Konten dari Pengguna

Mengunjungi Museum Balla Lompoa untuk Napak Tilas Kejayaan Kerajaan Gowa

Jendela Dunia
Menyajikan informasi untuk menginspirasi dan menambah wawasan pembaca
23 Mei 2024 10:48 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Jendela Dunia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Museum Balla Lompoa. Sumber: Unsplash/Andi Hasbi Jaya
zoom-in-whitePerbesar
Museum Balla Lompoa. Sumber: Unsplash/Andi Hasbi Jaya
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Museum Balla Lompoa berada di Kelurahan Sungguminasa, dan didirikan pada 11 Desember 1973. Balla Lompoa berarti rumah besar atau istana bagi raja-raja dari Kerajaan Gowa.
ADVERTISEMENT
Museum ini dibangun di area seluas 7663 m² pada tahun 1936, di masa pemerintahan Raja Gowa ke-XXV, dengan luas bangunan kayu mencapai 1144 m². Bangunannya terbuat dari kayu jati dengan arsitektur tradisional.
Namun, pada beberapa bagian menggunakan teknik modern seperti persambungan kayu dengan baut dan dapur yang menggunakan bahan batu bata.

Koleksi Museum Balla Lompoa dan Tradisi yang Menyertainya

Museum Balla Lompoa. Sumber: Unsplash/Andi Hasbi Jaya
Dikutip dari disbudpar.sulselprov.go.id, Museum Balla Lompoa memiliki koleksi sejarah, etnografi, numismatik, dan heraldik. Koleksi sejarah mencakup berbagai alat kerajaan seperti salokoa, mahkota emas murni seberat 1766 gram yang digunakan dalam upacara pelantikan Raja Gowa.
Ada juga ponto janga-jangaya, gelang emas berbentuk naga dengan dua kepala. Juga ada kotara, rantai emas panjang seberat 270 gram yang merupakan tanda kebesaran raja.
ADVERTISEMENT
Terdapat sebuah kamar khusus untuk menyimpan benda-benda pusaka. Ada sesajian seperti alat makan, lilin merah, foto Syekh Yusuf dan Sultan Hasanuddin, serta pisang raja untuk ritual. Di dekat sesajian ada ranjang kecil dengan kelambu merah dan kasur beralas kain kuning, serta kotak kayu untuk menyimpan benda-benda kerajaan peninggalan Tumanurung.
Museum Balla Lompoa dianggap tempat keramat oleh masyarakat Kabupaten Gowa. Kunjungan ke museum ini sering dilakukan untuk meminta berkah kepada Tuhan melalui benda-benda pusaka Kerajaan Gowa.
Pemerintah Kabupaten Gowa juga selalu menggunakan museum ini untuk upacara adat tahunan yang disebut accera kalompoang, yaitu pencucian benda-benda pusaka kerajaan setiap bulan Zulhijah atau pada hari raya Iduladha.
Upacara ini telah berlangsung sejak masa pemerintahan Raja Gowa ke-14, Sultan Alauddin. Masyarakat percaya bahwa perubahan berat benda pusaka setelah dicuci akan menentukan nasib Kerajaan Gowa dan Kabupaten Gowa.
ADVERTISEMENT
Museum ini dilengkapi dengan fasilitas seperti ruang administrasi, gudang, ruang konservasi, ruang auditorium, dan ruang pameran tetap. Fungsinya utamanya adalah menyimpan benda-benda Kerajaan Gowa.

Lokasi, Cara Akses, dan Jam Operasional

Museum Balla Lompoa. Foto hanyalah ilustrasi, bukan tempat yang sebenarnya. Sumber: Unsplash/Muh Fikry Rezky
Museum Balla Lompoa berlokasi di Jalan Sultan Hasanuddin No. 44, Sungguminasa, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa, Provinsi Sulawesi Selatan. Lokasi ini dapat dijangkau dari berbagai titik, seperti Bandara Hasanuddin yang berjarak sekitar 1 km, Terminal Bis Mallengkeri yang berjarak 3 km, dan Pelabuhan Laut Soekarno Hatta yang berjarak sekitar 23 km.
Museum ini buka untuk pengunjung pada hari Senin hingga Kamis dari pukul 08.00 hingga 13.00 WITA, hari Jumat dari pukul 08.00 hingga 11.00 WITA, dan hari Sabtu dari pukul 08.00 hingga 12.00 WITA. Tiket masuk ke museum tidak dipatok dengan harga tertentu, melainkan sukarela.
ADVERTISEMENT
Mengunjungi Museum Balla Lompoa adalah cara yang tepat untuk menyelami sejarah dan kejayaan Kerajaan Gowa. Bagi yang tertarik dengan sejarah dan budaya, museum satu ini adalah destinasi yang wajib dikunjungi. (CR)