Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.1
Konten dari Pengguna
Mahasiswa IPB Bersama Ibu-Ibu PKH Sulap Sampah Plastik Menjadi Isian Bantal
9 Agustus 2022 21:15 WIB
Tulisan dari Jerlia Marlina tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Sampah plastik merupakan salah satu permasalahan yang sangat berdampak pada kebersihan serta kesehatan lingkungan sekitar. Keberadaan sampah plastik yang ada di Desa Kluwut sampai saat ini masih belum mendapatkan tindak lanjut yang tepat sehingga masih banyak sampah yang menumpuk di pinggiran sungai dan beberapa tempat di sekitar lingkungan tempat tinggal warga.
ADVERTISEMENT
Permasalahan tersebut menjadi salah satu fokus dari program KKN-T Mahasiswa IPB yang ada di Desa Kluwut. Tim KKN-T IPB di Desa Kluwut memberikan sosialisasi mengenai pengelolaan dan pengolahan sampah plastik kepada ibu-ibu PKH RT 01/RW 06. Inovasi pengolahan yang diterapkan adalah pengolahan sampah plastik menjadi isian bantal.

“Pengolahan sampah plastik menjadi isian bantal sangat mudah untuk diterapkan karena tidak memerlukan keterampilan khusus dalam pengerjaannya” ujar Anna salah satu Mahasiswa Ekonomi Sumberdaya Lingkungan IPB University. Ide ini merupakan uluran pendapat dari Anna yang terinspirasi dari HIMPRO REESA.
Secara teknis, sampah plastik dipotong menjadi bagian-bagian kecil untuk menghindari adanya bunyi kresek saat bantal ditekan. Setelah itu sampah-sampah tersebut dicampur dengan dakron dengan perbandingan 130 gram sampah dan 70 gram dakron untuk bantal dengan ukuran 30 cm. Kemudian dimasukkan kedalam sarung bantal yang sudah dijahit sebelumnya.
Proses pengerjaan ini dilakukan secara bersama-sama antara mahasiswa dan ibu-ibu PKH. Suasana pengerjaan kerajinan terasa lebih cair karena adanya Pak Sakwad seorang Youtuber Desa Kluwut yang kocak dan bisa mencairkan suasana. “Matur Suwun Mba/Mas dari IPB, semoga ilmunya bisa bermanfaat dan semoga nantinya mas dan mba ada yang menjadi Menteri, Aamiin” imbuh Bu Nisa Pembina PKH.
ADVERTISEMENT
Mahasiswa IPB berharap inovasi yang telah diberikan ini bisa menjadi salah satu alternatif untuk mengurangi jumlah sampah plastik di Desa Kluwut dan bisa menjadi nilai tambah dari sampah yang biasanya hanya terbuang sia-sia.