Konten dari Pengguna

Mari Mari Cultural Village: Menjelajahi Warisan Budaya di Sabah Malaysia

Jendela Dunia
Menyajikan informasi untuk menginspirasi dan menambah wawasan pembaca
9 Juli 2024 15:30 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Jendela Dunia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Mari Mari Cultural Village. Foto hanyalah ilustrasi, bukan tempat yang sebenarnya. Sumber: Unsplash/mari mari cultural village
zoom-in-whitePerbesar
Mari Mari Cultural Village. Foto hanyalah ilustrasi, bukan tempat yang sebenarnya. Sumber: Unsplash/mari mari cultural village
ADVERTISEMENT
Mari Mari Cultural Village mulai dibuka pada Desember 2008 sebagai museum hidup yang berlokasi di Kionsom, Inanam, dekat Kota Kinabalu, Sabah, Malaysia. Hanya berjarak 30 menit dari kota, desa budaya ini menawarkan pengalaman unik untuk memahami kebudayaan Sabah yang kaya.
ADVERTISEMENT
Dengan berkunjung ke sini, pengunjung bisa melihat langsung rumah adat, kostum, dan keterampilan tradisional dari lima kelompok etnis besar di Sabah, Malaysia.

Mari Mari Cultural Village Malaysia dan Keunikannya

Di Mari Mari Cultural Village, lima rumah tradisional merupakan representasi dari lima suku besar di Sabah. Berikut adalah kelima suku yang tradisinya bisa dijelajahi di desa budaya ini, dikutip dari communitytourism.apec.org.

1. Suku Dusun

Suku Dusun, yang mayoritas bekerja sebagai petani dan pedagang, terkenal sebagai suku terbesar di Sabah dengan beras sebagai elemen penting dalam budaya mereka. Mereka percaya pada roh padi yang disebut Bambarayon dan ahli dalam pembuatan minuman beralkohol tradisional seperti tapai dari beras dan montoku yang merupakan minuman distilasi.

2. Suku Rungus

Suku Rungus, menempati peringkat keempat terbesar di Sabah, tinggal di rumah panjang yang disebut Vinatang. Mereka terkenal dengan hasil panen madu dari lebah tak bersengat dan kerajinan manik-manik yang disebut Pinakol, yang dihiasi motif tradisional berwarna-warni. Orang suku Rungus juga berprofesi sebagai petani dan pedagang, seperti orang-orang suku Dusun.
ADVERTISEMENT

3. Suku Lundayeh

Suku Lundayeh memiliki legenda asal-usul yang mirip dengan komunitas Lundayeh di Dataran Tinggi Kerayan-Kelabit di Kalimantan Timur, Indonesia. Mereka dikenal sebagai pemburu yang ulung, juga merupakan nelayan yang terampil.
Tradisi pemakaman mereka unik. Jika ada yang meninggal, jenazah akan disimpan dalam guci Tiongkok kuno selama satu atau dua tahun sebelum dimakamkan secara permanen setelah pesta peringatan.

4. Suku Bajau

Suku Bajau, berasal dari Kepulauan Sulu dan sebagian pesisir Mindanao. Suku ini terbagi menjadi dua: Bajau Darat dan Bajau Laut. Bajau Darat dikenal dengan keahlian berkuda, sementara Bajau Laut dikenal sebagai suku laut.

5. Suku Murut

Orang Murut terkenal sebagai pejuang yang gagah berani. Suku ini merupakan suku ketiga terbesar di Sabah, dikenal sebagai pemburu kepala yang membawa pulang kepala musuh sebagai simbol kemenangan. Kepala manusia tersebut digunakan sebagai maskawin, menunjukkan kemampuan mereka dalam melindungi calon istri.
ADVERTISEMENT

Panduan Berkunjung ke Mari Mari Cultural Village

Mari Mari Cultural Village. Foto hanyalah ilustrasi, bukan tempat yang sebenarnya. Sumber: Unsplash/LingXing Lee
Untuk berkunjung, pengunjung bisa membuat reservasi melalui situs web marimariculturalvillage.my, ataupun mendapatkan paket tur dari agen perjalanan di Kota Kinabalu. Mari Mari Cultural Village dapat diakses menggunakan taksi atau layanan e-hailing. Jika mengemudi sendiri, lokasi dapat ditemukan melalui aplikasi Waze.
Di desa, pengunjung dapat membeli tiket di loket jika belum memiliki tiket. Ada dua sesi yang tersedia setiap hari yaitu sesi pukul 10.00 dan 14.00. Pemandu dari Mari Mari Culture Village akan mengantar pengunjung menjelajahi lima rumah tradisional dan budaya masing-masing suku secara langsung. (CR)