Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
Konten dari Pengguna
Jadwal Pameran KAWS Prambanan dan Informasi Selengkapnya
26 Agustus 2023 17:37 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Jendela Dunia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
KAWS: HOLIDAY adalah pameran seni dengan ciri khas berupa patung raksasa yang diletakkan di suatu tempat tertentu. Kali ini KAWS hadir di kompleks Candi Prambanan, Yogyakarta. Banyak yang penasaran, KAWS Prambanan sampai kapan hadir di sana?
ADVERTISEMENT
Mengutip Instagram penyelenggara, @arr.allrightsreserved, pertunjukan ke-10 KAWS: HOLIDAY tiba di Indonesia, menampilkan karakter "ACCOMPLICE" dari KAWS di situs warisan dunia UNESCO. "ACCOMPLICE" sepanjang 45 meter muncul di antara candi-candi Prambanan di kota bersejarah Yogyakarta.
KAWS Prambanan Sampai Kapan Digelar?
KAWS: HOLIDAY merupakan salah satu pameran yang dilakukan sejak tahun 2018 yang diusung oleh seniman asal Amerika Serikat, Brian Donelly.
KAWS memilih Candi Prambanan untuk instalasinya di Indonesia karena berbagai alasan, mulai dari lanskap pemandangan hingga sejarah budayanya yang bisa melengkapi karyanya. Lantas, keberadaan KAWS Prambanan sampai kapan digelar?
Karya seni kontemporer KAWS:HOLIDAY hadir di halaman Candi Prambanan mulai tanggal 19 Agustus hingga 31 Agustus 2023.
Pengunjung Candi Prambanan dapat melihat dari dekat bahkan berfoto di depan karya seni tersebut yang dapat dinikmati mulai pukul 08.00-17.00 WIB.
ADVERTISEMENT
Untuk bisa bertemu KAWS, pengunjung tidak dikenakan biaya apapun, cukup membayar biaya masuk ke Candi Prambanan, yaitu
Apa Itu KAWS: HOLIDAY?
KAWS merupakan nama lain dari Brian Donnelly, yang memulai kariernya sebagai seniman grafiti di Kota New York. Ia belajar ilustrasi di School of Visual Arts di New York.
Sebelum sukses sebagai KAWS, Donnelly merupakan seorang pelukis latar untuk serial animasi Disney 101. Saat ini, Donnelly telah mencatatkan namanya di dunia seni rupa kontemporer.
ADVERTISEMENT
Ia telah membuat karya seni yang kemudian dilelang dengan harga signifikan dan menjadi salah satu andalan pasar seni. KAWS lahir dengan pengaruh dari pelukis tradisional Gerhard Richter, Claes Oldenburg dan Chuck Close.
Karya seni KAWS memiliki ciri khas "XX" yang berakar pada periode awal seni jalanannya. Dia juga menantang perbedaan seni "tinggi" dan "rendah", serta mengaburkan garis antara seni komersial dan seni rupa.
Dengan gaya khasnya, KAWS telah mengerjakan ulang banyak ikon televisi dan kartun populer, termasuk karakter dari The Simpsons, Mickey Mouse, Smurfs, Michelin Man, dan SpongeBob SquarePants.
Sosoknya juga beberapa kali merancang mainan dan pakaian untuk perusahaan terkemuka, seperti Original Fake, Undercover, Kung Faux, Comme des Garcons, Vans, dan Nike.
ADVERTISEMENT
Negara-Negara yang Sudah Dikunjungi KAWS
KAWS: HOLIDAY telah mengunjungi banyak negara, yaitu
1. China
Instalasi patung raksasa yang menggambarkan figur orang tua memangku anak disimpan dengan berlatar Gunung Changbai yang indah.
2. Melbourne
KAWS menjadi balon udara di tengah keindahan kota Melbourne.
3. Jepang
KAWS juga pernah rebahan dengan latar belakang gunung Fuji.
4. Singapura
KAWS raksasa berbaring sambil memeluk anaknya di Marina Bay Sands.
5. Taipei
KAWS duduk santai di gedung Chiang Kai Sek Memorial Hall.
6. Korea Selatan
KAWS raksasa berwarna abu terlihat mengambang di atas danau Seokchon, Seoul.
7. Hongkong
KAWS pernah juga mengambang di pelabuhan Hongkong.
8. Bristol
KAWS juga hadir di Bristol, Inggris.
9. Ke Luar Angkasa
KAWS pernah diluncurkan ke luar angkasa dan diterbangkan melintasi 41,5 km stratosfer.
Semakin penasaran dengan hadirnya KAWS dan sudah tahu jadwal KAWS Prambanan sampai akhir bulan Agustus ini, segeralah berangkat ke Yogyakarta. Silakan menikmat karya seni kontemporer yang mendunia dan menyatu dengan keanggunan Candi Prambanan.
ADVERTISEMENT
Seperti disebutkan pada Instagram @arr.allrightsreserved, ”Unleashing the energy of Yogyakarta's cultural heartbeat” - Melepaskan energi detak jantung budaya Yogyakarta. (VAN)