Konten dari Pengguna

Menjelajahi Kota Tua Padang dan Menikmati Arsitektur Abad ke-17

Jendela Dunia
Menyajikan informasi untuk menginspirasi dan menambah wawasan pembaca
22 April 2024 7:45 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Jendela Dunia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Kota Tua Padang. Foto hanyalah ilustrasi, bukan tempat yang sebenarnya. Sumber: Unsplash/Adli Hadiyan Munif
zoom-in-whitePerbesar
Kota Tua Padang. Foto hanyalah ilustrasi, bukan tempat yang sebenarnya. Sumber: Unsplash/Adli Hadiyan Munif
ADVERTISEMENT
Kota Tua Padang menjadi salah satu simbol penting dalam sejarah Kota Padang, yang terletak di Sumatra Barat. Tempat ini tidak hanya merupakan pusat peristiwa bersejarah yang memberikan pengaruh besar terhadap Tanah Air, tetapi juga menjadi kawasan cagar budaya yang telah dilestarikan sebagai bagian dari warisan kota.
ADVERTISEMENT
Kota Padang dikenal karena kekayaan sejarahnya, dan Kota Tua Padang adalah contoh nyata dari upaya pelestarian tersebut.

Sejarah Kota Tua Padang

Kota Tua Padang. Foto hanyalah ilustrasi, bukan tempat yang sebenarnya. Sumber: Unsplash/Waranont (Joe)
Dikutip dari jadesta.kemenparekraf.go.id, Kota Tua Padang, yang dikenal juga sebagai Padang Lama, awalnya dibangun oleh para pendatang dari Minangkabau yang dikenal dengan sebutan darek.
Kawasan ini berada di tepi Sungai Batang Arau bagian selatan, yang sekarang dikenal sebagai Sebrang Pebayan. Inilah lokasi perkampungan pertama yang berada di bawah naungan Kerajaan Pagaruyung.
Sebelumnya, area Kota Padang merupakan dataran rendah yang ditutupi hutan lebat. Penduduk Minangkabau dan Agam mulai menetap di kawasan pesisir ini setelah turun dari Solok. Pada abad ke-14, Kerajaan Pagaruyung mulai menjalin kerja sama perdagangan dengan masyarakat pesisir barat.
ADVERTISEMENT
Dari abad ke-15 hingga ke-16, kawasan ini berkembang menjadi perkampungan nelayan dan berada di bawah kekuasaan Kerajaan Aceh. Pada tahun 1663, pedagang-pedagang Belanda dari VOC mulai memasuki daerah ini.
VOC kemudian membangun pelabuhan di muara Sungai Batang Arau. Kota Padang dipilih karena lokasinya yang strategis menghadap langsung ke Samudra Hindia, memudahkan kapal-kapal dagang untuk bersandar dan berlayar. Alasan inilah yang menjadikan Kota Padang sebagai pelabuhan besar di pesisir barat Sumatra pada tahun 1966.
Beberapa bangunan arsitektur klasik yang ada di Kota Tua merupakan sisa-sisa dari gedung-gedung perusahaan yang beroperasi di masa pemerintahan Belanda saat itu.

Perkembangan Kota Tua Padang Kini

Kota Tua Padang. Foto hanyalah ilustrasi, bukan tempat yang sebenarnya. Sumber: Unsplash/Pradamas Gifarry
Salah satu contoh bangunan bersejarah yang menarik di sini adalah Bank Indonesia yang tertua, terletak di bawah jembatan Siti Nurbaya. Bangunan ini, dan bangunan lainnya masih berdiri kokoh meskipun ada yang sudah mengalami kerusakan dan belum direnovasi dengan baik.
ADVERTISEMENT
Kota Tua Padang, terletak di Jl. Batang Arau, Kecamatan Padang Barat, Kelurahan Berok Nipah, sangat mudah diakses karena posisinya yang strategis di tengah kota. Dari bandara internasional Minangkabau, hanya membutuhkan waktu sekitar satu jam perjalanan. Tempat ini juga dekat dengan stasiun kereta api Aie di Padang.
Pengunjung dapat menggunakan kendaraan pribadi atau menyewa layanan travel untuk mencapai kawasan ini. Kondisi jalan yang sudah diperbaiki membuat perjalanan lebih lancar. Banyak papan penunjuk jalan yang membantu pengunjung yang baru pertama kali datang. Selain itu, lokasi ini juga bisa ditemukan melalui Google Maps.
Selama perjalanan, pengunjung akan menikmati keindahan Kota Padang dari berbagai sudut. Untuk menghindari kemacetan dan kesulitan parkir, disarankan untuk berangkat pagi, terutama pada hari libur ketika banyak pengunjung lain juga berkunjung.
ADVERTISEMENT
Kota Tua Padang menawarkan beragam situs bersejarah yang menarik untuk dijelajahi dengan sarana prasarana yang memadai, menjadikannya destinasi yang nyaman dan edukatif. (CR)