Konten dari Pengguna

Asal Usul Danau Batur di Bali yang Tak Banyak Orang Tahu di Balik Kemolekannya

Jendela Dunia
Menyajikan informasi untuk menginspirasi dan menambah wawasan pembaca
28 Agustus 2025 15:58 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-circle
more-vertical
Kiriman Pengguna
Asal Usul Danau Batur di Bali yang Tak Banyak Orang Tahu di Balik Kemolekannya
Asal usul Danau Batur berasal dari letusan Gunung Batur yang meletus dengan kekuatan sangat besar di masa lampau.
Jendela Dunia
Tulisan dari Jendela Dunia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Asal Usul Danau Batur (Foto hanya ilustrasi, bukan tempat sebenarnya) Sumber: unsplash/Adam Vradenburg
zoom-in-whitePerbesar
Asal Usul Danau Batur (Foto hanya ilustrasi, bukan tempat sebenarnya) Sumber: unsplash/Adam Vradenburg
ADVERTISEMENT
Asal usul Danau Batur bermula dari letusan Gunung Batur. Tetapi sebenarnya ada cerita legenda yang menjadi awal mula terbentuknya danau tersebut.
ADVERTISEMENT
Konon, pembentukan danau tersebut terjadi karena ulah seorang raksasa yang sedang mengamuk. Cerita legenda tersebut telah terkenal di kalangan masyarakat lokal Bali.

Asal Usul Danau Batur dan Cerita Legendanya

Asal usul Danau Batur secara geografi berasal dari meletusnya Gunung Batur di Bali. Di balik pembentukannya tersimpan cerita legenda yang terkenal.
Mengutip dari buku Indonesia Berkerabat oleh Andika Hendra (2017:122–123), awal terciptanya Danau Batur berasal dari seorang raksasa bernama Kebo Iwa yang dulunya memiliki hati baik. Kebo Iwa suka menolong warga namun sosoknya meminta imbalan berupa makanan dalam jumlah besar.
Seiring berjalannya waktu, masyarakat bosan karena harus sering menyiapkan makanan dalam porsi raksasa bagi Kebo Iwa. Jika tidak diberi makan, maka raksasa ini akan marah kepada warga.
ADVERTISEMENT
Suatu ketika, saat musim paceklik, lumbung padi di desa itu mulai berkurang. Masyarakat tidak bisa menyediakan makanan untuknya. Akhirnya Kebo Iwa mengamuk dan menghancurkan seluruh rumah di desa itu.
Para penduduk memilih melarikan diri, tetapi Kebo Iwa terus mengejar dan menagih makanan. Tak ingin selalu diperdaya oleh Kebo Iwa, para penduduk desa menyusun strategi untuk melenyapkan raksasa yang hanya tukang makan dan penghancur segalanya itu.
Masyarakat memilih berdamai dengan Kebo Iwa dengan menyediakan beragam makanan. Tentunya dengan syarat Kebo Iwa harus membangun kembali rumah penduduk.
Tanpa berpikir buruk tentang ajakan perdamaian itu, Kebo Iwa mulai bekerja keras membangun rumah penduduk. Ketika si raksasa sibuk, masyarakat mengumpulkan batu kapur dalam jumlah berlimpah. Kebo Iwa heran dengan tingkah warga yang mengumpulkan batu kapur dalam jumlah besar.
ADVERTISEMENT
Padahal, Kebo Iwa tak lagi membutuhkan batu kapur lagi.Ketika Kebo Iwa menanyakan kepada warga, mereka berdalih akan membangunkan rumah yang besar baginya.
Kebo Iwa senang mendengar niat baik warga itu. Dia tetap melanjutkan pekerjaan terakhirnya, yakni menggali sumur. Lubang yang digalinya itu semakin lama semakin dalam sampai tubuh raksasanya seperti ditelan bumi karena dalamnya sumur yang digali.
Selepas lelah menggali sumur, Kebo Iwa tertidur di dalam sumur. Dengkuran Kebo Iwa terdengar warga. Masyarakat kemudian melaksanakan siasat jahat dengan melempar batu kapur ke dalam sumur.
Kebo Iwa terbangun ketika air sumur sudah bercampur kapur dan telah menyumbat hidungnya. Raksasa ini tidak mampu melarikan diri dan hanya dapat mengamuk. Amukannya menimbulkan gempa.
ADVERTISEMENT
Siasat penduduk malah berdampak bencana bagi semua orang. Air dari sumur yang digali Kebo Iwa terus meluap. Air yang bercampur kapur itu menenggelamkan desa dan menciptakan danau. Sejak saat itu, danau bekas galian Kebo Iwa dikenal dengan nama Danau Batur.
Asal usul Danau Batur berdasarkan cerita legenda tersebut menyimpan pelajaran berharga bagi semua orang. Pelajarannya adalah tentang rasa terima kasih yang perlu diberikan kepada siapa saja yang sudah memberikan pertolongan. (IMA)