Konten dari Pengguna

Kota Tua Surabaya: Lokasi dan Daya Tarik Wisatanya

Jendela Dunia
Menyajikan informasi untuk menginspirasi dan menambah wawasan pembaca
7 Januari 2024 16:19 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Jendela Dunia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Kota Tua Surabaya, Unsplash/Kristian Tandjung
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Kota Tua Surabaya, Unsplash/Kristian Tandjung
ADVERTISEMENT
Tidak hanya Jakarta dan Semarang, Surabaya juga memiliki kawasan kota tua yang menarik untuk bernostalgia dan belajar sejarah. Kawasan Kota Tua Surabaya sendiri berlokasi di Jalan Gula Nomor 14-A, Bongkaran, Pabean Cantikan, Surabaya, Jawa Timur 60161.
ADVERTISEMENT
Selain untuk mempelajari sejarah dan kembali sejenak ke masa lalu, kawasan wisata ini juga sering dikunjungi untuk berfoto vintage, baik sendirian, bersama teman-teman, maupun bersama pasangan.

Daya Tarik Wisata Kota Tua Surabaya

Ilustrasi Kota Tua Surabaya, Unsplash/motomoto sc
Mengutip situs surabaya.go.id, Kota Tua Surabaya sangat luas dan meliputi banyak jalan dengan daya tarik historis masing-masing, di antaranya:

1. Jalan Pahlawan

Sesuai namanya, di Jalan Pahlawan terdapat Tugu Pahlawan untuk memperingati pertempuran 10 November 1945. Di bawahnya ada Museum Sepuluh Nopember yang menyimpan aneka koleksi bersejarah.
Jam buka Museum Sepuluh Nopember: Selasa-Minggu pukul 08.00-15.00 WIB.
Harga tiket masuknya: Rp8.000.

2. Jalan Tunjungan

Di jalanan ini terdapat Hotel Majapahit yang didirikan Sarkies Bersaudara pada tahun 1911. Hotel ini merupakan saksi bisu perobekan bendera Belanda oleh para arek Suroboyo.
ADVERTISEMENT

3. Jalan Kembang Jepun

Selanjutnya, di Jalan Kembang Jepun ada Jembatan Merah yang dahulu menjadi akses transportasi perdagangan dan saksi bisu banyak pertempuran antara arek-arek Suroboyo dan penjajah.
Jembatan ini merupakan fasilitas umum, sehingga dapat dikunjungi jam berapa saja tanpa perlu membayar tiket masuk.

4. Jalan Panggung

Meskipun memiliki tampilan tempo dulu, tetapi jalanan ini telah disulap menjadi kawasan warna-warni yang mampu menyatukan berbagai suku, yakni: Jawa, Madura, Cina dan Arab.

5. Jalan Rajawali

Di jalan ini terdapat Hotel Arcadia dengan arsitektur bergaya kolonial awal abad ke-20, yang telah disahkan sebagai bangunan cagar budaya pada tahun 1913.

6. Jalan Merak

Kantor pusat PTPN XI yang beralamat di Jalan Merak Nomor 1 dahulu merupakan gedung Handels Vereeniging Amsterdam Commodities Straat alias asosiasi pedagang Amsterdam, yang didirikan pada 1878.
ADVERTISEMENT
Dengan sebagian konstruksinya yang terbuat dari baja, gedung ini sangat kuat dan bersifat antigempa. Banyak wisatawan yang berfoto-foto dari sisi luarnya dengan menjadikan bangunan ini sebagai latar belakang yang indah.

7. Jalan Garuda

Di Jalan Garuda Nomor 1 berdiri gedung De Javasche Bank, yang menyimpan berbagai sejarah perbankan Indonesia. Dibangun pada 14 September 1829, gedung ini lantas diresmikan sebagai cagar budaya pada tahun 2012.
Gedung bergaya arsitektur neo renaissance ini dipercantik ukiran khas Jepara di setiap pilarnya. Gedung ini terdiri dari 3 lantai sebagai berikut:
Jam buka De Javashce Bank: Selasa-Minggu pukul 08.00-16.00.
Harga tiket masuknya: gratis.
ADVERTISEMENT
Kawasan Kota Tua Surabaya dapat dikunjungi kapan saja karena buka 24 jam setiap hari dan tanpa tiket masuk. Namun, untuk memasuki setiap objek wisata di sana, perhatikan jam buka dan harga tiket masuk di atas.
Jika pengunjung membawa kendaraan ke Kota Tua Surabaya, maka pengunjung perlu membayar tarif parkir motor sebesar Rp2.000 dan mobil sebesar Rp5.000. (Bren)