Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.1
Konten dari Pengguna
Sejarah Gedung Warenhuis Medan yang Menjadi Supermarket Pertama di Kota Ini
21 Februari 2025 12:49 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Jendela Dunia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Konon, dulunya gedung tersebut difungsikan sebagai supermarket oleh masyarakat pada masanya. Tetapi kini, bangunan tersebut terkesan terbengkalai dan tak terpakai.
Menilik Sejarah Gedung Warenhuis Medan
Mengutip dari buku Rahasia Menembus Mimpi Semua Orang Pasti Bisa!!! oleh Hendra Surya (2018:332), ditemukan beberapa bangunan-bangunan dari tahun 1920 dan1930-an, seperti eks toko Buku Deli, eks Bank Modern, fasade yang dahulunya dibangun oleh Stork Company, bangunan eks gudang di Jalan A. Yani VI, setelah kantor Depnaker, serta gedung Warenhuis di Ahmad Yani VII.
Sejarah gedung Warenhuis Medan diawali dari bangunan yang dimiliki oleh perusahaan Belanda dengan nama N. V. Hü'tenbach. Bangunan tersebut kemudian dirombak dan direnovasi dengan bantuan arsitek asal Jerman pada tahun 1916.
ADVERTISEMENT
Bangunan dibuat berdesain Eropa dengan dua lantai yang dilengkapi pilar besar yang saling berderet. Setelah renovasi selesai, gedung ini menjadi bagus dan kemudian diresmikan pada tahun 1919 oleh Wali Kota Medan kala itu yang berkebangsaan Belanda.
Gedung tersebut kemudian difungsikan sebagai supermarket yang menjual segala kebutuhan dapur dan rumah tangga. Di dalamnya juga dibangun bunker untuk menyimpan stok barang yang akan dijual pada masanya.
Selama 23 tahun lamanya, gedung ini difungsikan sebagai pusat perdagangan dengan bentuk supermarket yang lumayan besar di Medan. Masyarakat setempat yang berasal dari keturunan Belanda banyak yang membeli kebutuhan di supermarket ini.
Sayangnya, saat Jepang datang ke Indonesia dan berhasil merebut kekuasaan Belanda di tahun 1942, supermarket ini pun mengalami penurunan hingga bangkrut.
ADVERTISEMENT
Akhirnya supermarket ditutup, bahkan sampai kemerdekaan Indonesia pun gedung Warenhuis tetap tak beroperasi dan menjadi bangunan kosong. Kini, Gedung Warenhuis hanya menjadi bangunan bersejarah yang menyimpan kenangan kejayaan masa lalu.
Sejarah gedung Warenhuis Medan tersebut tidak banyak diketahui oleh masyarakat masa kini. Bahkan masyarakat sekitar menyalahpahami kegunaan bunker yang dianggap sebagai tempat senjata pada masanya, padahal bunker tersebut dulu digunakan untuk menyimpan stok barang dagangan. (IMA)