Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten dari Pengguna
Benteng Ferangi, Benteng di Ambon yang Menjadi Saksi Perjuangan Melawan Portugis
2 Juni 2024 14:46 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Jendela Dunia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Benteng Ferangi menjadi saksi bisu perjuangan masyarakat Indonesia melawan Portugis pada masa penjajahan. Pada masa awal pembangunannya, bangunan itu difungsikan sebagai pusat pemerintahan dan kini menjadi markas militer.
ADVERTISEMENT
Lokasi bangunan tersebut ada di Ambon. Dulu sempat dijadikan tempat wisata sejarah. Namun, kini telah dikelola oleh militer setempat dan untuk memasukinya membutuhkan perizinan.
Benteng Ferangi: Lokasi, Sejarah, dan Ketentuan
Lokasi Benteng Ferangi berada di Kaitetu, Leihitu, Ambon , Kabupaten Maluku Tengah. Mengutip dari situs ambon.go.id, benteng ini dibangun pada tahun 1575 di masa penjajahan Portugis. Area pembangunannya terletak di Pantai Honipopu.
Benteng ini memiliki nama lain, yaitu Benteng Kota Laha atau Nieuw Victoria. Dulu, benteng ini dihuni oleh kelompok-kelompok masyarakat, seperti soa Ema, Soa Kilang, Soa Silale, Hative, Urimessing, dan lain-lain.
Bangunannya masih asli seperti awal mula pembentukannya. Dengan dominasi warna putih pada tembok dan atap limas dengan genteng berwarna merah. Pada bagian luarnya, dibatasi dengan gapura yang dilengkapi dengan gerbang penjagaan yang dijaga oleh TNI.
ADVERTISEMENT
Dari dalam benteng, bisa terlihat jelas area pantai dan laut lepas. Kini benteng ini dijadikan tempat tinggal atau markas Kodam Patimura, sehingga tidak dibuka lagi untuk umum.
Terdapat ketentuan untuk memasuki area ini, yaitu wajib izin terlebih dahulu kepada petugas dengan alasan yang jelas. Untuk mengurus perizinannya, juga harus dilakukan satu hari sebelum memasuki area benteng.
Sayangnya, tempat ini tidak dapat dikunjungi untuk tujuan wisata yang dapat dimasuki oleh masyarakat sipil. Jika ke sini dengan alasan wisata, maka pengunjung tidak akan diizinkan masuk oleh penjaga. Sebab, telah menjadi bagian dari markas militer yang tidak boleh sembarangan dimasuki oleh masyarakat.
Namun, pengunjung hanya bisa menjangkau bagian luar benteng. Di sini pengunjung berfoto di depan patung serdadu yang ada di area terbuka maupun menjelajahi area pantai yang ada di sekitar benteng.
ADVERTISEMENT