Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.95.1
Konten dari Pengguna
Istano Basa Pagaruyung: Tempat Liburan sambil Belajar Sejarah di Sumbar
10 Mei 2024 14:00 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Jendela Dunia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Destinasi wisata tersebut merupakan tempat liburan yang menyenangkan sekaligus tempat belajar mengenai kebudayaan masyarakat Sumatera Barat. Di tempat ini pengunjung bisa melihat kemegahan arsitektur istana khas kerajaan Sumatera Barat.
Sejarah dan Keunikan Istano Basa Pagaruyung
Dikutip dari laman resmi DPRD Provinsi Sumatera Barat https://dprd.sumbarprov.go.id, Istano Basa Pagaruyung merupakan sebuah simbol peradaban kebudayaan Minang dan sudah menjadi salah satu ikon di Sumatera Barat.
Istano Basa Pagaruyung, juga dikenal dengan Istana Besar Kerajaan Pagaruyung, adalah sebuah museum replika istana Kerajaan Pagaruyung di Kabupaten Tanah Datar, Provinsi Sumatera Barat.
Istana ini merupakan replika dari istana asli yang dulu berada di atas Bukit Batu Patah dan dibakar habis pada tahun 1804 saat terjadi Perang Padri. Istana baru didirikan kembali tetapi terbakar lagi pada tahun 1966.
ADVERTISEMENT
Pembangunan Istano Basa Pagaruyung yang sekarang dimulai pada 27 Desember 1976 dan selesai pada tahun 1985. Kini istana ini merupakan salah satu objek wisata budaya dan sejarah yang terkenal di Sumatera Barat. Istana
Berbicara mengenai keunikan dari bangunan ini tentu saja ada pada arsitekturnya yang sangat menggambarkan bagaimana istana khas kerajaan Minang pada zaman dahulu. Istana ini berbentuk bangunan rumah gadang berukuran besar dengan atap gonjong yang menjadi ciri khas dari arsitektur tradisional Minangkabau.
Istana ini sekaligus menjadi saksi masa kejayaan Kerajaan Pagaruyung dan setiap sudut bangunan ini menggambarkan karya seni yang patut dipelajari generasi sekarang. Arsitektur dari istana ini secara umum didukung dengan lima tempat penting.
Ada dapur, ruang untuk para dayang raja, surau untuk kegiatan keagamaan yang pada masa tersebut kebanyakan masyarakat Sumatera Barat merupakan penganut agama Islam. Ada jungan rangkiang patah sembilan yang digunakan untuk menyimpan padi.
ADVERTISEMENT
Di area istana juga ada tempat dengan nama tabuah larangan yang digunakan untuk mengabarkan bencana dan untuk memanggil dewan empat menteri serta tigo selo guna mengadakan rapat. Terakhir ada area taman yang membuat istana ini tambah cantik.
Jadi, Istano Basa Pagaruyung merupakan salah satu destinasi wisata sekaligus tempat untuk belajar sejarah mengenai kebudayaan Minangkabau. (WWN)