Konten dari Pengguna

3 Museum Wayang di Indonesia dan Sejarahnya untuk Wisata Edukasi

Jendela Dunia
Menyajikan informasi untuk menginspirasi dan menambah wawasan pembaca
7 Januari 2024 18:56 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Jendela Dunia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi museum wayang di Indonesia, Unsplash/Lighten Up.
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi museum wayang di Indonesia, Unsplash/Lighten Up.
ADVERTISEMENT
Wayang adalah seni pertunjukan tradisional asli Indonesia yang memiliki sejarah panjang. Terdapat beberapa museum wayang di Indonesia yang masih berdiri kokoh menjaga warisan budaya tradisional.
ADVERTISEMENT
Wayang telah ditetapkan oleh UNESCO sebagai salah satu warisan dunia yang dijaga kelestariannya. Selain untuk melestarikan kesenian asli Indonesia, museum wayang juga merupakan destinasi wisata edukasi murah yang bisa dikunjungi di akhir pekan.

Museum Wayang di Indonesia

Ilustrasi museum wayang di Indonesia, Unsplash/Lighten Up.
Berdasarkan sejarahnya yang panjang, museum wayang di Indonesia tidak hanya sebagai tempat menyimpan barang-barang tetapi juga ada cerita atau sejarah yang menyertainya.
Bila dilihat dari arti filosofisnya, wayang merupakan bayangan atau cerminan dari sejumlah sifat yang dimiliki manusia, seperti murka, serakah, bijaksana, pelit, dan lain sebagainya. Di tanah Jawa, wayang sebentuk dengan kesenian yang seragam dimana setiap komunitas menciptakan wayangnya sendiri yang dikreasi sedemikian rupa sesuai dengan semangat lokal dan kebutuhan pementasan.
ADVERTISEMENT
Mengutip dari laman asosiasimuseumindonesia.org, berikut adalah beberapa museum wayang di Indonesia beserta sejarah singkatnya untuk wisata edukasi:

1. Museum Wayang Jakarta

Museum Wayang Jakarta diresmikan pada 13 Agustus 1975 oleh Gubernur DKI Jakarta saat itu, Ali Sadikin. Perluasan bangunan Museum Wayang Jakarya dilakukan seiringan dengan perkembangan koleksi dan hibah dari H. Probosutejo untuk menambah tata pamer koleksi agar wayang lebih dikenal oleh masyarakat
Sebelum menjadi museum, gedung tersebut pada mulanya bernama "de Oude Holandsche Kerk yang dibangun pada tahun 1640. Kemudian, tahun 1732 diperbaiki dan bergantu nama "de Nieuw Holandsche Kerk".
Meskipun sempat hancur total akibat gempa bumi, tahun 1939 gedung ini diadikan museum oleh Stichting Oud Batavia atau Lembaga Batavia Lama dengan nama "Oude Bataviasche Museum". Setelah kemerdekaan Indonesia, tahun 1954, kepemilikan gedung diserahkan kepada Lembaga Kebudayaan Indonesia dan tahun 1962 diserahkan kepada Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
ADVERTISEMENT

2. Museum Wayang Banyumas

Dibangun sejak tahun 1982, Museum Wayang Banyumas atau Sendang Mas (Seni Pendalangan Banyumas), memiliki banyak koleksi wayang salah satunya Wayang Gagrag Banyumasan yang menjadi kebanggaannya.
Koleksi museum tidak hanya berupa jenis wayang yang merefleksikan lintas sejarah, melainkan sejumlah alat bantu pertunjukan wayang seperti blencong sebagai alat tata cahaya, gamelan sebagai alat musik wayang baku, calung sebagia alat musik Wayang Gagrag Banyumasan, hingga pakeliran atau layar.
Sejumlah koleksi wayang di Museum Wayang Sendang Mas antara lain Wayang Gagrag Banyumasan Tempo Dulu dan Sekarang, Wayang Krucil, Wayang Gagrag Yogyakarta, Wayang Prajuritan, Wayang Kidang Kencana, Wayang Golek Purwa, dan masih banyak lagi.

3. Rumah Topeng dan Wayang Ubud

Rumah Topeng dan Wayang Setia Darma adalah sebuah museum yang terletak di Jl. Tegal Bingin, Banjar Tengkulak Tengah, Kemenuh, Sukawati, Gianyar, Bali. Didirikan oleh seorang pengusaha bernama Hadi Sunyoto, pendirian museum ini selesai tahun 2006 dan memiliki sejumlah koleksi wayang yang telah dikumpulkan selama lima tahun.
ADVERTISEMENT
Pendirinya bernama Hadi SunyoMuseum ini khusus mengoleksi wayang dan topeng dari berbagai wilayah di Indonesia dan telah memiliki koleksi sebanyak 1.200 topeng dan 6.900 wayang. Selain topeng dan wayang, ada juga koleksi beberapa patung dan bonek dari daerah-daerah di Indonesia dan mancanegara, seperti Malaysia, Jepang, India, Meksiko, Tiongkok, Vietnam, Laos, Srilanka, dan beberapa negara di Afrika.
Itulah beberapa museum wayang di Indonesia beserta sejarahnya yang patut dilestarikan, misalnya dengan berkunjung dan mempelajarinya. (LAIL)