Konten dari Pengguna

15 Bahaya Makanan Instan terhadap Kesehatan

Jendela Dunia
Menyajikan informasi untuk menginspirasi dan menambah wawasan pembaca
16 Maret 2024 10:30 WIB
·
waktu baca 7 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Jendela Dunia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi bahaya makanan instan, Unsplash/sq lim.
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi bahaya makanan instan, Unsplash/sq lim.
ADVERTISEMENT
Makanan instan, seperti makanan siap saji (fast food), mi, pasta, ikan kaleng, buah kaleng, abon, kue kering, roti kemasan, produk olahan keju, sereal, kerupuk, keripik, permen, es krim, permen, es krim, sosis, nugget, ham olahan, soda, dan lain sebagainya, dapat menimbulkan bahaya bagi kesehatan. Bahaya makanan instan bahkan tidak hanya menyebabkan penambahan berat badan, tapi lebih serius dari itu.
ADVERTISEMENT
Mengonsumsi makanan instan secara berlebihan tidak disarankan. Mengutip dari laman medicalnewstoday.com, perlu diketahui bahwa makanan olahan atau ultra processed food adalah makanan yang diproses secara kimiawi dengan kandungan gula yang tinggi, bahan-bahan buatan, karbohidrat olahan, pewarna makanan, penyedap, dan lemak trans.
Pemrosesan mekanis, seperti menggiling daging sapi, memanaskan sayuran, atau mempasteurisasi makanan tidak serta merta membuat makanan menjadi tidak sehat. Makanan yang diproses dengan ditambahkan bahan-bahan kimia, seringkali hanya mengandung bahan olahan dan bahan buatan, dengan sedikit nilai gizi.

Bahaya Makanan Instan

Ilustrasi bahaya makanan instan, Unsplash/THE ORGANIC CRAVE Ⓡ.
Bahaya makanan instan juga sering kali dikaitkan dengan makanan cepat saji atau fast food. Makanan instan mungkin tidak sepenuhnya buruk dibandingkan fast food, karena daging beku dan buah kalengan juga termasuk dalam jenis ini.
ADVERTISEMENT
Yang menjadi permasalahan yaitu proses pengolahannya yang cukup panjang dan kandungan pengawet di dalamnya. Oleh sebab itu, baik itu makanan instan maupun fast food tidak disarankan dikonsumsi dalam jangka panjang.
Berdasarkan penjelasan singkat di atas, berikut adalah sederet bahaya makanan instan terhadap kesehatan sebagaimana mengutip dari laman healthline.com:

1. Obesitas

Makanan instan memang praktis dan terjangkau, tetapi juga harus siap untuk membayar dampak yang lebih besar pada kesehatan dalam jangka panjang. Burger, kentang goreng, dan shake dari fast food, mie instan, makanan kaleng dari instan food, cenderung mengandung lebih banyak lemak, kalori, dan karbohidrat olahan daripada yang seharusnya mengonsumsi dalam satu kali makan. Ini dapat dengan cepat mengakibatkan peningkatan berat badan dan risiko obesitas jika mengonsumsinya secara teratur.
ADVERTISEMENT

2. Memicu Masalah Jantung

Kandungan natrium yang tinggi pada makanan instan memang terasa lebih enak dan nikmat. Misalnya, satu mi instan dapat mengandung nilai natrium yang lebih tinggi dibandingkan yang dibutuhkan oleh tubuh.
Terlalu banyak mengonsumsi natrium dapat meningkatkan tekanan darah dan merusak pembuluh darah. Sehingga meningkatkan risiko gagal jantung, serangan jantung, dan stroke.

3. Lonjakan Gula Darah

Bagel, roti, dan makanan yang dilapisi tepung mengandung banyak karbohidrat olahan yang dipecah tubuh menjadi gula. Saat kadar gula darah meningkat, tubuh akan memompa insulin untuk menyeimbangkan dengan keadaan.
Seiring waktu, lonjakan gula yang terus-menerus ini dapat melemahkan pankreas yang merupakan organ pembuat insulin, sehingga hal ini dapat menyebabkan kadar gula darah dalam tubuh tetap tinggi dan memicu penyakit diabetes tipe 2.
ADVERTISEMENT

4. Beragam Masalah Pencernaan

Makanan instan mungkin memuaskan lidah, tetapi efeknya setelah mengonsumsi dapat membuat tubuh merasa kurang nyaman setelah makanan tersebut masuk ke dalam pencernaan. Makanan yang mengandum sodium tinggi, misalnya sup kemasan atau sosis dapat memicu perut terasa kembung untuk beberapa waktu.
Ditambah lagi dengan kandungan minim serat, kondisi ini dapat mengganggu sistem pencernaan. Akibatnya mungkin akan mengalami kesulitan buang air besar yang meningkat terjadinya wasir, hernia, dan divertikulitis.

5. Memengaruhi Suasana Hati

Perlu diketahui bahwa mengonsumsi makanan dan minuman dapat berpengaruh pada kondisi emosional dan fisik. Makanan instan sering kali tidak memenuhi kebutuhan tubuh akan vitamin, mineral, dan nutrisi penting lainnya yang mana ini sangat esensial untuk memperbaiki suasana hati.
Suatu studi menemukan bahwa terdapat hubungan antara mengonsumsi makanan cepat saji dan makanan instan yang dibeli dari toko dengan peningkatan risiko mengalami depresi.
ADVERTISEMENT

6. Menyebabkan Tubuh Cepat Lelah

Sebenarnya hal ini banyak terjadi di masyarakat modern yang hampir setiap harinya mengonsumsi makanan cepat saji dan makanan instan, tetapi jarang disadari. Kandungan minim nutrisi dan karbohidrat yang tinggi pada makanan instan tidak akan membuat tubuh sehat, justru sebaliknya.
Saat tubuh lebih banyak mendapat asupan karbohidrat olahan, maka kadar gula darah akan meningkat dengan tajam, kemudian menurun dengan cepat. Sehingga menyebabkan tubuh akan cepat merasa lelah, sekalipun makan banyak.
Bahkan meminum kopi manis setelah bangun dari tidur hanya akan membuat siklus ini terjadi lagi.

7. Dapat Menyebabkan Gangguan pada Sistem Reproduksi

Fakta mengejutkan dari makanan instan adalah phthalates atau ftalat, zat kimia buatan yang digunakan untuk melunakkan dan meningkatkan ketahanan plastik, ditemukan dalam berbagai produk mulai dari mainan hingga makanan instan.
ADVERTISEMENT
Studi terkini menunjukkan bahwa phthalates berhubungan dengan menyebabkan gangguan pada sistem reproduksi, perkembangan janin, dan meningkatnya risiko masalah pembelajaran serta gangguan perilaku pada anak-anak.

8. Memicu Diare

Mengingat makanan instan memiliki proses pengolahan yang sangat panjang, terutama jenis yang digoreng atau mengandung krim, memungkinkan sistem pencernaan tubuh terganggu. Ketika tubuh gagal mengurai makanan tersebut, ia berakhir di usus besar dan berubah menjadi asam lemak yang dapat menyebabkan diare.

9. Menyababkan Masalah pada Gigi

Kandungan karbohidrat dan gula yang tinggi dalam makanan instan, seperti minuman bersoda, dapat meningkatkan produksi asam di dalam mulut. Hal ini dapat mengikis lapisan enamel gigi dan meningkatkan risiko terjadinya gigi berlubang, kerusakan gigi, dan gangguan pada gusi.

10. Melemahkan Tulang dan Sendi

Berat badan yang berlebihan atau obesitas akibat mengonsumsi makanan cepat saji dapat menimbulkan beban tambahan pada sendi-sendi tubuh, terutama pada pinggul dan lutut. Ini meningkatkan risiko patah tulang di sekitar sendi-sendi tersebut.
ADVERTISEMENT

11. Meningkatkan Risiko Masalah pada Pernapasan

Makan malam dengan mi instan tidak akan mengubah pola pernapasan secara signifikan. Mengonsumsinya secara berlebihan bisa menyebabkan peningkatan berat badan yang mana ini juga dapat meningkatkan risiko asma, terutama pada wanita.
Meskipun hal ini masih membutuhkan penelitian lebih lanjut, studi awal menyarankan bahwa jaringan lemak dapat menyebabkan peradangan yang berdampak pada kesehatan paru-paru.

12. Menyebabkan Eksim dan Masalah Lain pada Kulit

Makanan cepat saji mengandung berbagai bahan yang tidak sesuai dengan kondisi kulit. Kandungan gula yang tinggi bisa mengurangi kadar kolagen dan menyebabkan penuaan dini seperti kerutan.
Sementara natrium dapat menghilangkan kelembapan kulit dan juga menyebabkan penumpukan air di bawah mata. Lemak jenuh dalam jumlah besar dapat memicu produksi hormon yang berkontribusi pada timbulnya jerawat.

13. Memengaruhi Daya Ingat

Menurut para pakar, lemak jenuh dan trans memicu pembentukan plak di otak yang mana ini dapat menyebabkan demensia dan meningkatkan risiko penyakit Alzheimer hingga tiga kali lipat dibandingkan dengan orang yang tidak banyak mengonsumsi makanan instan dan fast food.
ADVERTISEMENT

14. Menyebabkan Depresi

Mengonsumsi makanan instan dalam jumlah yang berlebihan dapat mengakibatkan perubahan besar pada neurotransmiter dalam tubuh yang dapat membuatnya rentan terhadap ketergantungan pada makanan tidak sehat setiap kali merasa sedih.
Makanan instan dapat mengganggu sinyal neurotransmiter penting seperti dopamin dan serotonin (hormon kebahagiaan) yang berpotensi menyebabkan depresi dan gangguan kesehatan mental lainnya.

15. Kecemasan

Pola makan yang tidak sehat seringkali terkait dengan tingkat kecemasan dan stres yang tinggi. Makanan yang mengandung tinggi lemak jenuh, lemak trans, dan asam lemak omega-6 dapat memicu peradangan dalam tubuh, sementara karbohidrat olahan dapat menyebabkan fluktuasi gula darah.
Meskipun lemak diperlukan dalam jumlah moderat untuk optimalisasi fungsi otak, kelebihan asupan dapat meningkatkan tingkat kecemasan.

Kesimpulan

Ilustrasi bahaya makanan instan, Unsplash/Artem Labunsky.
Makanan instan sering dipilih karena rasanya yang enak dan kemudahan dalam mendapatkannya, tetapi cenderung mengandung banyak kalori, gula, dan lemak sekaligus kurangnya nilai gizi. Sering mengonsumsi makanan instan dapat memiliki dampak negatif pada berbagai aspek kesehatan yang dapat meningkatkan risiko penyakit yang lebih serius.
ADVERTISEMENT
Oleh sebab itu, disarankan untuk mengonsumsinya dalam jumlah terbatas untuk menjaga kesehatan tubuh. Meski demikian, mengingat makanan instan kini lebih banyak ditemukan, mungkin akan kesulitan menghindarinya.
Untuk mengatasi hal tersebut, selalu ingat bahwa mengonsumsi makanan sehat bukanlah sebuah hobi, melainkan gaya hidup yang membutuhkan komitmen dan dedikasi. Begitu konsisten, semuanya akan terbayar, yakni kesehatan.
Siapa yang tidak ingin memiliki tubuh bugar, terhindar dari penyakit, dan suasana hati yang baik? Maka mulailah menyadari akan bahaya makanan instan dan cobalah beradaptasi dengan makanan minim proses yang diolah sendiri di rumah. (LAIL)