Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Taman Nasional Danau Sentarum: Area Konservasi Lahan Basah Terluas di Indonesia
16 Mei 2024 11:48 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Jendela Dunia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Taman Nasional Danau Sentarum di Kalimantan Barat membuktikan bahwa taman nasional tidak selalu identik dengan hutan. Seperti namanya, taman nasional satu ini didominasi oleh danau yang luas.
ADVERTISEMENT
Meskipun begitu, keanekaragaman satwa dan tumbuhan di sana tidak terbatas pada spesies air saja, melainkan sangat beragam.
Taman Nasional Danau Sentarum: Profil dan Sejarah Singkat
Taman Nasional Danau Sentarum (TNDS) adalah salah satu kawasan konservasi di Indonesia dengan luas 130.000 hektare. Kawasan ini terdiri dari hutan rawa yang digenangi air, dan sungai-sungai besar serta kecil.
Hutan ini sangat langka di dunia, menjadikannya salah satu kebanggaan Indonesia. Selama sekitar sepuluh bulan setiap tahun, TNDS digenangi air dari Sungai Kapuas, menciptakan hamparan lahan basah seluas lebih dari 120.000 hektare.
Awalnya, taman nasional ini berstatus sebagai suaka margasatwa. Pada tahun 1994, Suaka Margasatwa Danau Sentarum ditetapkan sebagai situs Ramsar oleh UNESCO, yang memasukkannya ke dalam daftar Ramsar List of Wetlands of International Importance. Daftar ini menyoroti pentingnya Danau Sentarum sebagai daerah serapan air yang vital.
ADVERTISEMENT
Menurut kapuashulukab.go.id, TNDS terletak di Kabupaten Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan Barat, sekitar 700 km dari Pontianak. Secara administratif, kawasan ini mencakup tujuh kecamatan, yaitu Batang Lupar, Badau, Jongkong, Bunut Hilir, Suhaid, Selimbau, dan Semitau.
Flora Fauna yang Kaya
Ada tujuh jenis hutan di Taman Nasional Danau Sentarum, yakni hutan rawa kerdil, hutan rawa terhalang, hutan rawa tinggi, hutan riparian, hutan rawa gambut, hutan dataran rendah perbukitan, dan hutan kerangas. Ketujuh jenis hutan ini memengaruhi keragaman flora dan fauna di sini.
1. Flora
Dari tujuh tipe hutan, hanya hutan Kerangas yang tidak tergenang air dan memiliki tumbuhan yang tidak berbasis air. Hutan Rawa Kerdil didominasi oleh tanaman perdu setinggi maksimal 8 meter, seperti belatik, pungu, dan mentangis.
ADVERTISEMENT
Hutan Rawa Terhalang memiliki tumbuhan seperti mentangur, musi, dan kemelat dengan ketinggian 6 sampai 25 meter.
Hutan Rawa Tinggi memiliki ekosistem yang lebih terbuka dan tanaman yang lebih bervariasi, seperti rengas merah, cempedak, dan belantik.
Hutan Riparian, yang dekat dengan pemukiman warga, memiliki tanaman tinggi seperti banyur hutan, nipis kulit, dan puduk, dengan ketinggian sekitar 22 meter.
Salah satu tumbuhan unik di sini adalah pohon pungguk, yang membuat taman nasional ini mirip dengan hutan Amazon.
2. Fauna
Berbagai jenis hewan hidup di sini, mulai dari yang hampir punah hingga hewan endemik. Ada 265 jenis ikan tawar, termasuk ikan tapah dan ikan linut. Ikan patin dan arwana super merah, yang hampir punah, juga ditemukan di sini.
ADVERTISEMENT
Mamalia endemik termasuk kepuh, ungko tangan hitam, dan kelempiau kalimantan, yang semuanya hampir punah. Ada juga 310 jenis burung, termasuk delapan jenis rangkong dan karau paruh merah, yang juga hampir punah.
Kategori reptil mencakup dua jenis buaya, yaitu buaya muara dan buaya sinyulong, serta ular dan labi-labi yang berkembang biak di taman nasional ini. Keberadaan hutan rawa mendukung habitat bagi berbagai reptil ini.
Taman Nasional Danau Sentarum adalah contoh penting dari upaya konservasi lahan basah di Indonesia. Dengan keanekaragaman flora dan fauna yang unik, taman nasional ini memainkan peran vital dalam menjaga keseimbangan ekosistem. C(R)