Konten dari Pengguna

Kenapa Harga Lapis Legit Mahal? Ini 3 Penyebabnya

Jendela Dunia
Menyajikan informasi untuk menginspirasi dan menambah wawasan pembaca
13 Februari 2025 14:40 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Jendela Dunia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Kenapa Harga Lapis Legit Mahal. Foto hanya ilustrasi, bukan tempat sebenarnya. Sumber: pexels.com/Cats Coming
zoom-in-whitePerbesar
Kenapa Harga Lapis Legit Mahal. Foto hanya ilustrasi, bukan tempat sebenarnya. Sumber: pexels.com/Cats Coming
ADVERTISEMENT
Lapis legit adalah kue tradisional Indonesia yang mudah dijumpai di berbagai daerah. Kue ini terkenal akan rasanya yang manis dan harganya cukup tinggi. Lantas, kenapa harga lapit legit mahal?
ADVERTISEMENT
Dikutip dari buku bertajuk Warisan Kuliner Indonesia: Hidangan Betawi. Wahyuni Mulyawati dan Ilse Harahap, (2007: 100), kue lapis legit adalah kue tradisional yang berkembang di Indonesia selama masa penjajahan Belanda dan mudah dijumpai di berbagai kawasan di Indonesia.

Kenapa Harga Lapis Legit Mahal? Ini Alasannya

Kenapa Harga Lapis Legit Mahal. Foto hanya ilustrasi, bukan tempat sebenarnya. Sumber: unsplash.com/Jordane Mathieu
Siapa yang tidak mengenal kue lapis legit? Kue yang memiliki nama lain spekkoek ini terinspirasi dari kue khas Belanda, yakni baumkuchen dengan teknik pembuatan serupa. Semula, kue khas Belanda tersebut memiliki rasa yang kurang cocok dengan lidah Indonesia.
Alhasil, oleh masyarakat di masa penjajahan Belanda, kue tersebut diolah ulang dengan menambahkan rempah-rempah asli Indonesia, sehingga menghasilkan cita rasa yang bersahabat dengan lidah lokal. Cita rasanya cenderung manis dengan rempah dan mentega yang begitu terasa.
ADVERTISEMENT
Di samping itu, teksturnya yang lembut juga membuat banyak orang menyukainya. Sayangnya, harga kue lapis legit cenderung mahal, bisa mencapai ratusan hingga jutaan rupiah. Lantas, kenapa harga lapis legit mahal? Berikut beberapa alasannya.

1. Proses Pembuatan Sulit dan Lama

Lapis legit dikenal sebagai kue yang membutuhkan proses pembuatan cukup lama dan sulit. Berdasarkan buku bertajuk Seri Pusaka Cita Rasa Indonesia: Ragam Kudapan Jawa. Murdijati-Gardjito, Umar Santoso, dan Eni Harmayani, (2022: 60), kue lapis legit memerlukan waktu pembuatan selama kurang lebih 7 jam dengan ketelitian dan perhitungan yang tepat.
Tenaga yang dibutuhkan dalam proses pembuatannya juga cukup besar atau melibatkan lebih dari satu orang. Bukan hanya itu, kuenya mempunyai lapisan cukup banyak, sekitar 18-38 lapis, sehingga pembuatnya harus berhati-hati saat mencampur bahan-bahannya agar setiap lapisannya memiliki ukuran yang sama.
ADVERTISEMENT

2. Keahlian dan Keterampilan

Tidak semua orang dapat membuat kue lapis legit dengan baik, karena memerlukan pengalaman serta pengalaman yang tidak sebentar. Pembuat kue tradisional ini memerlukan keahlian serta keterampilan khusus, mulai dari mencampur adonan dengan takaran tepat, memanggang dengan suhu tepat, dan lainnya.
Umumnya, para pembuat kue lapis legit yang memiliki reputasi baik dan pengalaman bertahun-tahun mendapatkan bayaran tinggi untuk karyanya. Hal ini memengaruhi proses penentuan harga kuenya.

3. Bahan yang Digunakan Berkualitas Tinggi

Kue lapis legit yang baik memerlukan bahan berkualitas tinggi, mulai dari metega premium yang kandungan lemaknya lebih tinggi daripada mentega biasa. Jenis mentega tersebut cenderung lebih mahal dan dapat menghasilkan aroma yang kaya.
Selain itu, telur ayam yang digunakan juga terbilang banyak, yakni sekitar 30-40 butir telur, karena 90% dari adonannya adalah kuning telur. Hal ini bertujuan untuk membuat kue dengan tekstur legit dan lembut.
ADVERTISEMENT
Lapis legit juga memerlukan rempah-rempah murni, mulai dari cengkeh, kayu manis, hingga pala untuk menghasilkan cita rasa autentik. Bahan-bahan tersebut membuat biaya produksi kue juga besar, sehingga harga jualnya cenderung tinggi.
Demikian alasan mengenai kenapa harga lapis legit mahal. Masyarakat Indonesia bisa dengan mudah menjumpai kue ini di toko oleh-oleh sejumlah daerah, seperti Lampung, Surabaya, dan Jakarta atau saat perayaan besar. [ENF]