Konten dari Pengguna

7 Jalur Pendakian Gunung Slamet yang Resmi dan Aman, Pendaki Wajib Catat

Jendela Dunia
Menyajikan informasi untuk menginspirasi dan menambah wawasan pembaca
10 Mei 2025 15:04 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Jendela Dunia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Jalur Pendakian Gunung Slamet. Foto hanya ilustrasi, bukan tempat sebenarnya. Sumber: Unsplash/Hamzah Hanafi
zoom-in-whitePerbesar
Jalur Pendakian Gunung Slamet. Foto hanya ilustrasi, bukan tempat sebenarnya. Sumber: Unsplash/Hamzah Hanafi
ADVERTISEMENT
Para pendaki membutuhkan banyak persiapan sebelum pergi mendaki gunung. Salah satunya yang terpenting adalah mencari tahu medan dan jalur pendakian Gunung Slamet.
ADVERTISEMENT
Setiap jalur pendakian menawarkan pengalaman mendaki yang berbeda-beda. Sehingga dapat disesuaikan dengan kemampuan dan pengalaman para pendaki.

Pilihan Jalur Pendakian Gunung Slamet

Jalur Pendakian Gunung Slamet. Foto hanya ilustrasi, bukan tempat sebenarnya. Sumber: Unsplash/Rizknas
Pulau Jawa dikenal karena memiliki banyak gunung yang dapat didaki. Salah satu yang menjadi favorit para pendaki adalah Gunung Slamet. Gunung Slamet menjadi favorit karena termasuk yang paling tinggi di Tanah Jawa.
Dikutip dari buku Fakta Menakjubkan Tentang Indonesia, Kristi, dkk (2012:57), Gunung Slamet merupakan gunung tertinggi di Provinsi Jawa Tengah (3.428 m).
Gunung Slamet masuk ke dalam lima wilayah kabupaten di Jawa Tengah. Antara lain Kabupaten Pemalang, kabupaten Banyumas, Kabupaten Brebes, Kabupaten Tegal, dan Kabupaten Purbalingga.
Untuk mencapai puncak, pendaki dapat melewati beberapa jalur. Setiap jalur pendakian Gunung Slamet memiliki tingkat kesulitan dan tentunya pemandangan yang berbeda.
ADVERTISEMENT
Sehingga dapat disesuaikan dengan kemampuan masing-masing pendaki. Berikut beberapa jalur pendakian yang dapat dicoba oleh pendaki.

1. Jalur Pendakian Via Kaliwadas

Jalur pendakian via Kaliwadas memiliki trek yang sangat bersahabat. Sehingga cocok untuk dilewati para pendaki pemula.
Basecamp jalur ini berada di desa Dawehan, Kabupaten Brebes. Untuk mencapai puncak Gunung Slamet via jalur ini, pendaki membutuhkan waktu antara sepuluh hingga dua belas jam.

2. Jalur Pendakian Via Kaliguara

Jalur pendakian selanjutnya via Kaliguara. Jalur ini jarang diminati oleh para pendaki. Padahal, jalur Kaliguara menawarkan keindahan alam Gunung Slamet. Estimasi pendakian lewat jalur ini adalah delapan hingga sepuluh jam.

3. Jalur Pendakian Via Sawangan

Jalur Pendakian via Sawangan terletak di Kabupaten Tegal. Letak basecamp berada di Desa Sigedong. Estimasi pendakian melalui jalur ini adalah delapan hingga sepuluh jam.
ADVERTISEMENT

4. Jalur Pendakian Via Gunung Malang

Jalur pendakian yang ramah untuk pendaki pemula adalah via Gunung Malang. Jalur ini memiliki medan yang cukup mudah. Basecamp pendakian jalur ini terletak di Clekatakan Kabupaten Pemalang.

5. Jalur Pendakian Via Baturaden

Baturaden adalah jalur dengan estimasi waktu yang sangat singkat. Meskipun demikian, jalur ini tidak disarankan untuk para pemula. Hal itu karena penuh dengan jalan yang terjal dan menanjak, bercabang, licin, serta jalur ekstrem.

6. Jalur Pendakian Via Bambangan

Seperti namanya, jalur ini terletak di Desa Bambangan. Termasuk ke dalam salah satu jalur yang bersahabat karena memiliki banyak warung makanan. Sehingga pendaki tidak perlu membawa banyak bekal. Pendakian melalui jalur ini akan membutuhkan waktu antara sepuih hingga dua belas jam.

7. Jalur Pendakian Via Guci

Terakhir adalah jalur pendakian via Guci. Guci adalah jalur pendakian dengan tingkat kesulitan paling tinggi. Namun, jalur ini justru menjadi favorit banyak pendaki. Sebab selama perjalanan, pendaki akan disuguhkan dengan pemandangan yang memesona.
ADVERTISEMENT
Meskipun indah, para pendaki pemula tidak disarankan melalui jalur ini. Hal itu karena mulai dari pos satu hingga Palawangan akan sulit menemukan sumber air.
Informasi seputar jalur pendakian Gunung Slamet tadi dapat dijadikan referensi sebelum mendaki. Jangan lupa untuk mempersiapkan fisik, mental, dan perbekalan ya. (FAR)