Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Sisi Gelap Daerah Istimewa
23 September 2024 18:07 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari jeni putri maheswari tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Salah satu daerah istimewa di Indonesia yaitu Daerah Istimewa Yogyakarta. Kota ini dikenal dengan sebutan daerah istimewa, yang mempunyai banyak keanekaragaman yang bisa dibanggakan dan bisa dilestarikan. Namun, dibalik keistimewaan yang dimilikinya menyimpan sisi gelap yang sangat memprihatinkan. Salah satu fenomena yang memprihatinkan yaitu adanya klitih. Klitih adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan tindakan yang dilakukan oleh sekelompok remaja, yang biasanya menggunakan senjata tajam untuk melakukan aksinya. Tindakan yang dilakukan para remaja ini sangat membuat resah dan gelisah para warga sekitar maupun para masyarakat yang sedang menempuh studi atau bekerja disekitar daerah tersebut. Tindakan ini sering menjadi perhatian pihak yang berwajib. Pemerintah dan berbagai organisasi masyarakat yang berusaha mengatasi masala ini melalui berbagai cara pendekatan, pendidikan dan penyuluhan kepada remaja.
ADVERTISEMENT
Belum lama ini juga terjadi kejadian 4 pemuda yang dipepet rombongan bermotor di daerah Bantul, 2 orang dibacok. Kejadian ini terjadi sekitar pada pukul 02.30 WIB dijalan Gunung Sempu, Kasihan, Bantul. Yang terkena bacokan yakni pelajar asal Kasihan dan pelajar asal Gamping. Luka-luka itu terdapat pada beberapa bagian dari tubuh korban. Diambil dari beberapa informasi kronologi kejadian yaitu 2 orang korban itu sedang bermain dirumah temannya yang berada di daerah Kasihan, setelah itu sekitar pukul 02.00 WIB mereka memutuskan untuk keluar membeli rokok, dengan cara berbonceng-boncengan. Setelah mereka melewati dijalan Gunung Sempu, tiba-tiba datanglah rombongan remaja yang mendesak para korban tersebut. Kemudia salah satu pelaku menyabetkan atau melempar senjata tajam itu ke arah korban, terkenalah salah atau korban pada bagian lengan kanan dan luka bacok pada jempol dan jari tengah tangan kanan, dan mengakibatkan para korban terjatuh. Untuk korban yang 2 diantaranya yaitu berusaha lari namun tetap ke kejar oleh pelaku, setelah itu mengenai bagian siku kiri, pundak kiri dan punggung. Setelah kejadian ini berakibat melukai para korban, kemudian para korban dilarikan ke RS PKU Muhammadiyah Gamping. Dengan mengetahui kasus tersebut, maka dapat diketahui bahwa terdapat permasalahan sosial antar masyarakat yang dapat merugikan masyarakat sekitar, adanya pelanggaran norma-norma yang dilakukan oleh beberapa oknum/pelaku yang mengancam keberadaan nyawa orang lain dan hal itu termasuk dalam pelanggaran hak asasi manusia. Dari itu maka diperlukan pentingnya pendidikan kewarganegaraan untuk semua lapisan masyarakat Indonesia.
ADVERTISEMENT
Jeni Putri Maheswari, Pendidikan Kewarganegaraa, mahasiswa Fakultas Ilmu Pendidikan danPsikologi, Teknologi Pendidikan (A) Universitas Negeri Yogyakarta.