Mengintip Batu Gantung Danau Toba, Wisata Legendaris Sumatra Utara

Jendela Dunia
Menyajikan informasi untuk menginspirasi dan menambah wawasan pembaca
Konten dari Pengguna
16 April 2022 15:05 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Jendela Dunia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Batu Gantung Danau Toba, Foto: Unsplash/Marc St
zoom-in-whitePerbesar
Batu Gantung Danau Toba, Foto: Unsplash/Marc St
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Indonesia memang kaya akan tempat wisata yang penuh legenda, salah satunya Batu Gantung Danau Toba, yang bisa dijumpai di sekitar kota Parapat, Danau Toba, Simalungun, Sumatera Utara.
ADVERTISEMENT
Sesuai namanya, batu ini menggantung di sebuah tebing dengan posisi yang tak biasa. Hingga kini masyarakat sekitar tetap menghormati tempat tersebut. Tak hanya itu, keunikan Batu Gantung Sumatra Utara juga menjadi daya tarik wisata tersendiri.

Legenda Batu Gantung Danau Toba

Dilansir dari situs resmi pedulicovid19.kemenparekraf.go.id, wisata Batu Gantung ini tercipta dari suatu legenda. Dahulu kala konon ada seorang gadis bernama Seruni yang memiliki seekor anjing bernama Tuki.
Saat itu Seruni sedang menjalin hubungan asmara dengan seorang pemuda di desanya. Namun, orang tuanya memaksa untuk ingin menjodohkan dirinya dengan pariban (sebutan untuk sepupu dari pihak laki-laki garis keturunan sang ibu).
Seruni yang tak berdaya melawan perintah orang tuanya memutuskan untuk menemui ajal dengan menceburkan dirinya ke Danau Toba. Ia lantas pergi ke atas tebing bersama Tuki, si anjing kesayangan yang selalu setia mengikutinya.
ADVERTISEMENT
Di tengah perjalanan, Seruni terperosok ke lubang batu yang teramat dalam. Terhimpit dan tak bisa bergerak, Seruni lantas putus asa, sehingga memutuskan untuk mati terhimpit batu.
Seruni pun terus berteriak, "Parapat batu!", yang berarti "Merapatlah batu!" Melihatnya, Tuki segera berlari ke kampung untuk memberi tahu bahwa Seruni dalam bahaya. Setelah Tuki menggonggong dan mengais tanah, para warga akhirnya mengerti isyaratnya dan bergegas menyusul Seruni.
Sayangnya, saat tiba di sana Seruni telah berada di penghujung nyawa dan para warga hanya mendengar teriakan terakhirnya, yaitu: "Parapat!" sebelum ia meninggal dunia. Teriakan Seruni itu kemudian menjadi asal mula dari nama kota Parapat.

Batu Gantung Danau Toba dari Sisi Sains

Sebuah penelitian menemukan bahwa Batu Gantung terbentuk oleh adanya aktivitas pasca letusan Gunung Toba yang kemudian membentuk Danau Toba.
ADVERTISEMENT
Jen Jose, seorang pengamat geologi menjelaskan bahwa Batu Gantung kemungkinan besar terbentuk oleh lava andesit yang memiliki kekentalan tinggi.
Letusan Gunung Toba mengakibatkan perubahan temperatur ekstrim, hingga membuat lava andesit yang hampir jatuh ke danau (lewat tebing) membeku jadi batu andesit.
Proses erosi dan pelapukan di sekitarnya lalu menyempurnakan pembentukan batu tersebut.
Setelah mengetahui legenda dan penjelasan saintifik dari Batu Gantung Danau Toba, apakah kamu tertarik untuk mengunjunginya? (BRP)