Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.9
Konten dari Pengguna
4 Makanan Khas Wakatobi yang Masih Dibuat dengan Cara Tradisional
1 April 2025 8:35 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Jendela Dunia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Kalau soal makanan khas Wakatobi, daerah ini punya banyak hidangan unik yang jarang ditemui di tempat lain. Rasa dan tampilannya mungkin sederhana, tapi di tiap suapan tercermin cara hidup masyarakat yang masih terasa kuat lewat makanan mereka.
ADVERTISEMENT
Beberapa di antara makanan khas ini masih dibuat pakai cara tradisional. Prosesnya bisa panjang, karena itu cita rasanya juga jadi beda.
Makanan Khas Wakatobi: Tradisional Turun Temurun
Di bawah ini ada beberapa makanan khas Wakatobi yang masih dibuat secara tradisional. Resepnya tak banyak berubah sejak dulu, begitu juga cara masaknya.
1. Kasuami
Kasuami adalah makanan pokok masyarakat Wakatobi, seperti halnya nasi. Alih-alih dari beras, kasuami terbuat dari singkong parut yang diperas, lalu dikukus sampai padat dan matang.
Warnanya putih bersih, teksturnya agak padat tapi lembut waktu dimakan. Bentuknya bisa kerucut atau persegi panjang. Yang berbentuk persegi panjang sering juga disebut kasuami pepe. Dikutip dari buku Nusantara dalam Piringku, Ari Ambarwati (2019: 61), biasanya disajikan bareng ikan bakar atau ikan kuah asam dan sambal colo-colo.
ADVERTISEMENT
2. Parende
Parende adalah makanan berkuah khas Wakatobi yang isinya ikan segar. Biasanya pakai ikan kakap atau jenis ikan laut lain yang gampang didapat.
Kuahnya bening, tanpa santan. Rasanya asam segar, karena pakai belimbing wuluh atau perasan jeruk nipis. Pas banget disantap waktu masih panas, apalagi kalau cuaca lagi dingin atau habis hujan.
3. Luluta
Luluta dibuat dari nasi, yang kemudian dimasak dalam bambu setelah dicampur santan dan dibumbui. Sekilas mirip lemang dari Minangkabau, tapi punya cita rasa sendiri.
Setelah matang, aromanya wangi banget, karena campuran santan dan asap dari pembakaran. Makanan ini sering disajikan pas ada acara adat atau kumpul keluarga.
4. Karasi
Camilan tradisional khas Wakatobi ini bentuknya unik, seperti jaring-jaring kecil. Terbuat dari adonan tepung beras yang digoreng sampai kering. Waktu digigit, teksturnya renyah banget. Rasanya ringan, cocok buat teman minum teh atau kopi.
ADVERTISEMENT
Biasanya karasi muncul di momen spesial, seperti acara adat atau Lebaran. Tapi kalau beruntung, kadang bisa ditemukan juga di pasar tradisional.
Di tengah banyaknya makanan modern, keempat makanan khas Wakatobi di atas tetap bertahan dengan caranya sendiri. Sederhana, tapi punya nilai yang tak terganti. (CR)