Konten dari Pengguna

4 Tempat Bersejarah di Bekasi untuk Wisata Edukasi

Jendela Dunia
Menyajikan informasi untuk menginspirasi dan menambah wawasan pembaca
21 Desember 2023 23:06 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Jendela Dunia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Tempat Bersejarah di Bekasi. Foto: Unsplash/Ifeoluwa A.
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Tempat Bersejarah di Bekasi. Foto: Unsplash/Ifeoluwa A.
ADVERTISEMENT
Bekasi menjadi salah satu kota yang terdekat dari Ibu kota Jakarta. Berkunjung ke tempat bersejarah di Bekasi dapat menjadi pilihan untuk melihat jejak masa lalu kota tersebut.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari bekasikota.go.id, Bekasi masuk dalam kategori daerah yang mengalami peristiwa-peristiwa pertempuran. Maka dari itu, Bekasi dikenal juga sebagai “Kota Patriot” sebagian besar peristiwa diabadikan dalam berbagai bentuk peninggalan sejarah.

Tempat Bersejarah di Bekasi

Ilustrasi Tempat Bersejarah di Bekasi, Foto: Unsplash/Nathan Cima
Berbagai tempat-tempat bersejarah dapat membuat para penerus bangsa di masa sekarang mengetahui perjuangan para pahlawan atau sekedar menilik kembali peninggalan pada masa tersebut.
Berikut adalah beberapa tempat bersejarah di Bekasi yang dapat dijadikan sebagai wisata edukasi:

1. Gedung Papak

Gedung Papak dibangun oleh pengusaha asal Tionghoa Bernama Lee Guan Chin di tahun 1930, ia menjadi salah satu orang yang berjasa untuk perjuangan kemerdekaan di wilayah Bekasi dan menyerahkan Gedung Papak secara sukarela untuk menjadi markas pertahanan Bekasi-Jakarta.
Setelah kemerdekaan Gedung ini menjadi rumah Dinas Bupati, dan seiring waktu berjalan menjadi rumah Dinas Walikota Bekasi. Namun, saat ini Gedung Papak dialihfungsikan untuk dijadikan museum, Gedung ini terletak di Jl. Insinyur H. Juanda No. 157, Kota Bekasi.
ADVERTISEMENT

2. Gedung Juang 45

Gedung Juang 45 disebut juga sebagai Gedung Juang Tambun, merupakan situs sejarah yang terletak di Kecamatan Tambun Selatan tepatnya di Jl. Sultan Hasanudin No. 39, Kabupaten Bekasi.
Kini, kabarnya berfungsi sebagai museum dan dikelola oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Bekasi.
Gedung ini pertama dibangun sebelum kemerdekaan oleh seorang Kapitan Tionghoa yang juga tuan tanah Bernama Khouw Tjeng Kee, dan dibangun dengan 2 tahap pada tahun 1906 dan 1925.
Pada masa perlawanan penjajahan Belanda, gedung ini dijadikan markas oleh pejuang Indonesia di wilayah Tambun dan Cibarusah.
Gedung Juang 45 juga sempat dijadikan markas oleh serdadu Jepang saat memasuki wilayah Bekasi pada 1943.
Saat Indonesia merdeka di tahun 1945, gedung ini menjadi kantor Kabupaten Jatinegara. Namun direbut kembali oleh Belanda pada Agresi Militer I sampai akhirnya dibebaskan pada tahun 1949.
ADVERTISEMENT

3. Monumen Kali Bekasi

Monumen Kali Bekasi dikenal juga dengan Monumen Front Perjuangan Rakyat Bekasi, lokasinya terletak di tepi Kali Bekasi di Jl. Ir. H Juanda.
Monumen tersebut menggambarkan ilustrasi kereta, tentara-tentara Jepang dan rakyat Bekasi yang sedang memegang senjata. Ilustrasi menggambarkan tanda perlawanan rakyat Bekasi melawan tentara Jepang di Kali Bekasi pada 18 Oktober 1945.
Kala itu Jepang sudah dinyatakan kalah oleh Sekutu setelah Perang Dunia II yang menghancurkan kota Hiroshima dan Nagasaki. Rakyat Bekasi menghadang kereta yang membawa 90 tentara Jepang yang hendak melintasi Bekasi.
Rakyat marah karena pasukan tentara tersebut masih membawa senjata api dan pada akhirnya terjadilah pembantaian tawanan Jepang di pinggir Kali Bekasi yang membuat air tersebut berwarna merah darah.
ADVERTISEMENT
Pemerintah Jepang mengajukan protes akan hal tersebut, karena kereta sudah memiliki izin yang ditandatangani oleh Presiden Soekarno.
Presiden Soekarno kemudian mendatangi Bekasi pada 25 Oktober 1945 dan meminta agar kejadian tersebut tidak terulang, kemudian dibangunloah Monumen Kali Bekasi sebagai tanda perdamaian Jepang dengan Bekasi.

4. Saung Ranggon

Saung Ranggon berada di Desa Cikedokan yang memiliki arti penyamaran, karena kala itu daerah ini merupakan daerah penyamaran dari kejaran penjajah Belanda. Saung ini menjadi basis perjuangan rakyat Bekasi.
Selain bersejarah, saung ini terkenal dengan cerita mistis. Diceritakan ada pengunjung yang kesulitan untuk keluar dari wilayah ini karena berputar di situ-situ saja.
Saung ini didirikan pada tahun 1500-an oleh Pangeran Rangga, salah satu anak Pangeran Jayakarta dan menjadi salah satu bangunan tertua kebanggaan masyarakat Bekasi.
ADVERTISEMENT
Dengan mengunjungi tempat bersejarah di Bekasi diharapkan para penerus saat ini tidak menyia-nyiakan perjuangan para pejuang dan pahlawan untuk memerdekakan Indonesia. (Mit)