Konten dari Pengguna

3 Perbedaan MRT dan Kereta Api, Transportasi Massal Andalan Masyarakat

Jendela Dunia
Menyajikan informasi untuk menginspirasi dan menambah wawasan pembaca
19 Juni 2023 13:01 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Jendela Dunia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi perbedaan MRT dan kereta api biasa seperti KRL, sumber foto: JJ Jordan/Pexels.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi perbedaan MRT dan kereta api biasa seperti KRL, sumber foto: JJ Jordan/Pexels.com
ADVERTISEMENT
Indonesia memiliki beberapa moda transportasi yang berbasis rel. Misalnya adalah MRT dan kereta api, seperti KRL. Lalu, apa perbedaan MRT dan kereta api biasa, seperti KRL?
ADVERTISEMENT
Secara mendasar, ada beberapa perbedaan terutama jika dilihat dari kapasitas, bentuk rel, dan juga kecepatannya. Oleh karena itulah, sangat penting untuk mengetahui perbedaan MRT dengan kereta api biasa.

3 Perbedaan MRT dan Kereta Api Seperti KRL

Ilustrasi perbedaan MRT dan kereta api biasa seperti KRL, sumber foto: Skitterphoto/Pexels.com
Dikutip dari buku Book Chapter Paradigma Angkutan Umum karya Sabrina Handayani dkk., (2022) dijelaskan bahwa MRT dan KRL merupakan salah satu contoh transportasi modern yang dikerjakan pemerintah Indonesia untuk mengakomodasi kebutuhan masyarakat.
Meski terlihat sama, ternyata kedua transportasi umum tersebut memiliki beberapa perbedaan mendasar. Berikut adalah tiga perbedaan MRT dan kereta api, seperti KRL yang banyak digunakan di daerah perkotaan.

1. Panjang Gerbong

Perbedaan pertama antara MRT dan KRL adalah panjang gerbong yang digunakan oleh kedua jenis transportasi tersebut. Pada umumnya, MRT memiliki panjang gerbong yang terbatas, rata-rata hanya enam gerbong saja.
ADVERTISEMENT
Meski hanya terdiri dari enam gerbong, namun MRT mampu menampung sekitar 1950 penumpang dalam sekali perjalanan.
Sementara itu, KRL memiliki gerbong yang lebih panjang. Di mana dalam satu rangkaian KRL biasanya terdiri dari delapan sampai sepuluh gerbong. Gerbong-gerbong tersebut bisa mengangkut lebih dari 2.000 penumpang.

2. Kecepatan

Perbedaan kedua dari MRT dan KRL adalah dari sisi kecepatan. Di mana MRT bisa berjalan dengan kecepatan mencapai 110 kilometer per jam di jalur layang dan 80 kilometer per jam di jalur yang berada di bawah tanah.
Sementara itu, KRL maksimal hanya bisa berjalan di rel dengan kecepatan 90 kilometer per jam saja. Itupun pada rel yang memang tidak ada hambatan, seperti palang pintu dan lain sebagainya.
ADVERTISEMENT

3. Jangkauan Operasional

Perbedaan ketiga dari MRT dan KRL adalah jangkauan operasionalnya. Untuk saat ini MRT jangkauannya belum seluas KRL. Di mana MRT Jakarta baru memiliki jalur sepanjang 16 kilometer yang melayani Terminal Lebak Bulus - Bundaran HI.
Sementara itu, KRL memiliki jangkauan yang lebih luas, di Jabodetabek sudah melayani rute PP Bogor - Jakarta, Bekasi - Bogor dan Tangerang - Jakarta. KRL saat ini memiliki 80 stasiun.
Jadi, itu adalah tiga perbedaan MRT dan kereta biasa seperti KRL yang menjadi salah satu moda transportasi umum di Jakarta dan sekitarnya. (WWN)