Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.0
Konten dari Pengguna
3 Contoh Surat Klaim untuk Beragam Keperluan
25 April 2022 15:43 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Jendela Dunia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Tak jarang, terdapat kejadian kurang menyenangkan dalam dunia bisnis . Biasanya pelanggan mengajukan klaim untuk meminta pertanggungjawaban dari penyedia barang atau jasa yang dibelinya. Simak 3 contoh surat klaim untuk beragam keperluan lewat artikel berikut ini.
ADVERTISEMENT
Surat klaim termasuk salah satu jenis surat bisnis. Surat klaim merupakan surat yang dibuat oleh pembeli untuk memberitahukan kepada penjual mengenai kekecawaan atas barang atau pelayanan yang diterima.
Beberapa alasan untuk membuat surat klaim di antaranya :
Mengutip dari buku Komunikasi Bisnis karya Yuan Badrianto, dkk. (2022:95), tuntutan yang bisa diajukan dalam surat klaim dapat disesuaikan dengan kasusnya, antara lain :
ADVERTISEMENT
Contoh Surat Klaim
Langkah-langkah dalam penulisan surat klaim, yaitu :
Berikut adalah 3 contoh surat klaim untuk beragam keperluan :
1. Contoh surat klaim barang rusak
ADVERTISEMENT
2. Contoh Surat Klaim Keterlambatan Pengiriman Barang
ADVERTISEMENT
3. Contoh surat klaim barang rusak dan tidak sesuai pesanan
Itulah tadi 3 contoh surat klaim untuk beragam keperluan. Meskipun surat klaim biasanya dibuat akibat kesalahan dari penjual, namun terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam membuat surat klaim, diantaranya :
ADVERTISEMENT
Jenis Surat Klaim
Adapun menurut buku Komunikasi Bisnis karya Yatri Indah Kusumastuti (2021:68), surat klaim terbagi menjadi dua jenis, yaitu surat klaim persuasif dan surat klaim rutin.
Surat klaim persuasif dibuat dengan asumsi bahwa klaim yang diajukan hanya dapat dipenuhi jika ada penjelasan dan pemberiasan penjelasan persuasif argumentatif. Sedangkan surat klaim rutin dapat diajukan jika sudah ada jaminan sebelumnya atau sesuai dengan persyaratan kontrak yang telah disepakati.(Bhilda)