Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
10 Wisata Edukasi di Malang yang Cocok untuk Liburan Keluarga
19 November 2023 20:51 WIB
·
waktu baca 6 menitTulisan dari Jendela Dunia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Ada banyak wisata edukasi di Malang yang menarik bisa dikunjungi bersama keluarga tercinta. Banyak sekali manfaat mengajak anak-anak berlibur di tempat wisata yang edukatif. Selain bisa menambah wawasan juga bisa bersenang-senang pastinya.
Wisata Edukasi di Malang
Berikut adalah deretan wisata edukasi di Malang yang cocok untuk liburan keluarga, mengutip dari channel youtube @RepublikWisata:
1. Museum Brawijaya
Bangunan museum yang berdiri sejak 4 Mei 1968 ini berada di Jalan Besar Ijen Nomor 25A, Gading Kasri, Kecamatan Klojen, Kota Malang. Ada banyak koleksi benda militer semasa perjuangan meraih dan mempertahankan kemerdekaan RI yang tersimpan di museum ini.
Jadi, pengunjung bisa berlibur sambil belajar sejarah di museum ini. Salah satu koleksi Museum Brawijaya adalah Gerbong Maut.
ADVERTISEMENT
Gerbong besi tanpa jendela dan ventilasi ini dulunya dipakai penjajah untuk mengangkut puluhan pejuang Indonesia dari Bondowoso sampai Surabaya, sehingga mayoritas pejuang meninggal.
Untuk berkunjung ke kawasan wisata ini, pengunjung hanya perlu membayar tiket masuk seharga Rp3000.
2. Museum Mpu Purwa
Museum Mpu Purwa dibangun dengan luas 1.200 meter persegi diatas lahan seluas 1.800 meter persegi. Museum ini memiliki 136 koleksi berupa arca dan prasasti dari masa kepemimpinan Mpu Sindok hingga masa kerajaan Majapahit.
Sebanyak 58 koleksi ditampilkan untuk wisatawan dan sisanya disimpan. Sebagian dari koleksi ini, tidak semuanya punya resmi milik Museum Mpu Purwa, namun koleksi itu sebagian masih menjadi koleksi pribadi masyarakat.
Lokasi musium ini berada di Perumahan Griya Santa, Jl. Soekarno - Hatta No.210, Mojolangu, Lowokwaru, Malang City, East Java 65141. Pengunjung tidak akan dikenakan biaya alias gratis.
ADVERTISEMENT
Namun meskipun begitu, pengunjung akan dikenakan biaya parkir mulai dari Rp5.000 hingga Rp10.000 tergantung dengan jenis kendaraan yang digunakan.
3. Kampung Wisata 100 Topeng
Jika ingin belajar seni dan budaya, maka bisa mengunjungi Kampung Wisata 100 Topeng yang berlokasi di Dusun Baran, Kelurahan Tlogowaru, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang.
Pengunjung bisa melihat ratusan topeng yang dipajang di berbagai sudut kampung. Kampung Wisata 100 Topeng ini diresmikan pada 2017 lalu. Ada juga dua topeng raksasa dengan tinggi 7,5 meter dan lebar 5 meter yang cocok untuk berfoto.
Selain itu, pengunjung juga bisa belajar membuat topeng dan sekaligus mewarnainya. Pengunjung juga bisa membeli topeng di Kampung Wisata 100 Topeng ini untuk oleh-oleh dengan harga Rp15.000 hingga Rp35.000.
ADVERTISEMENT
4. Indonesian Old Cinema Museum
Indonesian Old Cinema Museum merupakan museum tentang perkembangan film di tanah air. Alamatnya di Jalan Soekarno-Hatta Nomor 45, Mojolangu, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang.
Museum ini menyajikan sejarah perkembangan film, terutama bioskop. Di sini, pengunjung bisa mengetahui tentang bioskop keliling alias layar tancap yang pernah menjadi ikon Indonesia.
Pengunjung bisa menyaksikan koleksi yang berkaitan dengan layar tancap di Indonesian Old Cinema Museum, seperti gulungan film, layar putih dan perlengkapan lainnya.
5. Kayutangan Heritage
Kayutangan Heritage atau Kampoeng Heritage Kajoetangan adalah sebuah kawasan yang ditata dengan apik, serta dipenuhi dengan bangunan bergaya peninggalan kolonial Belanda. Pengunjung bisa berlibur sekaligus belajar sejarah di destinasi wisata ini.
Kawasan ini terdapat struktur cagar budaya yang dibangun sejak 1870 hingga 1920. Ada sekitar 22 bangunan heritage yang dilestarikan dan masih berfungsi sebagai hunian sekaligus tempat usaha di kawasan ini.
ADVERTISEMENT
Pengunjung dapat melihat bangunan-bangunan tersebut yang menonjolkan ciri khas kolonial Belanda. Lokasinya berada di Jalan Jenderal Basuki Rahmat Gg. 4, Kauman, Kecamatan Klojen, Kota Malang.
6. Candi Singhasari
Candi Singhasari merupakan candi Hindu-Budha peninggalan Kerajaan Singhasari. Candi yang berjarak 10km dari Kota malang ini berada pada lembah di antara Pegunungan Tengger dan Gunung Arjuna pada ketinggian 512m diatas permukaan laut.
Candi ini mendapat perhatian dari pemerintah kolonial Hindia Belanda pada awal abad ke-20. Bangunan candi yang terletak ditengah halaman ini berdiri di atas batur kaki setinggi 1,5 m tanpa hiasan atau relief pada kaki candi.
Lokasi kawasan ini berada di Jl. Kertanegara, Candirenggo, Kec. Singosari, Kabupaten Malang, Jawa Timur 65153.
7. Wisata Petik Madu Agro Tawon
Wisata Agro Tawon ini awalnya memiliki tujuan untuk memberi ilmu tentang bagaimana beternak lebah bagi warga sekitar Lawang. Semakin lama tempat ini semakin terkenal dan bisa mendapatkan pengunjung sekitar 500-1000/bulan.
ADVERTISEMENT
Wisatawan yang datang ke agro tawon ini akan dikenalkan berbagai jenis lebah atau tawon yang dijadikan ternak madu. Untuk masuk kawasan wisata ini tidak dipungut biaya apapun.
Namun jika ingin mendapat pembelajaran lengkap termasuk cara memanen madu, maka sebaiknya berkunjung dengan rombongan dan dijadwalkan minimal seminggu sebelumnya supaya tidak berbarengan dengan rombongan lain.
Kawasan wisata ini berlokasi di Jl. Dr. Wahidin No. 8 Desa Bedali, Lawang, Malang.
8. Museum Panji
Nuansa khas tempoe doeloe akan langsung dirasakan pengunjung ketika memasuki bangunan museum.
Bukan hanya itu, poster iklan jadul, kutipan-kutipan sejarah ditambah topeng malangan yang di pajang rapi juga semakin menambah kesan kuno seperti pada jaman kolonial Belanda dahulu.
Koleksi arca-arca di wilayah Malang Raya dengan rapi tersimpan di museum Panji. Lokasi musium berada di Jl. Raya Bangilan No.I, Ringin Anom, Slamet, Kec. Tumpang, Kabupaten Malang, Jawa Timur 65156.
ADVERTISEMENT
9. Museum Angkut Batu
Museum Angkut menyajikan konsep wisata yang berhubungan dengan transportasi. Di dalam museum ini wisatawan bisa melihat berbagai sarana transportasi yang ada di Indonesia dan juga di negara lain.
Mulai dari yang antik (kuno) sampai yang terbaru (modern), transportasi yang digerakkan oleh manusia, hewan ataupun mesin.
Terdapat kurang lebih 300 koleksi mobil di tanah seluas 3,8 hektar. Museum ini tercatat sebagai museum transportasi pertama yang ada di Asia.
Lokasi musium ini di Jl. Terusan Sultan Agung No.2, Ngaglik, Kec. Batu, Kota Batu, Jawa Timur 65314. Tiket pada weekday akan dikenakan biaya sebesar Rp70.000 sedangkan pada weekend akan dikenakan biaya sebesar Rp100.000.
10. Kampung Wisata Keramik Dinoyo
Sesuai tema kampung ini, pengunjung bisa belajar membuat keramik. Sebelum praktek langsung membuat keramik, anak-anak terlebih dahulu diajak berkeliling ke sentra pembuatan keramik di Dinoyo.
ADVERTISEMENT
Pengunjung akan diberi kebebasan, apakah ingin mengambar atau membuat mainan sederhana dengan menggunakan bahan baku dari lempung putih.
Selain itu, pengunjung akan diajari tentang bahan baku pembuatan keramik, seperti lempung putih, bahan baku kaulin, pasir kwarsa, ballclay, dan feldspar.
Lokasi kampung wisata keramik di Jl. Mt Haryono 9 No.336, Dinoyo, Kec. Lowokwaru, Kota Malang, Jawa Timur 65144.
Itulah deretan wisata edukasi di Malang yang cocok untuk liburan keluarga. Semoga setelah berkunjung ke tempat wisata edukasi bisa menambah wawasan sejarah di Malang. (Bay)