Konten dari Pengguna

Candi Muara Takus: Vihara Peninggalan Kerajaan Sriwijaya

Jendela Dunia
Menyajikan informasi untuk menginspirasi dan menambah wawasan pembaca
3 Juli 2024 14:32 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Jendela Dunia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Candi Muara Takus. Foto Hanya Ilustrasi, Bukan Tempat Sebenarnya. Sumber Unsplash Manuel Cosentino
zoom-in-whitePerbesar
Candi Muara Takus. Foto Hanya Ilustrasi, Bukan Tempat Sebenarnya. Sumber Unsplash Manuel Cosentino
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sriwijaya merupakan salah satu kerajaan besar yang pernah berdiri di Indonesia. Meskipun sudah runtuh ratusan tahun lalu, berbagai peninggalan kerajaan yang beragama Buddha ini masih bisa dilihat hingga sekarang. Salah satunya adalah Candi Muara Takus.
ADVERTISEMENT
Candi ini digunakan sebagai vihara di masa lampau. Saat ini, aktivitas keagamaan Buddha masih kerap diselenggarakan di sana. Di sisi lain, candi ini juga dibuka untuk umum sebagai tempat wisata.

Sejarah Candi Muara Takus Singkat

Candi Muara Takus. Foto Hanya Ilustrasi, Bukan Tempat Sebenarnya. Sumber Unsplash Jan Kopriva
Menurut buku Candi, Teguh Purwantari (2023: 126), Candi Muara Takus dibangun pada masa kejayaan Kerajaan Sriwijaya. Meski belum ada yang mengetahui secara pasti waktunya, tetapi diperkirakan candi ini dibangun sekitar abad ke-4 hingga 11 Masehi.
Dijelaskan bahwa candi ini merupakan pusat keagamaan atau vihara. Hal ini sesuai dengan sifat candi Buddha pada umumnya di Indonesia. Selain itu, candi ini juga menjadi pusat peradaban.
Candi tersebut diperkirakan menjadi candi Buddha tertua di Indonesia hingga saat ini. Meskipun demikian, bangunan candi ini masih kokoh hingga sekarang dengan material berupa batu bata, batu pasir, dan batu sungai.
ADVERTISEMENT
Ciri khas peninggalan agama Buddha yang dimiliki oleh candi ini adalah stupa. Ada juga ciri khas agama Hindu di candi ini, yaitu Yoni dan Lingga yang menjadi simbol kesuburan. Diperkirakan candi tersebut memang dipengaruhi oleh kepercayaan Hindu.

Berwisata ke Candi Muara Takus

Candi Muara Takus. Foto Hanya Ilustrasi, Bukan Tempat Sebenarnya. Sumber Unsplash Mattia Faloretti
Bila penasaran dengan candi ini, maka Desa Muara Takus, Kecamatan XIII Koto Kampar, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau bisa dituju. Jaraknya sekitar 120 kilometer dari Pekanbaru, sehingga bisa ditempuh dalam waktu sekitar 2,5 jam dengan kendaraan bermotor.
Candi ini buka pada hari Sabtu-Kamis pukul 08.00-18.00 WIB. Khusus hari Jumat, candi tersebut dibuka pada pukul 06.00-23.30 WIB. Harga tiketnya sendiri sekitar Rp15.000 per orang.
Para wisatawan bisa menjelajahi dan naik ke candi tersebut. Namun, para wisatawan dihimbau untuk turut menjaga candi. Terlebih lagi, candi tersebut termasuk cagar budaya Indonesia dan Situs Warisan Dunia UNESCO yang dilindungi.
ADVERTISEMENT
Candi Muara Takus bisa menjadi referensi wisata saat berada di Riau. Terlebih lagi bila para wisatawan menyukai bangunan bersejarah. (LOV)