Konten dari Pengguna

Keindahan Masjid Agung Jamik Sumenep yang Menjadi Simbol Masuknya Islam

Jendela Dunia
Menyajikan informasi untuk menginspirasi dan menambah wawasan pembaca
3 Juni 2024 15:30 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Jendela Dunia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Masjid Agung Jamik Sumenep (Foto hanya ilustrasi, bukan tempat sebenarnya) Sumber: unsplash.com/ Kiran CK
zoom-in-whitePerbesar
Masjid Agung Jamik Sumenep (Foto hanya ilustrasi, bukan tempat sebenarnya) Sumber: unsplash.com/ Kiran CK
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Masjid Agung Jamik Sumenep menjadi simbol masuknya Islam di Sumenep. Masjid tersebut memiliki bentuk khas yang dibangun oleh orang Tionghoa dan didominasi oleh warna kuning cerah yang menyala saat siang hari.
ADVERTISEMENT
Bahkan masjid tersebut didapuk sebagai salah satu masjid tertua di tanah air. Pembangunannya terjadi pada masa pemerintahan Panembahan Somala.

Filosofi Arsitektur Masjid Agung Jamik Sumenep yang Menarik

Masjid Agung Jamik Sumenep (Foto hanya ilustrasi, bukan tempat sebenarnya) Sumber: unsplash.com/ Yusril Dalia
Masjid Agung Jamik Sumenep terletak di Jl. Trunojoyo No.184, Dalem Anyar, Bangselok, Kec. Kota Sumenep, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur 69416.
Mengutip dari situs indonesia.go.id, masjid ini punya daya tarik dari segi arsitekturalnya sebab arsitektur masjid ini merupakan campuran gaya Tionghoa dan Jawa.
Masjid yang bercorak kuning ini dibangun oleh seorang arsitek Tionghoa bernama Lauw Pia Ngo yang sukses membangun Keraton Sumenep. Bangunannya memiliki desain estetik yang mencampur antara gaya Tionghoa, Madura dan Jawa.
Desain pintu gerbang utama di masjid ini ditempatkan di area tembok yang dibangun memanjang yang menggambarkan kekokohan. Bagian dinding mimbar, mihrab, dan maksurah juga dilapisi dengan porselen dari Tiongkok.
ADVERTISEMENT
Sedangkan pada bagian atapnya memakai arsitektur Jawa yang berbentuk limas jika dilihat dari bagian dalam masjid. Pemilihan warnanya kental dengan gaya Madura yang terlihat dari warna pintu utama dan jendela masjid.
Di sekeliling masjid dipasang pagar tembok yang kuat dan aman. Ditambah filosofi panembahan pada bagian pintu masjid yang dibangun menyerupai gapura. Filosofi panembahan adalah filosofi harapan dari penguasa yang diletakkan kepada rakyatnya.
Pada bagian atas pintu gapura ini, akan terlihat ornamen dua lubang tanpa tutup yang menyimbolkan dua mata manusia yang mampu melihat. Di atasnya lagi ada ornamen segi lima yng juga mengandung filosofi mendalam, yaitu tentang manusia yang menghadap kiblat saat beribadah.
Di sini juga ditemukan ornamen rantai yang disimbolkan sebagai penguat silaturahim atau jalinan hubungan sesama manusia agar tidak mudah bercerai berai.
ADVERTISEMENT
Masjid Agung Jamik Sumenep selain indah karena bangunannya yang merupakan perpaduan budaya antara Jawa, Madura dan Tiongkok, ternyata juga memiliki filosofi yang mendalam. Setiap ornamen yang ada di masjid ini memiliki makna tentang hubungan manusia dengan Tuhan. (IMA)