GAPEKA 2025: Penambahan Perjalanan dan Peningkatan Layanan Commuter Line

Gapeka 2025. Foto: Commuter Line di Jakarta. Sumber: Unsplash/Fasyah Halim

GAPEKA 2025 mulai berlaku pada 1 Februari 2025 dengan sejumlah perubahan yang bikin perjalanan Commuter Line lebih nyaman. Jumlah perjalanan bertambah, waktu tempuh lebih singkat, dan layanan makin optimal.

Dengan adanya perubahan ini, pengguna bisa menikmati layanan yang lebih baik saat bepergian dengan Commuter Line.

GAPEKA 2025 Commuter Line dan 4 Perubahan Signifikannya

KAI Commuter terus melakukan berbagai langkah untuk meningkatkan layanan bagi pengguna. Salah satunya dengan menerapkan GAPEKA 2025 yang mulai berlaku pada 1 Februari 2025. GAPEKA atau Grafik Perjalanan Kereta Api ini menjadi panduan utama dalam mengatur jadwal perjalanan, agar lebih efisien, tepat waktu, dan nyaman untuk semua pengguna.

Beberapa perubahan yang terjadi pada GAPEKA yang mulai berlaku ini adalah sebagai berikut, dikutip dari commuterline.id.

1. Penambahan Jumlah Perjalanan

Dengan GAPEKA 2025, jumlah perjalanan Commuter Line bertambah, terutama di jalur-jalur yang padat. Tujuannya untuk mengurangi kepadatan saat jam sibuk dan mempermudah akses pengguna ke layanan kereta.

Di Jabodetabek, perjalanan Commuter Line bertambah 15 perjalanan, dari 1.048 menjadi 1.063 perjalanan per hari. Jalur Bogor, yang sering dipadati penumpang, kini melayani 392 perjalanan dari sebelumnya 379. Jalur Cikarang juga mengalami peningkatan signifikan, dari 260 menjadi 281 perjalanan. Sementara itu, perjalanan di jalur Rangkasbitung naik dari 199 menjadi 204 perjalanan.

Untuk jalur Commuter Line Merak dan Basoetta, tidak ada perubahan besar. KAI Commuter tetap melayani 64 perjalanan per hari untuk Commuter Line Basoetta.

Bukan hanya Jabodetabek, peningkatan perjalanan juga terjadi di wilayah lain. Di Bandung, Commuter Line Jatiluhur bertambah 4 perjalanan dengan waktu tempuh yang lebih cepat. Di Yogyakarta, Commuter Line Yogya-Palur bertambah dari 24 menjadi 27 perjalanan, sedangkan Prameks dari 8 menjadi 10 perjalanan.

2. Optimalisasi Kecepatan

Selain menambah perjalanan, KAI Commuter juga meningkatkan kecepatan di beberapa jalur. Salah satunya di lintas Nambo – Depok yang sebelumnya 70 km/jam kini menjadi 80 km/jam.

3. Pengurangan Waktu Tempuh

Peningkatan kecepatan ini berdampak langsung pada pengurangan waktu tempuh. Jalur Bogor – Jakarta Kota yang sebelumnya memakan waktu 89 menit kini hanya 85 menit. Perjalanan Rangkasbitung – Tanah Abang juga lebih cepat, dari 107 menit menjadi 98 menit.

Sedangkan Commuter Line Merak tetap beroperasi 14 perjalanan per hari, hanya ada sedikit perubahan jadwal keberangkatan sekitar 7 – 25 menit. Waktu tunggu juga lebih singkat, dari rata-rata 162 menit menjadi 160 menit.

4. Peningkatan Fasilitas

Agar layanan semakin maksimal, KAI Commuter juga memperbaiki berbagai fasilitas di seluruh wilayah operasional. Di Surabaya, dua stasiun baru—Stasiun Boharan dan Stasiun Kedinding—dibuka untuk mempermudah akses naik dan turun pengguna.

Selain itu, ada reaktivasi Stasiun Pondok Rajeg di antara Stasiun Citayam dan Cibinong. Dengan dibukanya kembali stasiun ini, akses transportasi bagi masyarakat sekitar semakin mudah. Ini juga menjadi bagian dari strategi besar KAI Commuter untuk mendukung konektivitas antarwilayah dan menghadirkan layanan transportasi yang lebih baik.

Baca juga: Rute KRL Jabodetabek 2025 Paling Update

GAPEKA 2025 membawa banyak perubahan untuk meningkatkan kenyamanan dan efisiensi perjalanan Commuter Line. Penambahan perjalanan, pengurangan waktu tempuh, serta optimalisasi jadwal membuat layanan semakin baik.

Pengguna bisa cek perubahan jadwal lewat aplikasi C-Access, Access by KAI, atau di situs resmi https://commuterline.id/. Jika butuh Dokumen GAPEKA 2025, bisa diunduh melalui laman https://djka.dephub.go.id/regulasi.

Dengan berbagai pembaruan ini, perjalanan jadi lebih lancar dan akses transportasi makin mudah. (CR)