Museum Lubang Buaya Buka atau Tutup? Cek Informasinya di Sini!

Museum Lubang Buaya Buka atau Tutup, Foto: unsplash/Triska Anggita

Menjelang waktu liburan sekolah, apakah anda sudah menyiapkan rencana berlibur bersama anak? Jika belum, salah satu tempat wisata sekaligus edukasi yang bisa anda kunjungi anda Museum Lubang Buaya. Namun apakah Museum Lubang Buaya buka atau tutup? Melalui artikel berikut kami akan memberikan informasinya.

Mengutip dari laman cagarbudaya.kemdikbud.go.id/ museum yang memiliki nama asli Monumen Pancasila Sakti ini memang lebih dikenal dengan sebutan Museum Lubang Buaya. Terdapat dua area yakni area outdoor dan area indoor.

Di area outdoor terdapat sumur tua tempat di mana jenazah para pahlawan dikuburkan. Lalu ada juga rumah penyiksaan tepat di sebelah sumur tua, di mana rumah kecil ini dulu digunakan sebagai tempat penyiksaan para perwira TNI sebelum akhirnya dibunuh.

Lalu di area outdoor ada juga Monumen Pancasila Sakti yang merupakan patung para pahlawan revolusi dengan latar belakang sebuah dinding dengan hiasan patung Garuda Pancasila.

Sementara di bagian indoor berisi diorama yang menceritakan sejarah pemberontakan PKI yang terjadi di wilayah Indonesia. Selain diorama, di bagian ini juga berisi foto-foto para pahlawan dan berbagai macam barang-barang peninggalan para pahlawan revolusi.

Museum Lubang Buaya Buka atau Tutup? Cek Informasinya di Sini!

Simak informasi mengenai Museum Lubang Buaya buka atau tutup berikut ini.

Museum Lubang Buaya

Alamat: Jalan Monumen Pancasila Sakti, RT 001/RW 009, Lubang Buaya, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur.

Museum Lubang Buaya memiliki jam operasional setiap hari dengan jam buka mulai pukul 09.00 WIB dan tutup di jam 21.00 WIB. Sedangkan waktu yang tepat untuk anda datang berkunjung adalah sekitar pukul 10.00 sampai 14.00 WIB.

Sementara harga tiket masuk ke Museum Lubang Buaya hanya sebesar Rp 5.000 saja. Dengan membayar tiket masuk tersebut anda sudah bisa berkeliling di area museum.

Sejarah Museum Lubang Buaya

Museum Lubang Buaya Buka atau Tutup, Foto: unsplash/Rizki Oceano

Sejarah dari Museum Lubang Buaya dilansir dari perpustakaan.bsn.go.id/ dahulu merupakan pusat pelatihan milik PKI saat terjadinya G30S. Para tokoh jenderal TNI AD yang diculik oleh PKI adalah tokoh-tokoh yang dianggap akan merebut kekuasaan pemerintah dari Presiden Soekarno.

Lalu pada tanggal 1 Oktober 1965, para pasukan ini bergerak menuju kediaman Letjen A. Yani, Mayjen TNI Suprapto, Mayjen TNI S. Parman, Mayjen TNI M.T. Haryono, Brigjen TNI D.I. Panjaitan dan Kasab TNI A.H. Nasution. Dari ketujuh target tersebut hanya 6 orang yang berhasil didapatkan. Sementara 1 orang yakni A. H. Nasution berhasil meloloskan diri. Namun ajudan dari A. H. Nasution yaitu Lettu Pierre Tendean berhasil dibawa oleh pasukan tersebut.

Para jenderal ini kemudian dibawa menuju ke Lubang Buaya yang mana dijadikan markas komando Gerakan 30 September 1965. Di sini 3 orang jenderal yang masih hidup kemudian dibunuh dan 6 jenazah perwira TNI AD itu dimasukkan ke dalam sumur tua untuk menghilangkan jejak.

Kemudian pada 3 Oktober 1965 berkat informasi dari seorang polisi bernama Sukitman yang ikut diculik namun berhasil melarikan diri, sumur ini berhasil ditemukan. Selanjutnya sumur digali dan jenazah yang ada di dalam sumur diangkat untuk kemudian dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata.

Itulah informasi mengenai Museum Lubang Buaya beserta sejarahnya. Semoga informasi ini membantu Anda yang akan berkunjung di waktu liburan sekolah nanti.(Prima)