Konten dari Pengguna

Benteng Van Der Wijck, Peninggalan Belanda di Kebumen yang Masih Autentik

Jendela Dunia
Menyajikan informasi untuk menginspirasi dan menambah wawasan pembaca
25 April 2025 14:13 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Jendela Dunia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Benteng Van Der Wijck  (Foto hanya ilustrasi, bukan tempat sebenarnya) Sumber: pixabay/ christels
zoom-in-whitePerbesar
Benteng Van Der Wijck (Foto hanya ilustrasi, bukan tempat sebenarnya) Sumber: pixabay/ christels
ADVERTISEMENT
Benteng Van Der Wijck didirikan pada masa kolonial Belanda. Dulunya, tempat tersebut dijadikan sebagai kantor VOC yang lambat laun berubah fungsi menjadi benteng.
ADVERTISEMENT
Sampai sekarang, benteng tersebut masih ada dengan mempertahankan ciri khasnya berupa dinding yang super tebal. Bangunan tersebut telah dibangun sejak abad ke-18, jauh sebelum Indonesia merdeka.

Bangunan Benteng Van Der Wijck dan Sekilas tentang Sejarahnya

Benteng Van Der Wijck (Foto hanya ilustrasi, bukan tempat sebenarnya) Sumber: pixabay/ Davidpogue
Dikutip dari buku Benteng oleh Teguh Purwantari (2023:20–22), Benteng Van der Wijck merupakan bangunan sejarah yang menjadi saksi kekuasaan kolonial Belanda di Indonesia dan telah didirikan pada masa tahun 1818.
Lokasi benteng ini ada di kecamatan Gombong, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah. Dulu, pembangunannya digagas oleh Jendral asal Belanda bernama Van den Bosh dan awalnya bernama Benteng Fort Cochius.
Fungsi benteng ini dulu dipakai sebagai kantor VOC. Kemudian beralih fungsi menjadi sekolah militer untuk anak-anak dari masyarakat Belanda dengan nama Pupillen School.
ADVERTISEMENT
Kini namanya diubah menjadi Benteng Van der Wijck. Bangunan benteng ini memiliki bentuk segi delapan dengan ketinggian 10 meter. Di dalamnya ada dua lantai dengan atap yang dibangun dari batu bata.
Atapnya bisa diakses menyerupai rooftop dengan anak tangga yang dibangun dari lantai 2. Benteng ini memiliki total luas ± 7.168 m². Bagian dindingnya dibangun lumayan tebal untuk membangun sistem pertahanan dan perlindungan.
Saat ini benteng tersebut menjadi bangunan bersejarah yang masih kokoh berdiri tanpa perubahan bentuk bangunan. Wujudnya masih autentik dengan nuansa arsitektural Belanda yang kental.
Adapun harga tiket masuknya dibanderol Rp25.000 per orang. Pengunjung bisa naik odong-odong wisata keliling dan kereta keliling yang berada di bagian rooftop benteng. Di sekitar benteng ini juga banyak jajanan yang bisa dicoba, misalnya es dawet, gembus goreng, tempe mendoan panjang dan soto Pasar Gombong.
ADVERTISEMENT
Benteng Van Der Wijck menjadi saksi bisu bahwa Belanda pernah menjadikan bangunan ini sebagai kantor hingga sekolah. Segala aktivitas kolonial Belanda di area Kebumen dulu tak lepas dari lokasi ini. (IMA)