Konten dari Pengguna

Dari Tantangan Ke Peluang Transformasi Afrika Melalui Hubungan Internasional

Jessica Feodorona Wondal
Mahasiswa Universitas Kristen Indonesia - Hubungan Internasional
27 Oktober 2024 13:06 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Jessica Feodorona Wondal tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Photo by lidamehsa  from Pexels: https://www.pexels.com/photo/photo-of-a-book-on-a-table-18055114/
zoom-in-whitePerbesar
Photo by lidamehsa from Pexels: https://www.pexels.com/photo/photo-of-a-book-on-a-table-18055114/
ADVERTISEMENT
Kawasan Afrika, yang dikenal dengan keragaman budaya dan sumber daya alam yang melimpah, menghadapi tantangan besar dalam mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) yang ditetapkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Sejak pengesahan Agenda 2030 pada tahun 2015, negara-negara di Afrika telah berupaya mengejar pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan, namun berbagai faktor seperti kemiskinan, ketidakstabilan politik, dan perubahan iklim menjadi penghalang signifikan. Dalam konteks ini, hubungan internasional berperan penting dalam mendukung pencapaian TPB di benua ini.
ADVERTISEMENT
Salah satu aspek kunci dari hubungan internasional adalah dukungan dalam bentuk investasi dan bantuan pembangunan. Negara-negara Afrika sering kali bergantung pada bantuan luar negeri untuk membiayai proyek-proyek pembangunan dan infrastruktur. Misalnya, program-program yang didanai oleh lembaga internasional seperti Bank Dunia dan International Monetary Fund (IMF) telah berkontribusi pada pengembangan infrastruktur dasar, pendidikan, dan layanan kesehatan. Namun, bantuan ini harus disertai dengan strategi yang mempromosikan kemandirian ekonomi, agar negara-negara Afrika tidak terus menerus terjebak dalam siklus ketergantungan.
Selain itu, penting bagi negara-negara Afrika untuk membangun kemitraan yang lebih kuat dengan negara-negara maju. Kerja sama dalam bidang teknologi dan inovasi sangat diperlukan untuk mempercepat kemajuan dalam mencapai TPB. Misalnya, transfer teknologi dalam sektor energi terbarukan dapat membantu negara-negara Afrika untuk mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dan meningkatkan akses energi bagi masyarakat. Program-program seperti “Partnership for Africa’s Transformation” menunjukkan bagaimana investasi asing dapat diarahkan untuk mencapai tujuan pembangunan yang lebih luas, sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.
ADVERTISEMENT
Krisis iklim juga merupakan tantangan besar bagi Afrika, dengan dampak yang tidak proporsional terhadap negara-negara berkembang. Negara-negara di kawasan ini sering kali menghadapi kondisi cuaca ekstrem, kekeringan, dan banjir, yang dapat merusak hasil pertanian dan mengancam ketahanan pangan. Dalam konteks ini, hubungan internasional menjadi krusial dalam mengatasi masalah perubahan iklim. Negara-negara maju, sebagai penyumbang utama emisi gas rumah kaca, memiliki tanggung jawab moral untuk memberikan dukungan kepada negara-negara Afrika dalam upaya mitigasi dan adaptasi. Ini termasuk pembiayaan hijau yang dapat digunakan untuk proyek-proyek yang berfokus pada keberlanjutan lingkungan dan pengelolaan sumber daya alam secara efisien.
Salah satu contoh konkret dari kerjasama internasional yang berhasil dalam bidang perubahan iklim adalah Perjanjian Paris, di mana negara-negara dunia sepakat untuk berkomitmen mengurangi emisi gas rumah kaca dan meningkatkan ketahanan terhadap dampak perubahan iklim. Dalam konteks ini, Afrika perlu memperkuat posisinya dalam negosiasi internasional untuk memastikan bahwa kepentingan dan kebutuhan mereka diperhatikan. Negara-negara Afrika harus berkolaborasi dan bersatu dalam forum-forum internasional untuk mengadvokasi kebutuhan spesifik mereka terkait perubahan iklim dan pembangunan berkelanjutan.
ADVERTISEMENT
Di sisi lain, pendidikan dan pengembangan keterampilan merupakan komponen penting dalam pencapaian TPB. Dengan populasi muda yang besar, Afrika memiliki potensi yang sangat besar jika sumber daya manusia dikelola dengan baik. Program-program pertukaran pelajar dan beasiswa internasional dapat membantu meningkatkan kualitas pendidikan dan keterampilan di benua ini. Kerja sama internasional dalam bidang pendidikan tinggi, penelitian, dan inovasi harus didorong agar negara-negara Afrika dapat menghasilkan lulusan yang kompetitif di pasar global. Misalnya, kolaborasi antara universitas di Afrika dan institusi pendidikan di negara-negara maju dapat memperkuat kapasitas riset dan inovasi di kawasan ini.
Kesehatan juga merupakan aspek penting dari TPB yang membutuhkan perhatian serius. Pandemi COVID-19 menunjukkan betapa rentannya sistem kesehatan di banyak negara Afrika. Dalam hal ini, kerjasama internasional dalam pengadaan vaksin dan peningkatan kapasitas layanan kesehatan menjadi sangat penting. Melalui inisiatif seperti COVAX, negara-negara di Afrika telah mendapatkan akses yang lebih baik terhadap vaksin COVID-19. Namun, ini hanyalah langkah awal; negara-negara ini perlu memastikan bahwa mereka memiliki sistem kesehatan yang kuat dan berkelanjutan untuk menghadapi tantangan kesehatan di masa depan.
ADVERTISEMENT
Keamanan juga menjadi isu penting yang mempengaruhi hubungan internasional di Afrika. Banyak negara di kawasan ini masih menghadapi tantangan keamanan, seperti konflik bersenjata dan terorisme. Stabilitas politik dan keamanan sangat penting untuk menciptakan lingkungan yang kondusif bagi investasi dan pertumbuhan ekonomi. Oleh karena itu, negara-negara di kawasan ini harus bekerja sama dengan komunitas internasional untuk menangani isu-isu keamanan, termasuk melalui misi perdamaian PBB dan kerja sama regional dalam mengatasi masalah terorisme.
Pembangunan berkelanjutan di Afrika juga harus mempertimbangkan aspek sosial, termasuk kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan. Perempuan di Afrika sering kali menghadapi berbagai tantangan, termasuk diskriminasi dan kurangnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan. Dalam konteks ini, hubungan internasional harus mendukung inisiatif yang berfokus pada pemberdayaan perempuan dan peningkatan hak-hak mereka. Program-program yang mendukung kewirausahaan perempuan dan akses terhadap sumber daya dapat membantu mengurangi kesenjangan gender dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi yang inklusif.
ADVERTISEMENT
Akhirnya, penting bagi negara-negara Afrika untuk memiliki suara yang kuat dalam negosiasi internasional mengenai isu-isu yang mempengaruhi mereka. Keberagaman budaya, ekonomi, dan politik di benua ini harus diakui dan dihargai dalam dialog internasional. Melalui perwakilan yang kuat di organisasi internasional, negara-negara Afrika dapat memastikan bahwa kepentingan mereka diperhatikan dalam kebijakan global. Hal ini tidak hanya akan mendukung pencapaian TPB, tetapi juga memperkuat posisi tawar Afrika di kancah dunia.
Dalam rangka mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan, negara-negara Afrika perlu membangun hubungan internasional yang saling menguntungkan dan berkelanjutan. Dengan pendekatan yang terkoordinasi dan kolaboratif, benua ini dapat mengatasi tantangan yang dihadapi dan memanfaatkan peluang yang ada untuk mencapai masa depan yang lebih baik bagi masyarakatnya.
ADVERTISEMENT
Referensi:
1. United Nations. (2020). "The Sustainable Development Goals Report 2020."
2. African Union. (2021). "Agenda 2063: The Africa We Want."
3. World Bank. (2022). "Africa's Future: A New Paradigm for Development."
4. United Nations Economic Commission for Africa. (2023). "Assessing Progress in Africa toward the Sustainable Development Goals."
5. Intergovernmental Panel on Climate Change. (2024). "Climate Change 2024: Impacts, Adaptation, and Vulnerability in Africa."