Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
3 Kampung dan Desa Wisata Wamena yang Unik, Tak Ada Duanya
16 Juni 2024 15:55 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Jendela Dunia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Wisata Wamena menyimpan keindahan yang menggugah jiwa, dipadu dengan keunikan budaya yang kental dari masyarakatnya. Di sudut-sudut Papua yang masih perawan, tersembunyi kampung-kampung dan desa wisata yang menawarkan pengalaman tak terlupakan.
ADVERTISEMENT
Dari ritual adat yang autentik hingga pemandangan alam yang memukau, setiap lokasi membawa cerita dan warisan yang kaya.
Kampung dan Desa Wisata Wamena yang Unik, Tak Ada di Tempat Lain
Ada sederet kampung dan desa wisata Wamena yang menawarkan pengalaman eksplorasi yang berbeda. Pengunjung akan menemukan bahwa setiap kampung dan desa tidak hanya menawarkan pemandangan yang indah. Namun, juga pelajaran tentang cara hidup yang harmonis dengan alam. Berikut beberapa di antaranya.
1. Kampung Aikima
Di Wamena , Kampung Aikima menawarkan keunikan tersendiri. Terletak di Lembah Baliem, area ini awalnya merupakan lokasi Danau Wiu.
Danau besar tersebut mengering setelah gempa besar tahun 1813, meninggalkan hamparan pasir putih. Meskipun danau telah hilang, area ini masih memukau dengan pasir putihnya yang dipenuhi batuan dan semak belukar, ideal untuk pengambilan foto.
ADVERTISEMENT
Untuk mencapai Pasir Putih Aikima, perjalanan hanya memakan waktu sekitar 15 menit dari pusat Kota Wamena dengan kendaraan bermotor. Batu karang juga menambah pesona pada lanskap pasir putih ini, membuatnya menjadi destinasi yang menarik bagi pengunjung.
2. Distrik Kurulu
Distrik Kurulu terkenal sebagai tempat tinggal suku Dani yang memiliki tradisi unik menyimpan mumi. Dikutip dari indonesia.go.id, terdapat enam mumi yang disimpan di sini. Mumi yang paling terkenal adalah Wim Motok Mabel, leluhur Suku Dani dari generasi ketujuh.
Nama Wim berarti perang, Motok berarti pemimpin, dan Mabel adalah nama khusus mumi tersebut. Wim Motok Mabel, yang hidup sekitar ratusan tahun yang lalu, adalah panglima perang yang sangat dihormati.
Mumi tersebut berusia kira-kira 300 tahun, yang diukur dari jumlah tali yang ada di lehernya yang bertambah setiap tahun. Menjelang kematiannya, Wim Motok Mabel meminta tubuhnya diawetkan agar tetap dikenang dan menjadi bagian dari sejarah Suku Dani.
ADVERTISEMENT
3. Kampung Suroba
Kampung Wisata Suroba memperkenalkan para pengunjung kepada kehidupan tradisional di Papua dengan menyediakan penginapan yang unik. Penginapan ini berbentuk honai, rumah tradisional Papua.
Tak perlu khawatir, karena honai ini sudah difasilitasi lengkap, mulai dari dapur umum, kamar mandi, dan toilet yang bersih. Ini memastikan kenyamanan sambil mempertahankan suasana tradisional.
Setibanya di kampung, suasana ramah langsung terasa dengan sambutan meriah dari masyarakat lokal. Sebagai bagian dari penyambutan, pengunjung akan disuguhkan tarian adat yang memperkenalkan pada budaya setempat.
Selain itu, Kampung Wisata Suroba juga menawarkan pengalaman kuliner yang khas melalui acara makan bersama menggunakan teknik memasak tradisional yang dikenal sebagai Bakar Batu. Dalam proses ini, batu-batu dipanaskan dan kemudian digunakan untuk memasak makanan di dalam lubang tanah yang telah disiapkan.
ADVERTISEMENT
Bahan-bahan makanan seperti daging dan sayuran diletakkan di atas batu panas tersebut dan dimasak selama satu jam. Metode ini tidak hanya menghasilkan hidangan yang lezat tetapi juga menyajikan sebuah pengalaman budaya yang autentik.
Itu dia tiga tiga lokasi desa dan kampung wisata Wamena yang unik tiada duanya. Setiap tempat membawa keunikan tersendiri yang sulit ditemukan di tempat lain. (CR)