news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Mengenal ‘Kepulauan Seribu’ di Perbatasan AS-Kanada

Jepri Edi
Peserta Sesdilu 63 Pusdiklat Kemlu
Konten dari Pengguna
10 Maret 2019 19:17 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Jepri Edi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Penggemar salad tentu sudah tidak asing lagi dengan Thousand Island Dressing yang creamy dan terbuat dari bahan dasar mayones, saus tomat, dan campuran rempah lainnya. Namun, tahukah anda, bahwa nama saus salad yang populer di Amerika dan dunia itu diambil dari nama gugusan kepulauan yang membentang di perbatasan Amerika Serikat (AS) dan Kanada?
ADVERTISEMENT
Itu adalah gugusan kepulauan Thousand Islands di perairan Sungai Saint Lawrence, yang punya 'kesamaan' nama dengan Kepulauan Seribu di Provinsi DKI Jakarta. Thousand Islands tepatnya terletak di sisi utara Negara Bagian New York (N.Y.), AS; dan sebelah tenggara Provinsi Ontario, Kanada.

Thousand Islands dan Thousand Island Dressing

Terdapat beberapa versi asal mula nama saus Thousand Island. Salah satu yang terkenal adalah kisah yang terkait dengan Kastil Boldt, yang dibangun George Boldt, pemilik hotel mewah Waldorf-Astoria di New York City. Kastil musim panas yang dibangun Boldt untuk istrinya, Louise, pada awal abad ke-20 itu terletak di Heart Island, pulau berbentuk hati di gugusan kepulauan Thousand Islands.
Kastil Boldt di Heart Island, salah satu pulau di sisi Amerika gugusan kepulauan Thousand Islands. Kastil ini dikelola oleh The Thousand Islands Bridge Authority (TIBA) sejak 1977 dan menjadi destinasi wisata populer (foto: www.boldtcastle.com)
Menurut legenda yang banyak disampaikan oleh para pemandu perahu wisata di Thousand Islands, saus Thousand Island merupakan kreasi chef keluarga Boldt yang lupa membawa saus untuk menu salad makan siang Boldt dan istrinya Louise setelah mereka berlayar di gugusan kepulauan Thousand Islands. Chef tersebut berimprovisasi dengan bahan makanan yang ia punya dan lahirlah saus Thousand Island.
Thousand Island Dressing (foto: www.pergikuliner.com)
Versi lain, sebagaimana disampaikan National Public Radio, berasal dari klaim Allen Benas, pemandu memancing di Thousand Islands. Benas mengaku menemukan resep asli saus Thousand Island di restoran Thousand Islands Inn, di kota resor Clayton, N.Y., yang dibelinya pada tahun 1972.
ADVERTISEMENT
Resep ditulis pada selembar kertas yang berjudul "Sophia’s Sauce" dan tampak seperti resep untuk membuat saus Thousand Island. Seorang bernama Sophia dan suaminya, George Lelonde, pernah menjadi pemilik restoran tersebut.
Menurut Benas, resep saus racikan Sophia sampai ke George Boldt melalui artis May Irwin, yang pernah dijamu oleh keluarga Lelonde dan sangat menyukai Sophia’s sauce. Boldt kemudian memperkenalkan saus tersebut kepada Oscar Tschirky dan meminta chef hotel Waldorf-Astoria, yang lebih dikenal dengan nama Oscar of the Waldorf, itu untuk memasukkannya ke menu hotel. Selanjutnya, Thousand Island menjadi salah satu salad dressings yang terkenal di dunia.
Thousand Island Dressing 'original' yang dijual dalam kemasan botol oleh Alan Benas (foto: www.npr.com)

Panorama Thousand Islands dan Keunikan Wisata Kepulauan di Perbatasan AS-Kanada

Thousand Islands tidak hanya dikenal sebagai asal muasal nama salad dressings yang terkenal. Sebagaimana Kepulauan Seribu di Indonesia, Thousand Islands memiliki panorama dan daya tarik wisata tersendiri.
ADVERTISEMENT
Berbeda dengan Kepulauan Seribu yang terletak di lepas pantai Teluk Jakarta, Thousand Islands berada di Sungai Saint Lawrence, yang memisahkan wilayah AS dan Kanada, dan menghubungkan kawasan Great Lakes dengan Samudera Atlantik. Kepulauan itu terletak di area sepanjang 80 kilometer dari hulu Sungai Saint Lawrence di wilayah Kingston, Ontario; dan Cape Vincent, New York.
Thousand Island telah lama menjadi destinasi wisata di AS dan Kanada seperti terlihat pada Peta Wisata Thousand Islands tahun 1898 (foto: en.wikipedia.org)
Gugusan Kepulauan Thousand Islands terdiri atas 1.864 pulau yang terletak di perairan Sungai Saint Lawrence, baik di sisi AS ataupun Kanada. Untuk dapat dihitung sebagai sebuah pulau, daratan pulau tersebut harus berada di atas permukaan air sepanjang tahun dan setidaknya sanggup menopang tumbuhnya dua pohon.
Lebih lanjut, sebagai bentuk dari kesepakatan perbatasan antara AS dan Kanada, tidak ada pulau di Thousand Islands yang dibelah oleh garis perbatasan atau dimiliki sebagian oleh AS atau Kanada. Masing-masing pulau di gugusan Kepulauan Thousand Islands menjadi milik AS atau milik Kanada.
Panorama Thousand Islands yang membentang sepanjang aliran Sungai Saint Lawrence di perbatasan AS-Kanada (foto: www.visit1000islands.com)
Pulau terbesar di Thousand Islands adalah Pulau Wolfe, memiliki luas 124 kilometer persegi, berada di wilayah Kanada. Sementara salah satu pulau terbesar di sisi AS adalah Pulau Wellesley, yang menghubungkan daratan AS dan Kanada melalui Thousand Islands International Bridge.
ADVERTISEMENT
Pulau Wolfe, Pulau Wellesley, dan pulau-pulau besar di Thousand Islands dihuni oleh ratusan hingga ribuan warga lokal atau pengunjung, khususnya saat musim panas. Sebagian besar pulau di Thousand Islands menjadi lokasi villa, cottage, atau rumah peristirahatan musim panas para jutawan. Sebagian lainnya, merupakan pulau tidak berpenghuni.
Thousand Islands International Bridge yang melintasi sungai Saint Lawrence via Thousand Islands dan menghubungkan daratan AS dan Kanada (foto: www.activerain.com)
Setiap pulau di Thousand Islands dianggap memiliki cerita uniknya sendiri. Hal ini yang kemudian menjadi nilai jual Thousand Islands sebagai kawasan wisata kepulauan di perbatasan AS dan Kanada.
Bila Kastil Boldt di atas menjual cerita Thousand Islands Dressing atau pendirian kastil sebagai tanda cinta George Boldt pada istrinya, maka Pulau Just Room Enough di dekat Alexandria Bay, N.Y., memiliki keunikan sebagai pulau terkecil berpenghuni di dunia. Just Room Enough dinilai sebagai pengganti pulau Bishop Rock, Inggris, yang pernah dinobatkan Guinness Book of World Record sebagai pulau terkecil berpenghuni di dunia. Bishop Rock sekarang sudah tidak berpenghuni.
ADVERTISEMENT
Just Room Enough yang tidak lebih besar dari lapangan tenis atau hanya setengah ukuran Bishop Rock ini ditanami sebuah pohon dan cottage kecil oleh pemiliknya, keluarga Sizeland. Sekarang, Just Room Enough dengan keunikannya menjadi salah satu landmark wisata di Thousand Islands.
Just Room Enough Island yang membuat pengunjung harus berhati-hati jika ingin berkunjung ke rumah di pulau terkecil berpenghuni ini (foto: www.whenonearth.net)
Keunikan lain adalah cerita mengenai keberadaan jembatan internasional terpendek di dunia yang menghubungkan dua pulau kecil saling berdekatan tapi dipisahkan oleh batas perairan Kanada dan AS. Pulau yang lebih besar berada di wilayah Kanada dan merupakan tempat berdirinya sebuah villa, sementara pulau yang lebih kecil berada di wilayah AS dan menjadi halaman belakang villa.
Kedua pulau tersebut diberi nama Pulau Zavikon, dan menurut sebagian sumber, awalnya merupakan milik Kanada. Namun, cerita tentang Pulau Zavikon dengan jembatan internasional terpendek di dunianya telah menjadi bagian dari kisah keunikan Thousand Islands.
Kartu Pos di tahun 1910 mengenai Pulau Zavikon yang terdiri atas dua pulau kecil yang terletak di dua negara berbeda namun dihubungkan oleh sebuah jembatan (foto: www.quora.com)
Cerita keunikan pulau-pulau di Thousand Islands di atas, baik itu Pulau Heart, Zavikon, maupun Just Room Enough, tidak lepas dari sejarah kawasan ini sebagai salah satu destinasi wisata pada era industrialisasi pasca-Perang Saudara di AS hingga akhir abad ke-19, atau lebih dikenal dengan sebutan Gilded Age.
ADVERTISEMENT
Para jutawan dunia, terutama dari kota-kota besar di AS, seperti New York City dan Chicago, dan Kanada, menjadikan kawasan Thousand Islands sebagai private playground mereka. Para jutawan tersebut membangun kastil dan bangunan peristirahatan musim panas lainnya di pulau-pulau Thousand Islands. Bangunan dan cerita di balik bangunan tersebut menjadi daya tarik kunjungan wisata ke Thousand Islands.
Kastil Singer, salah satu kastil yang banyak dikunjungi di Thousand Islands di samping kastil Boldt (foto: www.mentalfloss.com)
Wisata pelayaran dengan yacht dan perahu layar tentunya menjadi atraksi pariwisata utama di kawasan Thousand Islands sejak Gilded Age. Sebelumnya, kawasan ini menjadi area pertempuran maritim antara AS dan Kanada pada perang 1812. Kawasan ini juga menjadi tempat beraksinya beberapa bajak laut terkenal di AS, seperti Bill Johnston (1782-1870).
Namun, kemudian Thousand Islands menjadi tempat berlayarnya kapal pesiar dan yacht mewah yang dimiliki para jutawan era Gilded Age hingga sekarang. Tidak heran jika kemudian, Antique Boat Museum di Clayton, N.Y., yang terletak di pesisir Sungai Saint Lawrence menjadi museum dengan koleksi perahu kayu antik dan unik di kawasan Amerika Utara.
Antique Boat Museum di Clayton, N.Y. menjadi salah destinasi wisata di kawasan Thousand Islands (foto: www.paththroughhistory.iloveny.com)

Pengelolaan Kawasan Wisata Perbatasan Thousand Islands

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Keberadaan Thousand Islands di perairan perbatasan AS-Kanada sepanjang Sungai Saint Lawrence tidak menghambat perkembangan kawasan ini sebagai kawasan wisata yang menguntungkan, baik bagi AS maupun Kanada. Kemitraan Internasional antara AS dan Kanada dalam mengelola potensi wisata kawasan ini terwujud, setidaknya melalui Thousand Islands International Council (TI Council) yang dibentuk pada tahun 1956.
TI Council, yang kemudian melebur menjadi The Thousand Islands Regional Tourism Development Corporation, merupakan badan non-profit yang bertujuan untuk mengembangkan dan mempromosikan industri pariwisata Thousand Islands. Mereka didukung secara finansial oleh Thousand Islands Bridge Authority (TIBA), Federal Bridge Corporation Limited of Canada dan Jefferson County, N.Y.
Mereka juga bekerja sama dengan berbagai organisasi pariwisata di tenggara Ontario, Kanada. Tentu untuk mengoordinasikan strategi pariwisata internasional Thousand Islands.
Promosi wisata berupa travel guide yang dikeluarkan Thousand Island Council (foto: www.visit1000islands.com)
Informasi detial tentang destinasi wisata Thousand Islands dapat dengan mudah ditemui di situs resmi TI Council situs pariwisata pemerintah lokal sepanjang pesisir Sungai Saint Lawrence, baik di sisi AS maupun Kanada, serta situs-situs agen perjalanan atau lembaga pariwisata lain di kawasan tersebut.
ADVERTISEMENT
Banyak atraksi dan situs wisata yang ditawarkan kepada pengunjung kawasan Thousand Islands, mulai dari berlayar dengan yacht menikmati panorama Thousand Islands, mengunjungi lokasi wisata yang instagramable--seperti Kastil Boldt atau mercusuar yang tersebar di beberapa pulau Thousand Islands--bermain kayak, hingga mengunjungi National Park--baik di pulau-pulau AS maupun Kanada--serta museum unik seperti Antique Boat Museum.
Salah satu panorama lighthouse di Thousand Islands yang dipromosikan TI Council (foto: www.visit1000islands.com)
Penulis beruntung dapat menikmati keindahan dan keunikan wisata Thousand Islands pada saat liburan musim panas pertengahan 2015. Mengingat waktu kunjungan yang hanya beberapa jam dalam perjalanan dari Niagara Falls ke New York City, penulis dan keluarga memutuskan untuk mengambil paket wisata Uncle Sam Boat Tour’s “2 Nation Tour” dari Alexandria Bay, AS.
Tur yang berlangsung selama lebih kurang 2 jam ini membawa pengunjung menyusuri Thousand Islands baik dari sisi perairan AS maupun Kanada. Meskipun tidak dapat mendaratkan kaki di pulau-pulau yang terletak di wilayah Kanada karena tidak memiliki visa Kanada, pengalaman memasuki perairan internasional negara lainnya dengan mudah menjadi sensasi tersendiri tentang keunikan wisata di kawasan perbatasan dua negara.
Tur wisata bersama Uncle Sam Boat Tours (foto: www.usboattours.com)
Pengalaman Thousand Islands dan kunjungan singkat ke destinasi wisata ini mengajarkan bahwa keindahan wisata alam dan kekhasan budaya yang terletak di perbatasan dua negara dapat dikembangkan dengan baik oleh dua negara yang berbatasan sebagai potensi wisata yang saling menguntungkan kedua belah pihak.
ADVERTISEMENT
Indonesia, yang berbatasan perairan maupun darat dengan beberapa negara sahabat, tentunya juga dapat terus mengembangkan potensi-potensi wisata perbatasan yang dimilikinya.