Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
15 Makanan yang Harus Dihindari saat Sahur agar Kuat Puasa
15 Maret 2024 11:56 WIB
·
waktu baca 7 menitDiperbarui 25 Maret 2024 9:55 WIB
Tulisan dari Jendela Dunia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Namun masih banyak yang tidak memperhatikan makanan yang dikonsumsi saat makan sahur.
Padahal makanan ini bisa meningkatkan rasa lapar lebih cepat setelahnya. Salah satu makanan ini antara lain makanan manis seperti permen, kue, dan lain sebagainya.
Makanan yang Harus Dihindari saat Sahur
Dikutip dari buku Kebutuhan Gizi Seimbang karya Christina Litaay dkk (2021:108), sahur memiliki peranan penting dalam mempersiapkan tubuh untuk menahan lapar dan haus selama berpuasa seharian penuh.
Saat sahur sebaiknya memperhatikan makanan yang dikonsumsi, sehingga bisa kuat puasa seharian. Memilih makanan yang tepat saat sahur sangatlah penting untuk menjaga kesehatan dan kenyamanan selama puasa.
Berikut adalah kumpulan makanan yang harus dihindari saat sahur agar kuat puasa:
ADVERTISEMENT
1. Gorengan
Gorengan menjadi salah satu makanan favorit masyarakat Indonesia. Hampir setiap menyantap makanan selalu ada gorengan sebagai camilan atau lauk.
Jenis gorengan sendiri ada banyak, mulai dari tempe mendoan, bakwan sayur, nugget, bakwan jagung, tahu, dan masih banyak lagi.
Namun, makan gorengan ini harus dihindaripada saat sahur. Hal ini dikarenakan gorengan mempunyai kandungan lemak jenuh tinggi yang berisiko dalam meningkatkan asam lambung serta menimbulkan gangguan pencernaan.
2. Makanan Tinggi Gula
Makanan yang tinggi gula seperti kue-kue manis, permen, dan minuman bersoda sebaiknya dihindari saat sahur. Konsumsi gula yang tinggi dapat menyebabkan peningkatan kadar gula darah yang cepat, yang kemudian diikuti oleh penurunan drastis.
3. Makanan Berlemak Tinggi
Makanan berlemak tinggi seperti gorengan dan makanan berlemak lainnya sebaiknya dihindari. Makanan yang tinggi lemak dapat menyebabkan perut terasa kenyang lebih lama.
ADVERTISEMENT
Namun energi yang dihasilkan cenderung lebih rendah dan proses pencernaannya membutuhkan waktu yang lebih lama. Ini dapat membuat seseorang merasa lesu dan lemah selama puasa.
4. Makanan Bersantan
Santan adalah cairan kental yang diekstrak dari daging kelapa parut. Makanan bersantan umumnya memiliki rasa gurih yang khas dan tekstur yang lembut, membuatnya menjadi pilihan yang populer dalam berbagai masakan di berbagai budaya.
Meskipun makanan bersantan lezat dan menggugah selera, terdapat beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam mengonsumsi makanan ini, terutama saat sahur selama bulan Ramadan.
Hal ini akan menyebabkan perut begah dan kurang nyaman saat menjalani puasa, yang berakibat pada lesu, lemas, dan kekurangan energi.
Selain itu, bagi beberapa orang konsumsi makanan bersantan dalam jumlah yang besar atau berlebihan dapat menyebabkan rasa mual atau tidak nyaman.
ADVERTISEMENT
5. Makanan Asin
Makanan yang tinggi garam seperti keripik, daging asin, dan makanan kalengan sebaiknya juga dihindari saat sahur. Konsumsi garam berlebihan dapat memiliki efek negatif pada kesehatan dan kenyamanan selama berpuasa.
Garam mengikat air dalam tubuh, yang dapat menyebabkan dehidrasi. Ketika tubuh kehilangan air saat berpuasa, konsumsi makanan yang tinggi garam dapat meningkatkan risiko dehidrasi karena garam mempercepat proses pengeluaran air dari tubuh.
Selain itu, makanan yang tinggi garam cenderung membuat seseorang merasa lebih haus. Selama berpuasa, menjaga tubuh tetap terhidrasi sangat penting untuk kenyamanan dan kesehatan.
Konsumsi makanan tinggi garam dapat meningkatkan rasa haus yang tidak diinginkan, yang dapat membuat seseorang merasa tidak nyaman selama hari puasa.
Dengan membatasi konsumsi makanan tinggi garam seperti keripik, daging asin, dan makanan kalengan saat sahur, seseorang dapat membantu menjaga keseimbangan cairan tubuh, mencegah dehidrasi, dan mendukung kesehatan secara keseluruhan selama bulan Ramadan.
ADVERTISEMENT
6. Daging Olahan
Daging olahan mengandung kadar garam tinggi sebagai bagian dari proses pengawetan dan penyembuhan. Konsumsi garam berlebihan dapat meningkatkan risiko dehidrasi karena garam mempercepat pengeluaran air dari tubuh.
Selain itu, makanan tinggi garam cenderung menyebabkan peningkatan rasa haus dan rasa lapar yang cepat kembali setelah dikonsumsi.
7. Kafein
Makanan dan minuman yang tinggi kafein seperti kopi, teh, dan minuman energi sebaiknya dihindari. Kafein adalah diuretik yang dapat meningkatkan risiko dehidrasi selama puasa.
Selama bulan Ramadan, saat seseorang tidak mengonsumsi cairan selama berpuasa, penting untuk meminimalkan konsumsi minuman yang dapat menyebabkan dehidrasi agar tubuh tetap terhidrasi dengan baik.
8. Minuman Bersoda
Minuman bersoda adalah minuman yang mengandung karbonasi dan biasanya mengandung gula, pemanis buatan, atau keduanya. Minuman bersoda sering mengandung tingkat gula yang sangat tinggi.
ADVERTISEMENT
Konsumsi gula berlebihan dapat menyebabkan lonjakan kadar gula darah yang cepat, diikuti oleh penurunan tajam yang dapat membuat seseorang merasa lemas dan lesu.
Selama puasa, penting untuk menjaga kadar gula darah tetap stabil untuk menjaga energi dan kesehatan tubuh.
Menggantikan minuman bersoda dengan opsi minuman yang lebih sehat seperti air mineral, jus buah segar, atau teh herbal dapat membantu menjaga kesehatan dan kenyamanan selama bulan Ramadan.
9. Minuman Berkarbonasi
Minuman berkarbonasi seperti soda sebaiknya dihindari karena dapat menyebabkan perut kembung dan gas.
Karbonasi dalam minuman berkarbonasi dapat menyebabkan penumpukan gas dalam saluran pencernaan, yang pada gilirannya dapat menyebabkan perut kembung, kram, dan gas.
Selama berpuasa, terutama saat sahur, penting untuk menjaga pencernaan tetap nyaman agar dapat menjalani puasa dengan baik. Konsumsi minuman berkarbonasi dapat mengganggu keseimbangan pencernaan dan menyebabkan ketidaknyamanan saat berpuasa.
ADVERTISEMENT
10. Makanan Berbumbu Pedas
Makanan yang sangat pedas sebaiknya juga dihindari. Pedas dapat menyebabkan perut terasa tidak nyaman dan dapat meningkatkan risiko mulas atau gangguan pencernaan selama puasa.
Selama bulan Ramadan, saat seseorang berpuasa dan perutnya kosong untuk waktu yang lebih lama, konsumsi makanan pedas dapat meningkatkan risiko gangguan pencernaan yang tidak nyaman.
11. Makanan Cepat Saji
Makanan cepat saji seperti burger, pizza, atau nugget sebaiknya dihindari karena biasanya mengandung jumlah lemak jenuh dan garam yang tinggi serta rendah serat dan nutrisi.
12. Makanan Berair Tinggi
Makanan yang mengandung kadar air yang tinggi seperti buah-buahan yang sangat berair sebaiknya dihindari saat sahur karena dapat menyebabkan perasaan haus yang lebih cepat selama puasa.
13. Makanan Instan
Makanan instan yang biasa di makan orang Indonesia adalah mie instan. Padahal mie instan adalah salah satu jenis makanan yang harus dihindari saat sahur. Meski terlihat lebih praktis dan cepat dalam penyajiannya.
ADVERTISEMENT
Namun, mie instan ini merupakan jenis makanan yang mempunyai kandungan garam sangat tinggi. Sehingga jika dikonsumsi saat sahur dapat menyebabkan rasa lapar lebih cepat.
Jika dikonsumsi setiap hari juga bisa mengganggu kesehatan tubuh. Dalam jangka panjang, orang yang terbiasa mengonsumsi makanan instan akan berhadapan dengan risiko obesitas.
14. Minuman Dingin
Meminum minuman dingin saat sahur memang bukan kebiasaan yang umum dilakukan oleh masyarakat Indonesia. Namun, perlu diketahui bahwa saat sahur sahur menghindari minuman dingin.
Salah satu efek utama dari meminum minuman dingin adalah kontraksi pembuluh darah. Ketika tubuh terpapar suhu yang dingin, pembuluh darah akan menyempit, yang kemudian dapat menyebabkan gangguan pada pencernaan.
Saat sahur, tubuh sedang dalam proses mempersiapkan diri untuk berpuasa seharian penuh.
ADVERTISEMENT
Kontraksi pembuluh darah dapat mengganggu aliran darah ke organ-organ penting, termasuk lambung dan usus, yang dapat mengganggu proses pencernaan makanan yang dikonsumsi.
15. Makanan Rendah Serat
Serat merupakan komponen penting dalam makanan yang membantu memperlancar pencernaan, menjaga keseimbangan gula darah, dan memberikan rasa kenyang yang lebih tahan lama.
Makanan rendah serat seringkali tidak memberikan rasa kenyang yang tahan lama. Ini bisa membuat merasa lapar lebih cepat setelah sahur dan cenderung mengonsumsi makanan yang tidak sehat atau berlebihan selama berbuka puasa.
Memilih makanan yang tepat untuk sahur sangat penting untuk menjaga kesehatan dan kenyamanan selama bulan Ramadan.
Dengan menghindari makanan yang tinggi gula, lemak, garam, kafein, dan bahan tambahan kimia, seseorang dapat memastikan bahwa mereka memiliki energi yang cukup dan merasa nyaman selama berpuasa.
ADVERTISEMENT
Sebaliknya, memilih makanan yang rendah gula, rendah lemak, dan tinggi nutrisi seperti buah-buahan, sayuran, protein nabati, dan biji-bijian dapat membantu menjaga kesehatan dan energi selama bulan Ramadan.
Itulah beberapa makanan yang harus dihindari saat sahur. Dengan memilih makanan yang tepat, akan membuat tubuh lebih lama untuk menahan rasa lapar dan haus. (Umi)