Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.5
23 Ramadhan 1446 HMinggu, 23 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna
Kandang Menjangan Jogja: Bangunan Bersejarah yang Jadi Tempat Berburu Sultan
2 Mei 2024 14:35 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Jendela Dunia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Jogja dikenal memiliki banyak bangun sejarah yang kini difungsikan menjadi destinasi wisata. Salah satunya, yakni kandang Menjangan Jogja, yang merupakan bangunan bersejarah yang dahulu digunakan sebagai tempat berburu hewan para sultan.
ADVERTISEMENT
Kandang Menjangan ini berada di panggung Krapyak dan merupakan salah satu peninggalan dari kerajaan Mataram yang berada di wilayah Yogyakarta. Bangunan yang berdiri di wilayah yang dulu dikenal dengan sebutan Hutan Krapyak ini sudah berusia hampir 250.
Sejarah Kandang Menjangan Jogja
Keluarga kerajaan Mataram Islam sangat menyukai kegiatan berburu, salah satunya Prabu Hanyokrowati putra Panembahan Senopati. Apalagi dahulu daerah Krapyak merupakan hutan yang menjadi habitat banyak satwa.
Dikutip dari situs pariwisata.jogjakota.go.id, Kandang Menjangan Jogja atau Panggung Krapyak dibangun pada 1760 pada masa pemerintahan Sri Sultan Hamengkubuwono I yang memiliki kegemaran berburu, sama seperti Prabu Hanyokrowati.
Kandang Menjangan dibangun untuk mengintai binatang buruan. Salah satunya, yakni rusa yang dalam bahasa Jawa disebut dengan menjangan. Bangunan tersebut juga digunakan sebagai daerah pertahanan dari binatang buas.
ADVERTISEMENT
Selain sebagai tempat berburu, banyak yang menduga jika bangunan ini juga digunakan oleh prajurit Mataram sebagai pos pertahanan. Konon dari tempat ini gerakan musu bisa dipantau sehingga bisa memberikan peringatan kepada Keraton saat ada bahaya.
Bangunan Kandang Menjangan
Bangunan Kandang ini berdiri di tengah perempatan jalan di selatan komplek Pondok Pesantren Krapyak. Bangunan ini berbentuk persegi empat dengan luas sekitar 17,6 meter x 15 meter dan ketinggian sekitar 10 meter.
Dinding bangunannya terbuat dari susunan bata yang berlapis semen merah setebal 130 cm. Setiap sisi bangunan memiliki satu pintu dengan 2 buah jendela. Uniknya, semua pintu dan jendela pada bangunan ini memiliki bentuk yang sama, yakni lengkung pada bagian atas dan tampak hanya berupa lubang.
ADVERTISEMENT
Saat ini Kandang Menjangan menjadi salah satu cagar budaya di Kota Yogyakarta. Bangunan ini juga dimanfaat untuk kebutuhan pariwisata dan menjadi sumbu filosofi Yogyakarta.
Itulah informasi mengenai sejarah Kandang Menjangan Jogja, bangunan sejarah peninggalan kerajaan Mataram yang dahulu digunakan sebagai tempat berburu. (IND)