Konten dari Pengguna

Konsep Diri Negatif Akibat Bullying: Refleksi dari Kasus Siswa SD di Banyuwangi

Jessica Sharon Siswanto
Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Pamulang
26 April 2025 16:59 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Jessica Sharon Siswanto tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ilustrasi bullying (sumber : Foto oleh Mikhail Nilov: https://www.pexels.com/id-id/foto/buku-buku-pustaka-duduk-sekolah-7929446/)
zoom-in-whitePerbesar
ilustrasi bullying (sumber : Foto oleh Mikhail Nilov: https://www.pexels.com/id-id/foto/buku-buku-pustaka-duduk-sekolah-7929446/)
ADVERTISEMENT
Siapa yang saat ini tidak mengenal bullying? Pasti semua orang di setiap kalangan tahu akan bullying. Bullying bukan hanya masalah sosial, tetapi juga persoalan serius yang berdampak pada kesehatan mental sang korban. Salah satu efek psikologis yang sering muncul adalah terbentuknya konsep diri negatif yaitu pandangan buruk seseorang akan dirinya sendiri.
ADVERTISEMENT
Kasus tragis dan mengikis hati yang menimpa seorang siswa SD di Banyuwangi, Jawa Timur pada 2023 yang lalu menjadi bukti nyata bagaimana bullying bisa menghancurkan kehidupan seseorang. Pada Februari 2023, Banyuwangi dikejutkan dengan ditemukannya seorang siswa SD meninggal dunia akibat gantung diri. Siswa berinisial MR (11 tahun) yang sedang duduk di kelas 5 SD diduga menjadi korban perundungan (bullying) di sekolah dan tempat mengaji.
Keluarga korban menyampaikan jika MR kerap pulang sekolah dengan keadaan murung dan menangis karena diejek oleh teman-temannya akibat ayahnya yang telah tiada, itu membuat MR menolak pergi sekolah dan mengaji. Tekanan mental yang terus-menerus membuat MR akhirnya mengambil jalan tragis tersebut.
Kasus ini membuka kembali pembelajaran penting mengenai dampak bullying terhadap konsep diri. Dalam psikologi, konsep diri merujuk pada gambaran yang dimiliki seseorang tentang siapa dirinya. Konsep ini terbentuk dari pengalaman hidup, interaksi sosial, dan penafsiran perlakuan orang lain. Jika seseorang terus-menerus menerima perlakuan negatif dari lingkungannya seperti hinaan, ejekan, atau pengucilan itu berisiko membangun konsep diri negatif. Mereka akan merasa jika diri mereka “tidak berharga”, “buruk”, atau “tidak ada harga diri”. Konsep ini lama-kelamaan dapat berkembang menjadi perasaan putus asa, depresi, bahkan yang terburuk adalah mengakhiri hidup seperti kasus tersebut.
ADVERTISEMENT
Mengaitkan Konsep Diri Negatif dengan Kasus :
1. Penurunan Harga Diri
Akibat ejekan yang berulang, MR mengalami penurunan harga diri. Ia merasa tidak berharga dan tidak pantas diterima di lingkungannya dan mulai tidak percaya diri ketika harus datang kesekolah atau tempat mengaji.
2. Perasaan Terasing dan Kesepian
Merasa dijauhi dan dikucilkan teman-temannya, MR mengalami isolasi sosial. Ketika tidak ada dukungan emosional yang kuat dari lingkungan sekitarnya, rasa kesepian semakin mendalam.
3. Ketidakberdayaan dan Putus Asa
MR tidak mampu melaporkan tindakan perundungan ke guru di sekolah, mungkin karena ia takut jika teman-temannya akan melakukan perundungan yang lebih parah. Serta keluarga yang kurang menanggapi perubahan sikap MR.
Tragedi ini menjadi peringatan keras tentang betapa berbahayanya efek bullying terhadap perkembangan psikologis seseorang. Membentuk konsep diri positif melalui dukungan keluarga, lingkungan sekolah atau kerja yang aman, serta intervensi psikologis dini adalah kunci mencegah kejadian serupa.
ADVERTISEMENT
Sebagai masyarakat, sudah saatnya kita berhenti menganggap bullying sebagai “hal biasa” dan mulai menanganinya dengan serius.