Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
RI Akan Bangun 1.800 Km Jalan Tol, Investor Silakan Masuk
27 Januari 2018 9:51 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:12 WIB
Tulisan dari Jessica Claudia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
RI Akan Bangun 1.800 Km Jalan Tol, Investor Silakan Masuk
ADVERTISEMENT
Menteri BUMN Rini Soemarno menyebutkan, kebutuhan dana untuk pengembangan infrastruktur dalam 5 tahun berdasarkan rencana pemerintah (RPJMN 2015 - 2019) kira-kira sekitar USD 500 miliar.
“Untuk mencapai tujuan pemerintah, kami berkomitmen untuk mendorong konektivitas, di udara, laut, darat dan telekomunikasi, yang juga mencakup internet dan serat optik, serta membangun pembangkit listrik,” kata Rini dalam Investor Meeting di Zurich, Switzerland, Jumat waktu setempat.
Pada akhir 2014, jalan tol di Indonesia hanya mencapai 780 kilometer. Saat ini, Indonesia tengah membangun 1.800 kilometer jalan tol hingga akhir 2019, angka itu lebih dari dua kali lipat yang dicapai selama 69 tahun terakhir.
RI Akan Bangun 1.800 Km Jalan Tol, Investor Silakan Masuk
“Kami juga berupaya meningkatkan rasio elektrifikasi menjadi 96,6%, membangun pembangkit listrik baru dengan kapasitas gabungan 35.000 MW,” terang dia.
ADVERTISEMENT
Di sisi infrastruktur digital, Indonesia berencana mengembangkan jaringan serat optik lebih banyak lagi menjadi 158.850 km di tahun 2018 dari 112.494 km pada tahun 2014.
Selain itu juga pembangunan di atas 152.000 Base Transceiver Station (BTS) untuk mendorong pembangunan di sektor telekomunikasi.
“Rencana ekspansi kami ambisius dan realistis pada saat bersamaan. Ini terutama karena kita memiliki beberapa keunggulan kompetitif yang tidak dimiliki negara lain. Seperti bonus demografi,” kata Rini.
Ke depan, pihaknya terus mendorong pengembangan infrastruktur, tujuannya adalah untuk meng-upgrade BUMN ke standar global.
”Beberapa BUMN telah mencapai standar global. Banyak yang masih perlu dikejar. Misalnya, kita mendorong perusahaan bandara untuk bekerja sama dengan perusahaan global,” kata dia.
Berbagai sektor termasuk pelabuhan, pariwisata, jalan tol, listrik dan lainnya diharapkan secara signifikan meningkatkan standar mereka.
ADVERTISEMENT
“Selain investasi langsung, kita juga butuh penggalangan dana, baik dari perbankan dan pasar modal,” pungkasnya.