencapai 20,7% pada tahun 2016. Sehingga, saat ini banyak orang sudah mulai khawatir dan mulai menjaga gaya hidup sehat.
2. Diabetes Mellitus tipe 2
Seperti yang disebutkan sebelumnya, mengkonsumsi makanan manis dapat menyebabkan diabetes mellitus tipe 2 dimana tubuh resisten terhadap insulin. Insulin merupakan hormon yang dikelola oleh pankreas, yang berfungsi sebagai mengendalikan kadar gula darah.
ADVERTISEMENT
Tubuh yang resisten terhadap insulin dapat menyebabkan sensitivitas seseorang mengalami penurunan terhadap kadar glukosa. Kondisi ini dapat memengaruhi cara tubuh menggunakan gula atau glukosa sebagai sumber energi dalam kehidupan.
Kondisi ini juga akan disertai dengan otot yang lemah dan jaringan lemak untuk pengambilan glukosa secara meningkat, sehingga menyebabkan kadar gula dalam darah naik. Diabetes ini dapat menyebabkan penyakit berbahaya pada ginjal, mata, dan jantung.
3. Penyakit Jantung
Kolesterol memiliki 2 jenis, yaitu kolesterol jahat (Low Density Lipoprotein/LDL) dan kolesterol baik (High Density Lipoprotein/HDL). Bagi yang sering mengkonsumsi makanan manis cenderung memiliki kadar LDL yang tinggi dan kadar HDL yang lebih rendah.
Tingginya kadar LDL dapat meningkatkan risiko jantung mengalami penyempitan pembuluh darah. Sebuah penelitian menyatakan bahwa dengan mengonsumsi gula sekitar 17 – 21% dari total kalori dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular.
ADVERTISEMENT
4. Tumbuh Sel Kanker
Kanker ini muncul disebabkan dengan pola hidup yang salah dan faktor genetik atau keturunan. Salah satu pola hidup yang salah adalah terlalu banyak mengonsumsi makanan tidak sehat seperti junk food atau makanan dengan kandungan gula yang tinggi.
Tubuh memiliki setiap sel yang membutuhkan glukosa sebagai sumber energi. Glukosa tersebut akan mengalir ke jaringan dan setiap sel pada tubuh. Tetapi, jika mengonsumsi gula secara berlebihan dapat meningkatkan kadar insulin dalam tubuh.
Tingginya kadar insulin dapat mendorong pertumbuhan sel kanker. Kanker juga berisiko tinggi bagi obesitas. Hal ini karena protein inflamasi atau adipokin dilepaskan oleh sel-sel lemak yang dapat merusak DNA sehingga memicu kanker payudara, usus besar, dan hati.
6. Kerusakan Gigi
Selain itu, Sudah bukan rahasia umum lagi jika mengonsumsi gula terlalu banyak bisa mengakibatkan kerusakan gigi. Hal itu dikarenakan oleh makanan dan minuman manis memiliki gula yang menjadi penyebab utama perkembangan karies gigi (gigi berlubang).
ADVERTISEMENT
Ketika mengonsumsi gula, mulut memiliki bakteri yang berubah menjadi asam yang dapat merusak email gigi. Proses ini dapat menyebabkan penyakit gusi dan gigi berlubang. Untuk itu, makan makanan manis dapat meningkatkan masalah kesehatan oral lainnya.
Bakteri dalam mulut bisa merusak gigi dengan menggerogoti sisa gula yang ditinggalkan makanan tersebut. Saat sisa gula mulai dikonsumsi oleh bakteri, maka asam akan mulai mengikis email gigi. Akibatnya, gigi menjadi lebih rapuh dan berlubang.
7. Penyakit Ginjal
Beberapa penyakit berbahaya yang disebabkan karena mengkonsumsi makanan dan minuman manis secara berlebihan dapat menimbulkan berbagai komplikasi, salah satunya adalah ginjal. Gejala awal penyakit ginjal ini adalah perubahan warna urin menjadi keruh.
Diabetes dapat memicu terjadinya kerusakan pada nefropati diabetik dan pembentukan bagian ginjal yang berfungsi menyaring limbah dari darah atau jaringan parut nefron. Fungsi lain pada bagian ini adalah untuk menghilangkan cairan yang berlebihan dalam tubuh.
ADVERTISEMENT
8. Jerawat dan Penuaan Dini
Kadar gula yang meningkat dalam darah menyebabkan sekresi androgen mengalami peningkatan, sebum atau minyak dan peradangan pada kulit yang mendorong pertumbuhan jerawat.
Selain itu, proses glikasi dapat muncul ketika kita berlebihan dalam mengkonsumsi makanan manis. Proses ini merupakan molekul gula yang berlebihan bergabung dengan protein sehingga membentuk Advanced Glycation End Products (AGES).
Kolagen dan elastisitas pada kulit dapat dirusak oleh AGES tersebut. Kolagen merupakan penyusun kulit berupa protein penting yang membantu kulit meregang dan menjaga kulit wajah dari keriput dan penuaan dini.
9. Mood swing
Mood swing merupakan sebuah perubahan perasaan senang dan bahagia yang mendadak menjadi sedih, bahkan diikuti oleh sikap destruktif yang dapat melukai diri sendiri. Kondisi ini bisa membuat seseorang merasa terhambat dalam menjalani aktivitas sehari-hari.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mengetahui penyebab mood swing sendiri agar bisa menemukan solusi untuk mengatasinya.
Salah satu penyebabnya adalah kelebihan gula yang bisa membuat cepat marah, dan suasana hati yang tidak bagus. Beberapa penelitian telah menemukan bahwa rendahnya asupan gula dapat dikaitkan dengan lebih baiknya kesehatan psikologis.
10. Memengaruhi Perilaku
Makanan manis sangat erat kaitannya dengan dunia anak-anak. Mengonsumsi makanan manis mampu memicu kenaikan gula darah secara drastis dan mengakibatkan menjadi hiperaktif. Hiperaktif adalah kondisi ketika mengalami gerak yang meningkat dan tindakan yang impulsif.
Namun, para orang tua tentu harus bisa mengurangi asupan gula pada anak-anak. Salah satu caranya adalah dengan mengganti makanan manis, seperti permen dengan buah-buahan yang memiliki rasa manis alami agar terhindar dari penyakit bahaya dari makanan manis.
ADVERTISEMENT
Cara Mengurangi Makanan Manis
Setelah mengetahui bahaya makanan manis, berikut adalah tips untuk cara mengurangi makanan manis.
ADVERTISEMENT
Perubahan kecil dalam pola makan dapat membawa perubahan besar pada kesehatan tubuh kita. Dengan mengendalikan konsumsi makanan manis, kita dapat mengurangi risiko terkena berbagai masalah kesehatan yang dapat menghancurkan kualitas hidup kita.
Dengan menyadari potensi bahaya makanan manis berlebihan di atas adalah langkah pertama kita untuk menjaga kesehatan keluarga. Setiap individu sangat penting untuk menjadi yang bertanggung jawab dalam memilih dan mengontrol asupan gula harian kita. (HEN)
Baca Juga: Kandungan Gizi pada Ikan untuk Hidup Sehat