Konten dari Pengguna

Museum Wayang: Sejarah, Tiket, Lokasi, Jam Bukanya

Jendela Dunia
Menyajikan informasi untuk menginspirasi dan menambah wawasan pembaca
8 Juni 2022 23:31 WIB
·
waktu baca 3 menit
clock
Diperbarui 28 Juni 2022 5:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Jendela Dunia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Museum Wayang, Foto: Kumparan Travel
zoom-in-whitePerbesar
Museum Wayang, Foto: Kumparan Travel
ADVERTISEMENT
Sebagai ibu kota Indonesia, Jakarta tidak hanya berisi gedung perkantoran, melainkan juga berbagai museum yang kaya akan sejarah dan budaya Indonesia, salah satunya Museum Wayang.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari situs resmi Kemendikbud RI, museum ini menyimpan berbagai jenis wayang di Indonesia dan berbagai macam koleksi wayang dan boneka dari manca negara. Kamu bisa lebih tahu mengenai perwayangan dari berbagai negara, seperti Malaysia, Thailand, Suriname, Cina, Vietnam, Perancis, India dan Kamboja, termasuk juga koleksi set gamelan dan juga lukisan wayang.
Selain itu, kamu akan bisa melihat berbagai koleksi piring sebagai tanda batu nisan Jan Pieterszoon Coen dan menyaksikan pertunjukan wayang secara berkala.
Museum yang terletak di Kota Tua ini sangat cocok untuk kamu yang ingin mengunjungi keluarga. Bagaimana tidak? Wisata ini selain memiliki tempat yang menarik juga dapat menambah wawasan mengenai wayang, khususnya untuk anak anak. Nah, sebelum kamu mengunjunginya, kamu perlu tahu informasi terlengkap tentang museum ini.
ADVERTISEMENT

Sejarah Museum Wayang

Dikutip dari situs Kemendikbud RI, dahulunya bangunan Museum Wayang adalah gereja tua. Gereja ini sudah dibangun sejak zaman VOC pada tahun 1640 dengan nama ‘De Oude Hollandsche Kerk', sehingga menjadi tempat ibadah sipir dan tentara Belanda yang bertugas di Batavia.
Pada tahun 1733, gereja tersebut diperbaiki dan diganti namanya menjadi" de nieuwe Hollandsche Kerk". Setelah itu, bangunan ini hancur akibat gempa bumi pada tahun 1808.
Bangunan tersebut sering dialih fungsikan, seperti monumen hingga dibeli oleh Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen (BG) yaitu lembaga independen yang bertujuan memajukan penelitian dalam bidang seni dan ilmu pengetahuan khususnya dalam bidang-bidang ilmu biologi, fisika, arkeologi, kesusastraan, etnologi dan sejarah, serta menerbitkan hasil penelitian.
ADVERTISEMENT
Pada tahun 1939 bangunan tersebut diberikan oleh Stichting oud Batavia dan diberi nama "de Oude Bataviasche Museum" atau museum Batavia Lama.
Pada tahun 1975 gedung ini resmi menjadi Museum Wayang hingga sekarang. Di Halaman museum ini juga ada 9 prasasti yang menampilkan nama-nama pejabat Belanda yang pernah dimakamkan di halaman gereja tersebut.

Harga Tiket Museum Wayang

Untuk mengunjunginya, kamu cukup mengeluarkan Rp5.000 saja per orang. Dengan harga tersebut, kamu dapat menikmati koleksi wayang hingga pertunjukan wayang. Selain itu, kamu akan dikenakan biaya parkir sebesar 5 ribu rupiah untuk motor dan 10 ribu rupiah untuk mobil.

Jadwal Buka dan Lokasi Museum Wayang

Museum ini buka setiap hari, kecuali Senin dari pukul 09.00-15.00 WIB. Museum ini terletak di Jalan Pintu Besar Utara No. 27, Daerah Khusus Ibukota Jakarta, sehingga masih berada di dalam kawasan wisata Kota Tua.
ADVERTISEMENT
Apabila kamu ingin berwisata sejarah di Jakarta, museum ini sangat cocok untuk kamu datangi karena masih berdekatan dengan berbagai museum lainnya, seperti Museum Fatahillah serta Museum Seni Rupa dan Keramik.
Yuk, ajak teman-teman dan keluarga tercinta ke Museum Wayang! Terletak di kawasan wisata Kota Tua, setelah mengunjunginya, kamu bisa berburu aneka makanan tradisional, lho. (Sarah)