Konten dari Pengguna

Masjid Raya Sultan Riau Penyengat: Sejarah dan Info Menarik Lainnya

Jendela Dunia
Menyajikan informasi untuk menginspirasi dan menambah wawasan pembaca
20 Juli 2024 13:37 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Jendela Dunia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Masjid Raya Sultan Riau Penyengat. Foto hanya ilustrasi bukan lokasi sebenarnya. Sumber: Haythem Gataa / Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Masjid Raya Sultan Riau Penyengat. Foto hanya ilustrasi bukan lokasi sebenarnya. Sumber: Haythem Gataa / Unsplash
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Salah satu tempat yang direkomendasikan untuk dikunjungi saat berada di Riau adalah Masjid Raya Sultan Riau Penyengat. Masjid ini sangat cocok dijadikan sebagai rujukan wisata religi bersama keluarga besar, apalagi akses menuju ke sana juga cukup mudah.
ADVERTISEMENT
Perlu diketahui pembangunan masjid Raya Sultan Riau ini tidak dilakukan sembarangan, beberapa arsitekturnya memiliki filosofi mendalam.

Sejarah Masjid Raya Sultan Riau Penyengat

Masjid Raya Sultan Riau Penyengat. Foto hanya ilustrasi bukan lokasi sebenarnya. Sumber: Mosquegrapher / Unsplash
Dikutip dari laman disbudpar.tanjungpinangkota.go.id, Masjid Raya Sultan Riau Penyengat pertama kali dibangun pada tahun 1803, seiring dengan dibukanya Pulau Penyengat sebagai maskawin yang kemudian dijadikan tempat kediaman Raja Hamidah Engku Putri.
Pada awal pembangunannya, diperkirakan masjid ini dibangun menggunakan material kayu. Kemudian pada tahun 1832, Raja Abdurrahman yang pada masa itu menjabat sebagai Yang Dipertuan Muda ke – 7 Kerajaan Riau-Lingga melakukan renovasi dengan bergotong royong bersama seluruh lapisan masyarakat di Pulau Penyengat.
Konon, pembangunan Masjid Raya Sultan Riau menggunakan campuran putih telur yang kemudian dibentuk menjadi arsitektur unik dan sangat khas.
ADVERTISEMENT
Bagi yang ingin menyaksikan secara langsung keunikan arsitekturnya, bisa langsung menuju ke lokasi masjid di daerah Penyengat, Kecamatan Tanjung Pinang Kota, Kota Tanjung Pinang, Kepulauan Riau.

Fakta dan Info Menarik Masjid Raya Sultan Riau Penyengat

Masjid Raya Sultan Riau Penyengat. Foto hanya ilustrasi bukan lokasi sebenarnya. Sumber: Marlis Trio Akbar / Unsplash
Setelah mengetahui sejarah masjid agung di Riau ini, berikut beberapa fakta dan info menarik lainnya yang perlu diketahui calon pengunjung yang ingin melakukan wisata religi bersama keluarga atau beribadah di sana.

1. Arsitekturnya Unik

Tqngga pada masjid ini berjumlah 13 buah yang menggambarkan 13 rukun shalat. Selanjutnya, terdapat juga 5 buah pintu yang melambangkan rukun Islam. Kemudian 6 buah jendela di sana menggambarkan Rukun iman.
Bukan hanya itu, atap bangunan mesjid ini diberi 13 buah kubah dan 4 buah menara, jika dijumlahkan maka menjadi 17. Angka tersebut melambangkan jumlah rakaat shalat sehari semalam dalam Islam.
ADVERTISEMENT

2. Terdapat Dua Buah Almari Perpustakaan Khutub Khana Marhum Ahmadi

Tepat di dalam Masjid Raya Sultan Riau terdapat dua lemari Lemari Perpustakaan Khutub Khana Marhum Ahmadi. Pada almari tersebut masih tersimpan dengan rapi buku-buku sebagai lambang kepedulian yang tinggi tentang ilmu Pengetahuan.
Selain dua almari, di dalam mesjid ini juga terdapat Al-Qur’an yang ditulis oleh Abdurrahman Stambul pada tahun 1867.
Abdurrahman Stambul sendiri adalah pemuda Pulau penyengat yang disekolahkan oleh Kerajaan untuk mempelajari agama Islam di Istanbul–Turki. Gaya kepenulisan Al-Qur'an yang dipelajari beliau adalah gaya Stambul.

3. Dijadikan Situs Cagar Budaya

Satu lagi hal menarik dari masjid di Riau Penyengat ini adalah sudah dijadikan situs cagar budaya oleh pemerintah Republik Indonesia. Terlebih di dalamnya terdapat banyak keunikan baik dari arsitektur ataupun detail bangunannya.
ADVERTISEMENT
Demikian tadi penjelasan singkat mengenai Masjid Raya Sultan Riau Penyengat mulai dari sejarah dan hal menarik yang ada di sana. Setelah mengetahui informasi di atas, pastikan untuk menyempatkan diri berkunjung ke sana. (nov)