Konten dari Pengguna

4 Wisata Religi Islam di Indonesia serta Sejarah Menarik di Baliknya

Jendela Dunia
Menyajikan informasi untuk menginspirasi dan menambah wawasan pembaca
13 Juli 2024 15:38 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Jendela Dunia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Wisata religi Islam di Indonesia. Foto hanyalah ilustrasi, bukan tempat yang sebenarnya. Sumber: Pixabay/jpeter2
zoom-in-whitePerbesar
Wisata religi Islam di Indonesia. Foto hanyalah ilustrasi, bukan tempat yang sebenarnya. Sumber: Pixabay/jpeter2
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Masjid selain berfungsi sebagai tempat ibadah, juga menjadi tempat wisata religi Islam di Indonesia yang banyak dikunjungi oleh para wisatawan muslim. Kegiatan yang kerap dilakukan adalah berziarah ke makam pemuka agama, mencari ketenangan batin, maupun sekadar berlibur.
ADVERTISEMENT
Mengutip buku Pariwisata Halal dan Peningkatan Kesejahteraan, Faizul Abrori (2021: 41), wisata religi menunjukkan aktivitas perjalanan dengan motivasi atau tujuan keagamaan yang dilakukan oleh umat beragama.

Rekomendasi Wisata Religi Islam di Indonesia

WIsata religi Islam di Indonesia. Sumber: Pexels/Giga Rizqona
Sebagian besar destinasi wisata religi di Indonesia merupakan masjid bersejarah yang memiliki latar sejarah dalam penyebaran ajaran Islam. Berikut ini 4 wisata religi Islam di Indonesia dengan sejarah singkat menarik yang bisa dikunjungi untuk liburan, ziarah, serta menjemput ketenangan batin.

1. Masjid Tuha Indrapuri

Masjid ini awalnya adalah candi. Candi tersebut tidak lagi dipakai setelah Raja Lamuri berhasil menumpas pasukan bajak laut. Setelah kejadian tersebut, raja dan rakyat Lamuri yang awalnya beragama Hindu, menjadi pemeluk Islam.
Dengan tetap mempertahankan undakan candi, bangunan masjid berada di tingkat keempat undakan yang telah dipangkas atas perintah Sultan Iskandar Muda. Masjid ini pernah dijadikan sebagai pusat pemerintahan sementara Kerajaan Aceh Darussalam.
ADVERTISEMENT
Alamat: Indra Puri, Indrapuri, Aceh Besar.

2. Masjid Agung Demak

Masjid Agung Demak dibangun pada abad ke-15 M oleh Raden Patah dari Kesultanan Demak serta dibantu para Walisongo. Masjid ini berdiri ketika Islam mulai berkembang di Jawa seiring dengan keruntuhan Kerajaan Majapahit.
Akulturasi budaya Jawa, Hindu-Buddha, dan Islam terlihat dari arsitektur masjid. Tempat ibadah ini juga menyimpan koleksi sejarah Masjid Agung Demak yang disimpan dalam museum yang terletak di dalam komplek masjid ini.
Alamat: Jalan Sultan Fatah N0.1, Demak, Indonesia

3. Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT)

Masjid ini dibangun pada kisaran tahun 1749 M pada masa Kesultanan Demak. Masjid yang dulunya bernama Masjid Agung Semarang ini memiliki peran penting dalam penyebaran Islam di Semarang.
MAJT juga menjadi salah satu saksi bisu perjuangan kemerdekaan Indonesia. Jamaah aktif yang juga aktivis perjuangan, dr. Agus, mengumumkan proklamasi Indonesia melalui mimbar masjid di hadapan para jamaah.
ADVERTISEMENT
Alamat: Jl. Gajah Raya, Sambirejo, Kec. Gayamsari, Kota Semarang, Jawa Tengah.

4. Masjid Bayan Beleq

Masjid Bayan Beleq menjadi saksi bisu penyebaran Islam di Pulau Lombok. Tempat ibadah ini tidak terlihat seperti bangunan masjid pada umumnya karena bentuknya mirip seperti rumah-rumah di sekitarnya.
Masjid ini berdiri pada abad ke-17 M. Banyak versi cerita tentang siapa yang membangun masjid ini. Namun, penting diketahui bahwa Masjid Bayan Beleq merupakan peninggalan terbesar yang menjadi saksi penyebaran Islam di Lombok.
Alamat: Karang Bajo, Kec. Bayan, Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat.
Tempat wisata religi Islam di Indonesia yang merupakan masjid tersebut di antaranya telah ditetapkan sebagai cagar budaya. Oleh karena itu, wisatawan perlu ikut andil dalam melestarikannya, di samping mengunjunginya untuk berziarah maupun berlibur.(LIS)
ADVERTISEMENT