Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Ruwatan Anak Gimbal Dieng: Tradisi Masyarakat Wonosobo, Jawa Tengah
22 November 2024 14:13 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Jendela Dunia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Tradisi tersebut mencakup banyak rangkaian, contohnya ziarah ke tempat suci, arak-arakan, serta pemotongan rambut. Keberadaan tradisi ruwatan rambut gimbal terjadi karena mitos yang berkembang, yakni tentang musibah atau masalah.
Tradisi Ruwatan Anak Gimbal Dieng di Wonosobo
Indonesia mempunyai banyak tradisi yang berasal dari kepercayaan terhadap mitos. Salah satu di antaranya adalah tentang mitos anak gimbal Dieng.
Menurut mitos yang beredar, rambut gimbal dapat membawa masalah atau musibah di kemudian hari. Dikutip dari buku Potret Negeriku, Nugraha, dkk. (2017: 20), menurut kepercayaan masyarakat Dieng, tidak boleh memotong rambut anak gimbal secara sembarangan.
Proses pemotongan rambut gimbal pun harus melalui upacara khusus, yakni ruwatan. Ruwat dalam bahasa Indonesia mempunyai arti sebagai terlepas dari nasib buruk yang akan menimpa.
ADVERTISEMENT
Arti tersebut selaras dengan tujuan ruwatan anak gimbal yang biasa dilakukan oleh masyarakat dataran tinggi Dieng, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah. Tradisi ruwatan anak gimbal tersebut memiliki rangkaian yang panjang.
Rangkaian Tradisi Ruwatan Rambut Gimbal
Ruwatan rambut gimbal merupakan tradisi yang melekat dalam kehidupan masyarakat dataran tinggi Dieng. Hal itu terjadi seiring dengan banyaknya anak-anak dataran tinggi Dieng yang mempunyai rambut gimbal.
Dikutip dari buku Ensiklopedia Wonosobo, Nugroho, dkk. (2020: 9), masyarakat Dieng percaya bahwa rambut gimbal harus dipangkas agar anak terhindar dari malapetaka dan kesialan.
Proses pemangkasan rambut tersebut harus melalui tata cara khusus. Beberapa rangkaian ruwatan rambut gimbal, antara lain:
1. Ziarah
Acara ruwatan rambut gimbal biasanya dimulai dengan ziarah ke tempat yang dianggap suci. Para tetua adat akan mengambil air dari tujuh mata air di Dieng.
ADVERTISEMENT
2. Ruwatan
Anak-anak berambut gimbal akan dikumpulkan di rumah tetua adat. Setelah itu, proses arak-arakan pun akan berlangsung dengan membawa gunungan berisi hasil panen.
3. Candi Arjuna
Setelah arak-arakan selesai, masyarakat akan menuju Kompleks Candi Arjuna. Proses pemotongan rambut pun akan berlangsung di salah satu candi dalam Kompleks Candi Arjuna.
Jadi, ruwatan anak gimbal Dieng memiliki kaitan dengan kepercayaan masyarakat terhadap mitos tentang rambut gimbal. Tradisi tersebut merupakan bukti kekayaan budaya Indonesia, khususnya di dataran tinggi Dieng. (AA)