Pemanfaatan dan Pemberdayaan Tanaman Toga Sebagai Penangkal Penyakit

Pemanfaatan dan Pemberdayaan Tanaman Toga Sebagai Penangkal Penyakit

Indonesia merupakan negara yang kaya akan keanekaragamana hayati. Kekayaan itu merupakan aset dan sumber daya yang sangat berharga bagi masyarakat dalam pemanfaatannya untuk menjaga Kesehatan. Salah satu keanekaragaman hayati yang mudah kita temukan dan banyak memberikan manfaat dalam dunia Kesehatan adalah tanaman Toga.

Toga atau Tanaman Obat Keluarga merupakan salah satu tanaman budidaya yang dapat dilakukan di pekarangan rumah yang dapat dimanfaatkan bahkan sebagai obat. Dikarenakan minimnya pemanfaatan Toga sebagai terobosan alami dalam menjaga daya tahan tubuh di kalangan masyarakat. Sehingga dapat dilakukan upaya kepada masyarakat yaitu memberikan pemberdayaan terkait

foto : sosialisasi tanaman toga sinom warga menur pumpungan surabaya oleh mahasiswa KKN untag surabaya

penggunaan tanaman Toga atau Tanaman Obat Keluarga yang digunakan sebagai agen Immunomodulator.

Di samping itu, keberadaan tanaman obat keluarga ini juga dapat difungsikan sebagai upaya pelestarian tanaman obat yang mana saat ini mulai langka. Tanaman obat keluarga dapat dikembangkan diberbagai daerah mulai dari pedesaan sampai di daerah perkotaan dengan membudidayakan berbagai jenis tanaman obat yang tumbuh sesuai daerah masing-masing.

Namun demikian keberadaan tanaman obat keluarga masih mempunyai permasalahan dan hambatan, diantaranya pengelolaan dan pemanfaatannya belum berjalan secara optimal. Maka dari itu revitalisasi tanaman Toga perlu dilakukan, agar tanaman ini dapat berkembang secara optimal dan dapat dimanfaatkan seluas-luasnya oleh masyarakat sebagai bahan ramuan yang berkhasiat dalam upaya menjaga Kesehatan, meningkatkan dan menanggulangi Kesehatan tubuh.

Bagaimana Pemanfaatan dan Pemberdayaan Tanaman Toga Sebagai Penangkal Penyakit?

Seperti yang kita ketahui bahwa Tanaman obat keluarga mempunyai manfaat dalam dunia Kesehatan sebagai upaya pencegahan penyakit, kuratif (penyembuhan penyakit), dan rehabilitatif (pemulihan kesehatan).

Toga mempunyai manfaat sebagai pendukung dalam menciptakan kesehatan dan kesejahteraan keluarga antara lain sebagai sarana untuk, memperbaiki status gizi keluarga, menunjang perekonomian keluarga, meningkatkan kesehatan lingkungan pemukiman, serta juga untuk melestarikan tanaman obat dan budaya bangsa.

Masyarakat kita percaya bahwa menggunakan obat tradisional seperti jamu dari rimpang jahe, kunyit, temulawak dan kencur dapat meningkatkan imunitas dalam tubuh. Tanaman obat keluarga dapat dibudidayakan secara individual dilingkungan rumah masing-masing dan dapat dimanfaatkan sehingga akan terwujud prinsip kemandirian dalam pengobatan keluarga.

Sesuai namanya tanaman obat keluarga (toga) dapat ditanam mulai dari halaman rumah kebun, ladang, selain itu juga dapat dilakukan di halaman umum seperti: lingkungan sekolah, puskesmas / rumah sakit, lingkungan gedung balai desa / kantor kelurahan, gedung pertemuan dan lahan lain yang masih dapat dimanfaatkan.

Untuk daerah perkotaan, yang mana sangat sulit untuk memiliki rumah dengan halaman atau pekarangan yang memadai, walaupun demikian tanaman obat keluarga tetap dapat ditanam dengan menggunakan pot, poli bag, ember dan bahan lain yang bisa dimanfaatkan dan cocok untuk pot.

Upaya pemberdayaan masyarakat dapat dilakukan dengan berbasis keluarga binaan dalam pemanfaatan tanaman obat keluarga, hal ini akan sangat efektif dilakukan karena dapat meningkatkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat dalam pengelolaan dan pemanfaatan tanaman obat keluarga sebagai upaya untuk pemeliharaan kesehatan, penangkal penyakit serta perawatan kesehatan. Sehingga akan terwujud kehidupan masyarakat yang sehat dan produktif.

Itulah beberapa informasi terkait pemanfaatan dan pemberdayaan tanaman toga sebagai penangkal penyakit, pemeliharaan Kesehatan, serta juga dalam perawatan Kesehatan. Cukup sampi disini informasi yang dapat saya berikan semoga bermanfaat dan salam sehat.