Gedung Djoeang 45 Solo: Sejarah, HTM, Jam Buka, dan Info Penting Lainnya

Jendela Dunia
Menyajikan informasi untuk menginspirasi dan menambah wawasan pembaca
Konten dari Pengguna
2 Januari 2024 15:55 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Jendela Dunia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Gedung Djoeang 45 Solo. Sumber: Lukasz Saczek / Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Gedung Djoeang 45 Solo. Sumber: Lukasz Saczek / Unsplash
ADVERTISEMENT
Gedung Djoeang 45 Solo merupakan salah satu bangunan bersejarah yang menjadi tujuan wisata. Harga tiket masuknya yang terjangkau juga menjadi alasan tersendiri kenapa gedung dengan nuansa Eropa tempo dulu ini banyak diminati masyarakat Solo dan sekitarnya.
ADVERTISEMENT
Tempat wisata bersejarah ini memiliki berbagai spot menarik yang sering digunakan untuk area berfoto. Terdapat juga hiasan berupa lampu-lampu, patung-patung, bangku-bangku serta lantai yang diselingi rumput sintetis.

Sejarah Gedung Djoeang 45 Solo

Ilustrasi Gedung Djoeang 45 Solo. Sumber: Jaye Haych / Unsplash
Gedung bersejarah ini dibangun oleh pemerintah Hindia Belanda sekitar tahun 1876 hingga 1880. Bahkan dulunya pernah digunakan sebagai klinik, asrama, kantin, dan markas militer oleh tentara Jepang dan Belanda.
Semenjak kemerdekaan RI, gedung ini dikelola pemerintah RI dan pernah digunakan sebagai markas TNI, panti asuhan, hingga kantor pengurus DHC 45. Di tempat ini juga terdapat Monumen Laskar Putri yang dibangun untuk mengenang peran wanita dalam perjuangan serangan 4 hari tahun 1949 silam.
Mengutip laman surakarta.go.id, Gedung Djoeang masuk ke bagian Bangunan Cagar Budaya yang dimiliki oleh Kementerian Pertahanan yang bekerja sama dengan PT Andalan Solo Baru. Pada tanggal 20 September 2019 saat gedung diresmikan sudah mulai difungsikan sebagai salah satu destinasi wisata.
ADVERTISEMENT

Jam Buka dan Harga Tiket

Ilustrasi Gedung Djoeang 45 Solo. Sumber: Ryan Irwansyah / Unsplash
Berdasarkan informasi dari website surakarta.go.id, jam operasional Gedung Djoeang yakni pukul 17.00 – 00.00 WIB. Pengunjung hanya perlu membayar biaya Rp3.000 untuk ongkos parkir. Jika ingin masuk ke area dalam gedung siapkan uang sebesar Rp15.000 saja untuk satu orangnya.
Untuk lokasi, wisata sejarah ini juga terbilang strategis dan mudah diakses dengan menggunakan berbagai kendaraan. Alamat lengkapnya sendiri ada di Kedung Lumbu, Kecamatan Pasar Kliwon, Kota Surakarta.
Jika pengunjung ingin menggunakan kendaraan pribadi, sebaiknya ambil rute ke Jalan Slamet Riyadi, kemudian jalan lurus hingga melewati perempatan Nonongan.
Selanjutnya jalan ke timur hingga sekitar 600 meter sampai menemukan persimpangan dengan Gapura Gladhag di sebelah selatannya. Setelah itu jalan lurus hingga ke persimpangan dan masuk ke Jalan Mayor Sunaryo. Lokasi Gedung Djoeang 45 Solo nantinya sekitar 400 meter dari jalan tersebut.
ADVERTISEMENT
Bagi pencinta wisata sejarah atau wisata arsitektur, jangan lewatkan kesempatan untuk berkunjung ke lokasi ini, ya! (nov)