Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
3 Stasiun Kereta Api Terbesar di Jakarta, Bersejarah dan Megah
4 April 2023 9:19 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Jendela Dunia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Terdapat 3 stasiun kereta api terbesar di Jakarta yang bersejarah dan juga megah. Dua di antaranya merupakan jejak peninggalan pembangunan dan pengembangan perkeretaapian Hindia Belanda yang masih tersisa di Jakarta .
ADVERTISEMENT
Dari ketiga stasiun kereta api terbesar di Jakarta ini, beberapa telah dipugar dan menggabungkan unsur modern dan bangunan lama menjadi sebuah bangunan stasiun megah sekaligus bersejarah. Apa saja stasiun kereta api tersebut? Yuk, simak ulasannya di artikel ini.
Stasiun Kereta Api Terbesar di Jakarta, Bersejarah dan Megah
Inilah tiga stasiun kereta api terbesar di Jakarta yang bersejarah dan juga megah, yang dikutip dari heritage.kai.id.
1. Stasiun Jakarta Kota
Yang pertama ada Stasiun Jakarta Kota, salah satu bangunan peninggalan Hindia Belanda. Stasiun ini memiliki 11 peron dan luas keseluruhannya mencapai 325 hektar. Arsitektur dari stasiun ini juga sangat khas pada hall stasiun berbentuk kubah panjang.
Stasiun ini dahulu dikenal dengan nama Stasiun BEOS, kepanjangan dari Bataviasche Ooster Spoorweg Maatschappij. Stasiun ini ditetapkan sebagai Bangunan Stasiun Cagar Budaya Berdasarkan SK Gubernur tahun 1993; dan SK Menbudpar tahun 2005.
ADVERTISEMENT
Saat ini Stasiun Jakarta Kota masih melayani turun naik penumpang KRL Commuter Line tujuan Jakarta Kota-Bogor dan Jakarta Kota-Tanjung Priok. Selain itu stasiun ini juga melayani perjalanan Kereta Api Jarak Jauh.
2. Stasiun Manggarai
Yang kedua, ada Stasiun Manggarai yang juga salah satu peninggalan Hindia Belanda. Stasiun Manggarai saat ini memiliki luas keseluruhan mencapai 2,4 hektare.
Stasiun ini memiliki 18 jalur melayani KRL, KA Jarak Jauh, dan KA Bandara. Dari ke-18 jalur, 13 jalur aktif dengan 3 jalur di antaranya nonaktif yakni jalur 3, 4, dan 5.
Stasiun Manggarai dahulu jadi saksi peristiwa pindahnya ibu kota ke Yogyakarta di tahun 1946. Stasiun ini menjadi stasiun persiapan perjalanan Presiden dan Wakil Presiden secara rahasia saat akan memindahkan ibu kota.
ADVERTISEMENT
Baca juga: Info Rute dari Stasiun Gondangdia ke Gambir
3. Stasiun Gambir
Yang terakhir ada Stasiun Gambir. Stasiun yang pada zaman Hindia Belanda bernama Stasiun Batavia Koningsplein ini mulanya bukanlah stasiun layang seperti saat ini.
Stasiun ini dijadikan menjadi stasiun layang mulai tahun 1976 oleh Gubernur Jakarta Ali Sadikin dan Gubernur Jawa Barat Solihin GP yang melaksanakan kerja sama pembangunan Kawasan Jabotabek (Jakarta-Bogor-Tangerang-Bekasi).
Meskipun tidak sebesar dan seluas kedua stasiun sebelumnya, namun Stasiun Gambir menjadi stasiun pertama yang menjadi ‘wajah’ Jakarta ketika Kereta Api Jarak Jauh kelas eksekutif tiba di Jakarta.
Dari 3 stasiun kereta api terbesar di Jakarta, seluruhnya masih aktif dan senantiasa melayani penumpang. Baik penumpang KRL Commuter Line, KA Bandara hingga KA Jarak Jauh antarkota. (FIT)
ADVERTISEMENT