Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
Konten dari Pengguna
Museum Seni Rupa dan Keramik: Lokasi, Harga Tiket, dan Cara Menuju ke Sana
29 April 2024 1:01 WIB
·
waktu baca 7 menitTulisan dari Jendela Dunia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Keberadaan museum terbuka untuk umum, bersifat tetap dan tidak mencari keuntungan. Museum berfungsi untuk melayani masyarakat, mengumpulkan, merawat, meneliti, mengomunikasikan, dan memamerkan koleksi yang bersifat kebendaan dan takbenda.
Sejarah Museum Seni Rupa dan Keramik
Sejarah Museum Seni Rupa dan Keramik dimulai pada tahun 1866 Gubernur Jenderal Hindia Belanda, Pieter Mijer mengeluarkan keputusan untuk membangun Gedung. Gedung tersebut bernama Raad Van Justitie (peradilan) atas rekomendasi Raja Willem III.
Gedung tersebut dirancang oleh arsitek yang bernama Jhr. Willem Herman Frederik Hendrik van Raders. Gedung Raad van Justitie selesai dibangun oleh perusahaan konstruksi Drossacras & Co dengan biaya 269 ribu gulden pada tahun 1870.
Pemerintah Jepang mengganti nama Raad Van Justitie menjadi Koto Hoin pada tahun 1942. Pemerintah Belanda mengalihfungsikan Koto Hoin sebagai asrama Nederlandsch Missie Militer (NMM) tentara Koninklijk Nederlandsch Indisch Leger (KNIL) pada tahun 1949.
ADVERTISEMENT
Tahun 1950 Gedung Raad van Justitie ditutup untuk umum karena menjadi tempat penyimpanan alat-alat militer. Baru pada tahun 1970 gedung difungsikan oleh pemerintah sebagai Kantor Walikota Jakarta Barat.
Gedung mengalami pemugaran pada tahun 1974 dan menjadi Kantor Dinas Sejarah dan Museum DKI Jakarta. Tahun 1976 Gedung diresmikan sebagai Balai Seni Rupa Jakarta atas prakarsa Bapak Wakil Presiden Adam Malik.
Tahun 1977 Gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin meresmikan gedung tersebut menjadi Museum Keramik. Nama gedung mengalami perubahan pada tahun 1986 menjadi Balai Seni Rupa dan Keramik dan Tahun 1990 diresmikan sebagai Museum Seni Rupa dan Keramik.
Visi dan Misi
Ada berbagai visi dan misi yang dimiliki oleh Museum Seni Rupa dan Keramik. Koleksi yang bisa dipelajari, pelayanan maksimal sampai fasilitas-fasilitas turut menjadi penunjang keberhasilan museum. Berikut adalah visi dan misi Museum Seni Rupa dan Keramik.
ADVERTISEMENT
1. Visi
Menjadi pusat pelestarian seni rupa dan keramik di Indonesia dan sebagai tujuan kunjungan wisata seni dan budaya yang menyenangkan.
2. Misi
Ada enam misi yang dijalankan oleh museum. Berikut adalah misi Museum Seni Rupa dan Keramik:
ADVERTISEMENT
Jam Buka Museum Seni Rupa dan Keramik
Jam buka Museum Seni Rupa dan Keramik sangat bervariasi. Berikut adalah jam buka Museum Seni Rupa dan Keramik berdasarkan hari:
Lokasi, Keunikan, Ruangan dan Isi Bangunan Museum
Museum Seni Rupa dan Keramik memiliki lokasi yang strategis karena dekat dengan pusat kota. Museum ini juga memiliki keunikan yang dapat menarik minat pengunjung. Berikut adalah lokasi, keunikan, ruangan dan isi Museum Seni Rupa dan Keramik:
1. Lokasi Museum
Museum Seni Rupa dan Keramik berlokasi dalam Kawasan Kota Tua Jakarta. Museum ini beralamat di Jalan Pos Kota No. 2, Pinangsia, Taman Sari, Jakarta Barat. Museum ini berada di seberang Museum Sejarah Jakarta.
ADVERTISEMENT
2. Keunikan Bangunan
Museum Seni Rupa dan Keramik memiliki luas bangunan 2430 m2 dan dibangun di atas tanah seluas 9320 m2. Gedung museum dibangun dengan gaya arsitektur Eropa Empire atau biasa dikenal dengan Neo Classic.
Ciri khas bangunan ini terdapat pada bagian atas depan yang berbentuk segitiga. Bagian teras depan museum memiliki pilar atau doria.
3. Isi Museum
Museum Seni Rupa dan Keramik saat ini berada di bawah pengelolaan Unit Pengelola Museum Seni Dinas Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta secara langsung. Berikut adalah jenis koleksi yang terdapat di Museum Seni Rupa dan Keramik.
4. Ruangan Museum
Museum Seni Rupa dan Keramik menyajikan koleksi dari hasil karya seniman-seniman Indonesia sejak kurun waktu 1800-an hingga saat ini. Koleksi Seni Lukis Indonesia dibagi menjadi beberapa ruangan berdasarkan periodisasi. Berikut adalah ruangan-ruangan di museum:
ADVERTISEMENT
Tarif Tiket Masuk Museum
Tarif tiket masuk Museum Seni Rupa dan Keramik sangat bervariasi. Berikut adalah tarif Museum Seni Rupa dan Keramik berdasarkan hari, usia dan rombongan:
1. Tarif Individu
Tarif ini dikenakan kepada pengunjung umum yang tidak berwisata bersama rombongan. Berikut adalah tarif museum berdasarkan hari dan jenis pengunjung:
ADVERTISEMENT
2. Tarif Rombongan
Tarif ini dikenakan kepada pengunjung umum yang berwisata bersama rombongan minimal 30 orang. Berikut adalah tarif museum berdasarkan hari dan jenis pengunjung:
3. Tarif Gratis
Museum Seni Rupa dan Keramik menyediakan tarif gratis untuk beberapa orang dengan ketentuan. Berikut adalah pengunjung yang berhak mendapatkan tarif gratis:
Fasilitas
Terdapat berbagai fasilitas yang dapat dinikmati oleh pengunjung. Berikut adalah fasilitas yang terdapat di Museum Seni Rupa dan Keramik:
ADVERTISEMENT
Workshop Gerabah
Terdapat workshop gerabah atau pottery class yang dapat diikuti oleh pengunjung. Berikut adalah informasi mengenai workshop gerabah yang dapat diikuti oleh pengunjung:
ADVERTISEMENT
Cara Menuju Museum Seni Rupa dan Keramik
Museum ini cukup mudah diakses karena berada di kawasan wisata Kota Tua yang ramai. Pengunjung memiliki pilihan akomodasi yang banyak apabila ingin menuju museum.
Pengunjung dapat menggunakan kereta Commuter Line atau KRL dan turun di stasiun Jakarta Kota. Jika menggunakan Transjakarta, pengunjung dapat turun di halte Kota. Pengunjung juga dapat menggunakan kendaraan pribadi dan parkir di area yang disediakan.
Pastikan untuk membawa persiapan yang cukup saat akan berkunjung ke Museum Seni Rupa dan Keramik . Wisatawan yang berada di museum diharap dapat menjaga keamanan dan kenyamanan sesama pengunjung serta dapat menaati peraturan yang berlaku. (Fia)
ADVERTISEMENT